Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Testing HIV<br />
menganjurkan kepada orang ini untuk mempertimbangkan datang kembali<br />
untuk tes ulang setelah 3-6 bulan. Pencegahan infeksi di masa da-tang dan<br />
informasi tentang hubungan seks yang lebih aman serta informasi tentang<br />
kondom dapat juga didiskusikan selama konseling postes.<br />
� Konseling untuk suatu hasil tes positif. Tidak ada cara yang benar untuk<br />
memberitahu seseorang bahwa dia memiliki hasil tes positif. Hal ini tergantung<br />
dari individu tersebut dan budaya, dan setiap orang memberikan<br />
reaksi yang berbeda-beda. Bagaimana menyampaikan suatu hasil tes, harus<br />
menjadi topik yang reguler pada pelatihan konselor, dengan menggunakan<br />
contoh-contoh dari kehidupan nyata. <strong>Konselor</strong> dapat be-lajar dari kolega<br />
yang lebih berpengalaman dan berlatih menyampaikan hasil tes melalui<br />
permainan peran (role play).<br />
Ketika hasil tes itu positif, konselor harus:<br />
64<br />
• Memberitahu orang itu (atau pasangan) sejelas dan sehati-hati mungkin,<br />
dan dapat mengatasi reaksi awal yang timbul,<br />
• Memberikan mereka cukup waktu untuk memahami dan mendiskusikan<br />
hasil tes tersebut,<br />
• Memberikan informasi dengan cara yang mudah dimengerti, memberikan<br />
dukungan emosional, dan membantu mereka untuk mendiskusikan<br />
bagaimana mereka akan menghadapi hal itu, termasuk mengidentifikasi<br />
dukungan apa yang tersedia di rumah,<br />
• Merujuk klien, sedapat mungkin, ke suatu organisasi dukungan<br />
masyarakat dan untuk konseling dan perawatan tindak lanjut,<br />
• Menjelaskan bagaimana hasil tes akan tetap dirahasiakan, sehingga tidak<br />
ada orang lain yang tahu, kecuali orang yang telah dites memutuskan<br />
untuk memberi tahu mereka,<br />
• Mendiskusikan siapa orang yang mungkin ingin diberi tahu tentang hasil<br />
itu, risiko terhadap pasangan seks, dan bagaimana cara memberitahu<br />
pasangannya. Untuk wanita hamil yang dites tidak dengan pasangannya,<br />
mencari tahu apakah ia bermaksud memberi tahu pasangannya, dan jika<br />
demikian bagaimana caranya dia melakukan hal itu.<br />
• Menjelaskan bagaimana klien dapat menjaga kesehatannya termasuk<br />
nasehat tentang makanan, olah raga, istirahat, menghindari infeksi dan<br />
kapan harus mencari pertolongan.<br />
• Memberitahu klien ke mana mencari perawatan dan terapi jika<br />
dibutuhkan, dan jika cocok, membantu mereka memutuskan tentang<br />
terapi antiretroviral, pengobatan untuk infeksi oportunistik dan terapi<br />
pencegahan tuberkulosis.<br />
• Dengan wanita hamil, mendiskusikan bagaimana cara memberikan<br />
makan pada bayinya, membantu mereka untuk membuat keputusan yang<br />
mereka rasa paling baik untuk mereka dan merujuk mereka untuk<br />
konseling lebih lanjut.