Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Fakta-fakta tentang HIV<br />
melalui hubungan seks (gonore, klamidia, sifilis dan lain-lainnya). Dalam<br />
satu hubungan seks, kemungkinan penularannya sekitar 5-15%. Walaupun<br />
demikian, fakta yang ada menunjukkan ternyata HIV mampu untuk<br />
menembus jaringan lunak yang sehat pada permukaan dalam dubur<br />
maupun serviks. Sebelumnya HIV diperkirakan hanya bisa menembus<br />
jaringan yang sakit (meradang) saja. Dengan demikian pasangan seks yang<br />
tergolong risiko rendah juga dapat terinfeksi. Dalam keadaan ini diperkirakan<br />
penularan HIV melalui sel-sel pada saluran kencing ataupun kulit yang<br />
menutup penis (bila tidak disirkumsisi). Jadi, laki-laki yang tidak disirkumsisi<br />
mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk tertular HIV dalam suatu hubungan<br />
dengan pengidap HIV.<br />
Adanya infeksi menular seksual (IMS) yang lain (misal GO, klamidia), dapat<br />
meningkatkan risiko penularan HIV (2-5%). IMS ternyata dapat<br />
meningkatkan jumlah HIV pada cairan semen ataupun vagina sehingga<br />
mempunyai potensi penularan lebih besar. Sebuah studi pada laki-laki<br />
dengan GO yang tidak diobati, ternyata kadar HIV dalam semen meningkat<br />
sebesar 8%. Sebaliknya studi lain menunjukkan bahwa terapi pada IMS<br />
akan menurunkan jumlah virus dalam cairan semen dan vagina. Faktor lain<br />
yang memudahkan penularan HIV adalah adanya luka yang sering<br />
menyertai IMS.<br />
� Sifat-sifat HIV yang berhubungan dengan pencegahan<br />
HIV-1 dan HIV-2 seperti juga virus lainnya, bersifat sangat rentan (fragile),<br />
mudah rusak karena perubahan lingkungan sekitarnya, termasuk karena<br />
perubahan suhu (panas). Dengan air mendidih, atau panas kering (oven)<br />
pada suhu 56 0 C selama 10-20 menit, HIV akan mati.<br />
HIV bersifat obligat intraselular, artinya virus tersebut hanya bisa hidup dan<br />
berkembangbiak di dalam sel. Bila berada di luar sel, virus bisa hidup untuk<br />
beberapa lama (tergantung beberapa faktor), namun tidak bisa<br />
berkembangbiak (replikasi). Beberapa studi menunjukkan bahwa HIV tidak<br />
dapat hidup dalam darah yang mengering lebih dari 1 jam. Tetapi ada juga<br />
penelitian yang menyatakan bahwa virus ini mampu bertahan hidup dalam<br />
darah yang tertinggal di spuit (siring, tabung suntik) selama 4 minggu. Hal ini<br />
masih membutuhkan penelitian lebih jauh.<br />
HIV juga digolongkan sebagai retrovirus, yang mempunyai kemampuan<br />
untuk membuat tiruan dirinya dengan cara yang berbeda dari virus yang<br />
lain. Hal ini menyebabkan HIV menjadi lebih sulit untuk ditangani. Pada<br />
dasarnya semua virus memang tidak bereaksi terhadap obat-obat antibiotik,<br />
demikian juga halnya dengan HIV. Di samping itu HIV juga mampu<br />
menyembunyikan dirinya dalam organ-organ tubuh yang sulit dicapai oleh<br />
31