Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Testing HIV<br />
wanita dapat menyebabkan timbulnya situasi di mana kerahasiaan, informed<br />
consent dan konseling tidak adekuat. Misalnya:<br />
• Klinik-klinik melakukan testing HIV rutin atau mandatory kepada wanita<br />
hamil.<br />
• Wanita hamil dipaksa untuk menjalani tes oleh konselor atau petugas<br />
kesehatan demi keselamatan bayinya, dan merasa tidak mampu menolak<br />
testing tersebut.<br />
• Petugas kesehatan atau konselor tidak memberikan informasi yang<br />
seimbang kepada wanita hamil tentang risiko-risiko dan manfaat testing<br />
HIV, sehingga wanita ini tidak mampu membuat keputusan yang baik atau<br />
yang sepenuhnya disadari.<br />
Kemungkinan kerugian lain dari testing untuk wanita hamil adalah:<br />
• Keengganan wanita untuk mencari perawatan antenatal karena takut akan<br />
testing wajib tersebut.<br />
• Sikap negatif dari petugas kesehatan dan penolakan untuk memberikan<br />
perawatan antenatal rutin atau dukungan selama persalinan.<br />
• Tekanan terhadap wanita untuk melakukan aborsi jika mereka diketahui<br />
HIV positif.<br />
• Peningkatan stres dan kecemasan, khususnya jika tidak ada akses<br />
kepada terapi antiretroviral dan jika tidak memungkinkan untuk<br />
menggunakan metode pemberian makanan alternatif kepada bayinya.<br />
• Kesulitan dalam menjaga kerahasiaan status HIV, khususnya jika wanita<br />
HIV positif memilih untuk tidak memberi asi dalam budaya di mana<br />
menyusui adalah suatu norma yang berlaku.<br />
• Diskriminasi, penyiksaan, penolakan dan kekerasan jika status HIV wanita<br />
itu terbuka baik secara langsung maupun tidak langsung – misalnya, jika<br />
dia memutuskan untuk tidak menyusui bayinya atau mengemukakan<br />
masalah seks yang aman kepada pasangannya.<br />
• Wanita dipersalahkan karena membawa HIV ke dalam keluarganya dan<br />
memberikan HIV kepada bayinya.<br />
Melakukan testing untuk wanita hamil di mana akses terapi antiretroviral tidak<br />
ada dan alternatif pengganti ASI tidak mungkin dilakukan, akan memberi<br />
manfaat yang, jika ada, kecil.<br />
Di tempat-tempat di mana terapi antiretroviral tersedia, pelayanan konseling dan<br />
testing sukarela untuk wanita hamil perlu melakukan konseling pretes dan<br />
postes yang khusus, sebagai tambahan dari konseling yang biasa. Masalahmasalah<br />
berikut ini perlu didiskusikan dengan wanita hamil tersebut:<br />
72<br />
• Informasi tentang HIV, kehamilan dan risiko penularan kepada bayi yang<br />
dikandung.