17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Fakta-fakta tentang HIV<br />

Mitos: <strong>AIDS</strong> pada penerima transfusi disebabkan oleh penyakit dasar<br />

yang mengharuskannya untuk transfusi, bukan oleh HIV.<br />

Fakta: Dugaan ini bertentangan dengan laporan dari the Transfusion Safety<br />

Study Group (TSSG), yang membandingkan penerima darah negatif HIV<br />

dan positif HIV yang telah diberikan transfusi karena penyakit yang sama.<br />

Kira-kira tiga tahun setelah transfusi, rata-rata sel T CD4+ pada 64 penerima<br />

darah negatif HIV adalah 850/mm 3 , sedangkan 111 orang positif HIV<br />

memiliki rata-rata sel T CD4+ sebesar 375/mm 3 . Sampai tahun 1993,<br />

terdapat 37 kasus <strong>AIDS</strong> pada kelompok yang terinfeksi HIV, tapi tidak<br />

seorangpun yang menderita <strong>AIDS</strong> pada penerima transfusi yang HIV<br />

negatif.<br />

Mitos: Penggunaan faktor pembekuan (clotting factor) yang tinggi yang<br />

menyebabkan penurunan sel T CD4+ dan <strong>AIDS</strong> pada penderita<br />

hemofilia, bukan HIV.<br />

Fakta: Pandangan ini bertentangan dengan beberapa penelitian besar.<br />

Misalnya, diantara penderita HIV negatif dengan hemofilia A yang<br />

dimasukkan dalam Studi Keamanan Transfusi, tidak ada perbedaan yang<br />

bermakna da-lam jumlah sel T CD4+ yang ditemukan antara 79 penderita<br />

yang tidak diberikan atau diberikan sedikit faktor pembekuan dengan 52<br />

penderita yang mendapat faktor pembekuan yang besar sepanjang<br />

hidupnya. Kedua kelompok penderita memiliki sel T CD4+ dalam batas<br />

normal. Pada laporan lain dari suatu studi keamanan transfusi, tidak ada<br />

kelainan yang didefinisikan sebagai <strong>AIDS</strong> di antara 402 penderita hemofilia<br />

dengan HIV negatif yang telah menerima pengobatan dengan faktor<br />

pembekuan.<br />

Mitos: Distribusi kasus-kasus <strong>AIDS</strong> memberikan keragu-raguan pada<br />

HIV sebagai penyebab. Virus tidak memiliki sifat khas terhadap<br />

jender (jenis kelamin), nyatanya hanya sebagian kecil <strong>AIDS</strong><br />

dijumpai pada perempuan.<br />

Fakta: Distribusi kasus-kasus <strong>AIDS</strong>, baik di Amerika Serikat maupun tempat<br />

lain di dunia, secara konsisten memberikan gambaran prevalensi HIV pada<br />

suatu populasi. Di Amerika Serikat, HIV mula-mula muncul pada populasi<br />

laki-laki homoseksual dan pengguna narkoba suntik, yang kebanyakan lakilaki.<br />

Oleh karena HIV menular terutama melalui hubungan seksual atau<br />

pertukaran jarum suntik yang tercemar HIV selama penggunaan narkoba<br />

suntik, tidaklah mengherankan bila kasus <strong>AIDS</strong> di Amerika Serikat umumnya<br />

terjadi pada laki-laki.<br />

Akan tetapi, infeksi HIV pada perempuan di Amerika Serikat menunjukkan<br />

peningkatan, umumnya melalui jarum suntik yang terinfeksi HIV atau<br />

hubungan seksual dengan laki-laki yang terinfeksi HIV. CDC memperkirakan<br />

46

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!