17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Testing HIV<br />

10<br />

11<br />

Irwan<br />

Rosy<br />

Yakeba<br />

12 Nengah Suardana YCUI<br />

13<br />

14<br />

15<br />

16<br />

17<br />

18<br />

Riko Rachman<br />

Vivi<br />

Christian<br />

Putu Utami<br />

Ery Jadi Sulaiman<br />

Franky Richard DP.<br />

Yayasan Gaya Dewata<br />

Bali Plus<br />

Yayasan Hati Kita Bali<br />

19 Setia Sutrawati Lab. Prodia Denpasar<br />

20 Ni Made Swasti Wulanyani Lab. Ilmu Prilaku, FK.Unud<br />

*) Alamat dan nomor telpon ada dalam Bab 9.<br />

3.2 MONITORING<br />

� Pemeriksaan viral load<br />

Viral load adalah istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan jumlah virus<br />

HIV dalam darah. Viral load diukur melalui pemeriksaan sampel darah.<br />

Jenis pemeriksaan viral load: ada tiga jenis pemeriksaan viral load yang<br />

sekarang umum dipergunakan, yaitu: Q-PCR, bDNA dan NASBA. Q-PCR<br />

(quantitative polymerase chain reaction) dikenal dengan Amplicor HIV-1 Monitor<br />

Test, dibuat oleh Roche Molecular Systems. Sedangkan bDNA (branched-chain<br />

DNA, atau Quantiplex) dibuat oleh Bayer, dan NASBA (nucleic acid sequencebased<br />

amplification) dibuat oleh Organon Teknika. Pemeriksaan ini dilakukan<br />

dengan mempergunakan sampel darah dan membuat serta mem-perbanyak<br />

kopian virus yang terdapat dalam sampel darah tersebut. Melalui perhitungan<br />

matematik, jumlah partikel virus yang terdapat dalam sampel darah yang<br />

diperiksa dapat diperkirakan.<br />

Setiap cara pemeriksaan tersebut di atas, baik untuk stadium infeksi HIV<br />

tertentu. Q-PCR paling sensitif untuk mendeteksi jumlah virus yang sangat<br />

rendah dalam darah, sedangkan pemeriksaan dengan bDNA paling akurat<br />

untuk menentukan jumlah virus yang tinggi. Setiap cara pemeriksaan memiliki<br />

tingkat kesalahan tertentu (sampai 20%). Selain itu, setiap cara pemeriksaan<br />

memerlukan jumlah sampel darah yang berbeda, bDNA memerlukan 2 ml (kirakira<br />

setengah sendok I), NASBA dan Q-PCR masing-masing memerlukan<br />

hanya 100 dan 200 µl (jauh lebih sedikit). Pemeriksaan darah lainnya<br />

memerlukan jumlah sampel darah yang jauh lebih banyak. Pemeriksaan Q-PCR<br />

memberikan hasil viral load dua kali lebih tinggi dibandingkan b-DNA, oleh<br />

karena itu pemeriksaan perlu dilakukan di tempat/laboratorium yang sama<br />

77

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!