Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Testing HIV<br />
dilihat orang pada saat mengunjungi pusat pelayanan konseling dan<br />
testing.<br />
� Testing HIV untuk kelompok-kelompok tertentu<br />
Pelayanan kesehatan mungkin memutuskan untuk menawarkan testing HIV<br />
kepada kelompok-kelompok tertentu karena alasan-alasan kesehatan<br />
masyarakat, misalnya, orang-orang dengan tuberkulosis dan wanita hamil.<br />
Namun demikian, sebelum testing dilakukan pada kelompok tertentu, berbagai<br />
masalah perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Kebutuhan kelompok yang<br />
lain seperti laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, remaja dan<br />
pemakai narkoba suntikan, yang sering dilupakan, juga harus dipertimbangkan<br />
dalam merencanakan pelayanan konseling dan testing.<br />
Wanita hamil. Testing untuk wanita hamil sedang diperkenalkan di bebera-pa<br />
tempat, karena kemungkinan risiko penularan HIV dari wanita hamilyang<br />
terinfeksi HIV kepada bayinya dapat diturunkan secara bermakna. Beberapa<br />
intervensi yang selama ini telah diberikan kepada ibu hamil tanpa memandang<br />
status HIV-nya, seperti profilaksis malaria, suplementasi vitamin, suplementasi<br />
zat besi dan skrining serta pengobatan infeksi menular seksual dapat<br />
membantu menurunkan penularan HIV dari ibu ke bayinya.<br />
Risiko penularan HIV dari ibu ke bayinya dapat diturunkan secara bermakna<br />
dengan memberikan terapi antiretroviral (ARV) kepada ibu dan bayinya selama<br />
proses persalinan dan menghindari pemberian air susu ibu (ASI). Agar wanita<br />
hamil dapat mengambil keputusan yang baik tentang apakah akan menjalani<br />
terapi antiretroviral selama persalinan, di mana terapi tersebut tersedia, maka<br />
dia perlu tahu apakah dia memiliki HIV atau tidak. Oleh karena itu, konseling<br />
dan testing HIV sukarela akan memberi manfaat bagi wanita hamil yang<br />
memiliki akses kepada terapi antiretroviral, jika ia merupakan bagian dari suatu<br />
paket perawatan dan dukungan yang tersedia bagi wanita dengan HIV. Terapi<br />
yang lebih baru dan lebih murah saat ini sedang diteliti yang mungkin akan<br />
membu-at penularan dari ibu ke bayi lebih mudah untuk dicegah.<br />
Paket perawatan dan dukungan harus mencakup:<br />
• Penurunan risiko infeksi pada bayi dan penurunan jumlah bayi yang lahir<br />
dengan HIV.<br />
• Membantu wanita dan pasangannya untuk membuat keputusan yang baik<br />
dalam hal pemberian makanan kepada bayi, perilaku seksual dan<br />
kehamilan selanjutnya.<br />
Namun demikian, konseling dan testing terhadap wanita hamil dapat<br />
menimbulkan kerugian-kerugian di samping manfaat yang diperoleh. Hal ini<br />
harus dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum memulai testing pada wanita<br />
hamil, bahkan pada tempat-tempat yang terapi antiretroviralnya tersedia<br />
sekalipun. Kenyataan bahwa terapi antiretroviral tersedia untuk sejumlah kecil<br />
71