17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KATA PENGANTAR<br />

Kasus-kasus HIV/<strong>AIDS</strong> di Bali/<strong>Indonesia</strong> akhir-akhir ini mengalami<br />

peningkatan yang cukup tajam. Peningkatan yang amat tajam dijumpai di<br />

daerah-daerah tertentu dan pada kelompok-kelompok perilaku risiko<br />

tinggi, terutama pemakai narkotika suntik, pekerja seks dan<br />

pelanggannya. Hasil survei sekitar tahun 2000-2002 menunjukkan bahwa<br />

pro-porsi pekerja seks yang terinfeksi HIV masing-masing 26% di<br />

Merauke, 6% di Sorong, 8% di Batam/Karimun dan 22% pada waria di<br />

Jakarta. Survei pada pekerja seks di Denpasar juga menunjukkan bahwa<br />

dalam waktu 6 bulan proporsi yang terinfeksi HIV meningkat sebanyak<br />

300%, yaitu dari 1% pada bulan Juni-September 2000 menjadi 2% pada<br />

bulan Oktober-Desember dan menjadi 7% pada bulan April-Mei 2001.<br />

Survei pada lebih dari 800 orang laki-laki kelompok tertentu di Denpasar<br />

pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 1% dari mereka HIV+. Pada<br />

pemakai narkotika suntik proporsinya bahkan jauh lebih tinggi yaitu 53%<br />

di Lembaga Pemasyarakatan Denpasar, 40% di RSKO Jakarta dan 24%<br />

di pusat rehabilitasi Bogor. Epidemi HIV diperkirakan sudah menjangkau<br />

masyarakat umum. Ini tercermin dari peningkatan proporsi HIV+ pada<br />

darah donor sebanyak 10 kali lipat pada tahun 2001 dibanding 3 tahun<br />

sebelumnya. Pada tahun 2003, jumlah penduduk <strong>Indonesia</strong> yang telah<br />

terinfeksi HIV diperkirakan sekitar 120.000 orang dan infeksi baru yang<br />

akan terjadi tahun 2003 diperkirakan sekitar 80.000 orang.<br />

Semua angka-angka di atas diperoleh dari pemeriksaan darah anonymunlinked<br />

yang artinya bahwa darah yang diperiksa tidak diketahui<br />

orangnya karena tujuannya memang hanya untuk mengetahui besarnya<br />

masalah di suatu populasi dan bukan untuk mengetahui status HIV<br />

seorang individu. Karena masa tanpa gejala atau masa inkubasi orang<br />

yang terinfeksi HIV amat panjang (sekitar 5-10 tahun) dan karena masih<br />

adanya penolakan pada orang yang terinfeksi HIV maka dari sekitar<br />

120.000 orang yang diperkirakan terinfeksi HIV, hanya puluhan saja yang<br />

mengetahui dirinya telah terinfeksi.<br />

Satu-satunya cara untuk mengetahui status HIV seorang individu adalah<br />

melalui tes HIV sukarela rahasia atau HIV voluntary counseling and<br />

testing (VCT). Untuk melaksanakan program VCT dengan baik, banyak<br />

prasyarat yang diperlukan antara lain tersedianya konselor yang handal,<br />

pemasaran sosial yang memadai, akses pada tes HIV serta dukungandukungan<br />

pasca tes (psikologis, sosial, ekonomis dan medis). Bila<br />

individu yang HIV+ bisa diketahui maka hal ini akan mempunyai manfaat<br />

ganda, yaitu layanan konseling untuk perubahan perilaku pada mereka<br />

dengan tujuan agar tidak menularkan virusnya pada orang lain, dan<br />

meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri terlebih-lebih dengan<br />

tersedianya obat-obat antiretroviral (ARV) dewasa ini.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!