17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Testing HIV<br />

TESTING HIV<br />

3.1 DIAGNOSTIK<br />

� Tes antibodi<br />

Satu-satunya cara untuk mengetahui adanya infeksi HIV adalah dengan<br />

melakukan tes HIV.<br />

Untuk orang yang berisiko, tes HIV hendaknya dilakukan setiap 6 bulan. Faktor<br />

risiko hendaknya juga dikurangi (lihat pencegahan).<br />

Segera setelah terjadi infeksi HIV, tubuh mulai membentuk antibodi untuk<br />

melawan virus. Tes HIV menunjukkan antibodi ini dalam darah. Setelah kira-kira<br />

3 bulan, pada kebanyakan orang umumnya telah terbentuk cukup antibodi<br />

untuk memberikan hasil positif pada pemeriksaan standar. Beberapa orang<br />

sering belum ditemui hasil positif dalam 6 bulan atau setahun. Oleh karena itu<br />

perlu dilakukan pemeriksaan ulang.<br />

Tes HIV cukup sederhana; ada tes yang bisa dilakukan di rumah. Tes HIV<br />

dapat dilakukan di laboratorium, dan kerahasiaan hasilnya tetap dijaga. Bila tes<br />

dilakukan di rumah, dan hasilnya positif, segera harus periksa ke dokter untuk<br />

pemeriksaan lebih lanjut untuk meyakinkan apakah betul terinfeksi. Mengetahui<br />

infeksi sedini mungkin sangat penting oleh karena pengobatan dini akan<br />

memberikan hasil yang paling baik.<br />

Sebelum melakukan tes, perlu dipikirkan kemungkinan hasilnya. Pada<br />

umumnya diperlukan bantuan terhadap hasil tes, jadi perlu konselor, psikolog,<br />

atau nasehat dokter, atau hubungi pelayanan <strong>AIDS</strong> setempat. Begitu juga<br />

setelah dilakukan tes, baik hasilnya positif ataupun negatif untuk memperoleh<br />

informasi yang diperlukan serinci mungkin.<br />

Seseorang yang terpapar virus hendaknya melakukan tes HIV segera setelah<br />

kemungkinan terbentuknya antibodi, antara 6 minggu dan 12 bulan setelah<br />

paparan virus tersebut. Dengan melakukan tes sedini mungkin, orang tersebut<br />

dapat minta penjelasan pada pelayanan kesehatan kapan pengobatan harus<br />

dimulai untuk menunjang sistem imun dalam melawan HIV dan mencegah<br />

infeksi oportunistik yang mungkin terjadi. Pemeriksaan yang dini juga dapat<br />

memperingatkan orang tersebut untuk berhati-hati terhadap perilaku yang<br />

berisiko yang dapat menularkan virus pada orang lain.<br />

Serokonversi: istilah ini berhubungan dengan waktu saat tubuh mulai<br />

memproduksi antibodi terhadap virus. Sekitar 95% orang yang terinfeksi HIV<br />

akan membentuk antibodi dalam 3 bulan setelah infeksi. Hampir seluruhnya<br />

akan membentuk antibodi dalam 6 bulan. Waktu antara masuknya virus HIV ke<br />

dalam tubuh dengan terbentuknya antibodi yang cukup untuk dapat dideteksi<br />

55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!