kajian implementasi kebijakan hutan kemasyarakatan di pekon
kajian implementasi kebijakan hutan kemasyarakatan di pekon
kajian implementasi kebijakan hutan kemasyarakatan di pekon
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KAJIAN IMPLEMENTASI<br />
KEBIJAKAN HUTAN KEMASYARAKATAN<br />
DI PEKON DATARAJAN KECAMATAN ULU BELU<br />
KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG<br />
ABSTRAK<br />
Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu kabupaten <strong>di</strong> Provinsi<br />
Lampung yang memiliki areal Hutan Kemasyarakatan (HKm) paling luas <strong>di</strong>antara<br />
kabupaten lain. Namun demikian, ada in<strong>di</strong>kasi pelaksanaan Program HKm <strong>di</strong><br />
Kabupaten Tanggamus masih belum efektif (Indrawirawan et al, 2003). Tujuan<br />
penelitian adalah mengetahui proses <strong>implementasi</strong> HKm <strong>di</strong> Tanggamus,<br />
identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan <strong>implementasi</strong> HKm belum efektif<br />
dan mengetahui strategi pengembangan <strong>implementasi</strong> HKm.<br />
Penelitian <strong>di</strong>lakukan <strong>di</strong> Pekon Datarajan, Kecamatan Ulu Belu Kabupaten<br />
Tanggamus, pada bulan Juli – Agustus 2011. Metode yang <strong>di</strong>gunakan adalah<br />
metode kualitatif. Pengambilan data <strong>di</strong>lakukan dengan melakukan wawancara<br />
semi terstruktur, observasi lapangan dan stu<strong>di</strong> literatur. Identifikasi faktor internal<br />
dan eksternal dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD), kemu<strong>di</strong>an<br />
<strong>di</strong>analisis dengan melakukan analisis SWOT.<br />
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan HKm <strong>di</strong> Pekon<br />
Datarajan belum efektif. Dilihat dari aspek sosial, kelembagaan kelompok tani<br />
belum man<strong>di</strong>ri dan rencana kerja belum sepenuhnya <strong>di</strong>jalankan. Secara ekologi,<br />
praktek pengolahan lahan belum mempertimbangkan sisi konservasi, walaupun<br />
secara ekonomi masyarakat sudah merasakan manfaat adanya Program HKm.<br />
Faktor-faktor yang menyebabkan belum efektifnya pelaksanaan HKm <strong>di</strong> Pekon<br />
Datarajan adalah kurangnya jumlah personil pelaksana, kurangnya pemahaman<br />
anggota kelompok terhadap isi <strong>kebijakan</strong>, keterbatasan anggaran, pandangan<br />
masyarakat terhadap pola tanam masih pada pola tanam monokultur kopi dan<br />
kelembagaan kelompok tani yang belum efektif. Strategi pengembangan yang<br />
perlu <strong>di</strong>lakukan adalah strategi penguatan kapasitas dan kelembagaan kelompok,<br />
strategi optimalisasi pemanfaatan kawasan lindung dengan memperhatikan aspek<br />
ekologi sehingga <strong>hutan</strong> lindung dapat berfungsi optimal, strategi penegakan<br />
hukum.<br />
Kata kunci : <strong>kebijakan</strong>; <strong>hutan</strong> <strong>kemasyarakatan</strong>; strategi; <strong>pekon</strong> datarajan