17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Testing HIV<br />

masa jendela (lihat halaman 52). Hal ini berarti bahwa tes antibodi terhadap HIV<br />

akan memberikan hasil positif, tetapi tidak selalu berarti bahwa bayi itu<br />

terinfeksi.<br />

Antibodi yang didapat dari ibu mulai menghilang dalam darah bayi setelah<br />

umurnya 12-15 bulan dan bayi sendiri mulai membentuk antibodinya sendiri<br />

pada umur sekitar 18 bulan. Testing antibodi tidak dapat menunjukkan apakah<br />

seorang bayi menderita HIV sampai setelah umur 18 bulan. Untuk<br />

mendiagnosis infeksi HIV pada anak yang umurnya di bawah 18 bulan, harus<br />

digunakan tes-tes yang mahal yang lebih banyak mendeteksi virusnya<br />

dibandingkan antibodinya, seperti PCR atau biakan virus.<br />

Suatu hasil tes positif pada bayi sampai umur 18 bulan menunjukkan bahwa<br />

ibunya menderita HIV. Ibu tersebut harus mendapat konseling dan memberi<br />

persetujuannya sebelum bayi dan anak-anaknya dites. Jika tidak, dia tidak akan<br />

siap untuk menghadapi kenyataan bahwa anaknya menderita HIV, bahwa dia<br />

sendiri mungkin menderita HIV, pasangannya mungkin menderita HIV, dan<br />

anak-anaknya yang akan datang juga mungkin terinfeksi.<br />

Penderita dengan tuberkulosis. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium<br />

tuberculosis. Kebanyakan orang yang diinfeksi oleh bakteri ini tidak pernah<br />

menjadi sakit oleh penyakit tuberkulosis aktif. Sebelum ada HIV, hanya satu dari<br />

sepuluh orang yang terinfeksi bakteri tuberkulosis, menjadi tuberkulosis aktif<br />

(TB) dan sisanya yang sembilan orang tetap sehat. Sekarang diperkirakan<br />

sepertiga sampai setengah dari penderita HIV yang terinfeksi bakteri<br />

tuberkulosis akan berkembang menjadi TB.<br />

Testing HIV sering dianjurkan untuk orang-orang yang diduga menderita TB.<br />

Salah satu alasannya adalah karena orang dengan infeksi tuberkulosis dapat<br />

mengalami efek samping yang serius bila diobati dengan obat anti-tuberkulosis<br />

jenis thiacetazone bila ia juga terinfeksi HIV. Alasan lainnya adalah karena<br />

orang dengan TB lebih banyak yang menderita HIV dibandingkan dengan<br />

populasi lainnya dan oleh karena itu kadang-kadang dilihat sebagai kelompok<br />

yang bisa mendapat manfaat dari konseling dan testing HIV sukarela.<br />

Seorang petugas kesehatan mungkin menduga bahwa orang dengan gejalagejala<br />

tuberkulosis memiliki infeksi HIV, jika tuberkulosis sulit ditegakkan<br />

diagnosisnya, atau jika orang itu memiliki kesakitan lain yang terkait dengan<br />

HIV. Orang seperti ini harus ditawari konseling dan testing, bila tersedia. Namun<br />

demikian, mereka tidak boleh dipaksa untuk menjalani tes HIV.<br />

74<br />

• Tidak perlu melakukan tes HIV untuk pasien tuberkulosis untuk<br />

memutuskan regimen pengobatan antituberkulosisnya. Di daerah-daerah<br />

di mana banyak orang terinfeksi HIV, dianjurkan untuk menggunakan obat<br />

antituberkulosis selain thiacetazone. Mengobati semua pasien<br />

tuberkulosis dengan obat alternatif pengganti thiacetazone lebih murah

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!