Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Fakta-fakta tentang HIV<br />
Penggunaan narkotika meningkatkan risiko penularan HIV. Hentikan<br />
penggunaan narkotika tersebut bila ingin terhindar dari infeksi HIV. Risiko<br />
pengguna narkotika terhadap infeksi HIV bisa diturunkan dengan cara:<br />
� Jangan melakukan hubungan seksual pada saat dalam keadaan high.<br />
Dalam keadaan tersebut bisa lupa pada hubungan seksual yang<br />
aman.<br />
� Bila harus menggunakan narkotika, jangan digunakan melalui<br />
suntikan.<br />
� Bila harus menggunakan narkotika melalui suntikan, peralatan jangan<br />
dipakai bersama.<br />
Ibu dengan HIV harus melakukan tes HIV. Penggunaan obat anti HIV<br />
selama hamil dapat menurunkan risiko penularan HIV pada bayi. Jangan<br />
menyusui bayi, berikan susu buatan bila ibu terinfeksi HIV. Atau berikan ASI<br />
kepada bayi dari ibu yang tidak terinfeksi HIV.<br />
Hindarkan darah penderita HIV mengenai luka pada kulit, mulut, atau mata.<br />
Bila diperkirakan terpapar HIV, segera periksa ke dokter. Dan dianjurkan<br />
untuk menggunakan obat anti HIV.<br />
2.3 INFEKSI OPORTUNISTIK<br />
Infeksi oportunistik (opportunistic infections / OIs): penyakit yang<br />
disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menimbulkan penyakit bila<br />
sistem imun tubuh dalam keadaan normal. Penderita dengan infeksi HIV<br />
berat (pada stadium lanjut, sel T (CD4) dalam darah rendah, kurang dari<br />
200/ml), dapat mengalami infeksi oleh organisme tersebut dan menimbulkan<br />
penyakit. Infeksi oleh karena organisme tersebut yang mengambil<br />
kesempatan pada keadaan tubuh yang lemah itu disebut infeksi<br />
oportunistik yang dapat mengenai jaringan atau organ tubuh seperti paru,<br />
otak, mata, dan lain-lainnya.<br />
Penggunaan obat-obat antiretroviral yang manjur dapat menurunkan<br />
insidens infeksi oportunistik secara dramatik. Hal ini menunjukkan<br />
peningkatan sel-sel imun, diikuti oleh pulihnya fungsi respon imun terhadap<br />
antigen beberapa organisme oportunistik penting. Perkembangan infeksi<br />
oportunistik dalam 2 bulan pertama setelah pengobatan dengan<br />
antiretroviral yang efektif menunjukkan bahwa pemulihan tidak terjadi secara<br />
sempurna, atau terjadi dengan lambat.<br />
infeksi oportunistik masih tetap merupakan komplikasi penting dari infeksi<br />
HIV dan merupakan penyebab kematian yang utama bagi ODHA. walaupun<br />
telah terjadi penurunan insidens infeksi oportunistik dengan penggunaan<br />
obat-obat antiretroviral dan obat-obat pencegahan/profilaksis infeksi oportunistik,<br />
telah muncul koinfeksi sebagai komplikasi lain dari infeksi HIV.<br />
35