17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Konseling<br />

18<br />

• Harapan karena mereka dicintai dan diterima apa adanya.<br />

• Harapan obat yang menyembuhkan akan segera ditemukan.<br />

• Harapan karena kepercayaan ada kehidupan setelah kematian.<br />

Adalah sangat penting untuk mempunyai harapan. Harapan dapat<br />

meningkatkan semangat dan memberikan kekuatan untuk menghadapi situasi<br />

yang sulit. Harapan dapat membantu seseorang untuk melawan HIV/<strong>AIDS</strong><br />

untuk hidup dengan lebih positif dan lebih lama.<br />

Ingat, bila seseorang mempunyai harapan hari ini, adalah mungkin untuk<br />

merasa marah ataupun tertekan keesokan harinya. Ini adalah normal. Bah-kan<br />

orang tanpa HIV/<strong>AIDS</strong> mengalaminya juga. Yang penting adalah berusaha<br />

untuk menghidupkan harapan, selalu dan selalu.<br />

Catatan: Seseorang dengan HIV/<strong>AIDS</strong>, keluarga, tetangga pengidap, dan<br />

konselor, seringkali merasa takut bahwa perasaan negatif seperti<br />

dijelaskan di atas akan menjadi sangat kuat. Perasaan-perasaan<br />

negatif tersebut tidak dapat, dan tidak seharusnya dihindari. Hal<br />

tersebut adalah reaksi normal terhadap krisis. Keluarga, teman,<br />

tetangga, konselor, siapapun yang peduli, dapat membantu<br />

mengatasi perasaan ini dengan cara mendengarkan dan<br />

membicarakan tentang perasaan negatif tersebut.<br />

Penanganan krisis<br />

Sebagai konselor HIV, Anda harus siap menerima dampak negatif/positif dari<br />

konseling yang Anda berikan. Dampak negatif konseling biasanya muncul<br />

akibat stigma yang berkaitan dengan penerimaan layanan konseling dan tes<br />

HIV, atau akibat trauma menerima hasil tes. Klien ada yang secara lisan bisa<br />

mengemukakan ketidakmampuannya menghadapi masalah ini, tetapi ada pula<br />

yang berperilaku tertentu misalnya mengucilkan diri atau menolak melakukan<br />

kegiatan sehari-hari.<br />

<strong>Konselor</strong> harus melakukan suatu penilaian risiko apakah klien mempunyai<br />

pikiran akan menganiaya diri sendiri atau orang lain. Di samping itu juga harus<br />

menggali riwayat perilaku sebelumnya tentang perilaku menganiaya tersebut.<br />

Bila memang ada pemikiran ke arah tersebut, konselor bertanggung jawab<br />

mengadakan kesepakatan dengan klien/keluarga/pasangannya untuk<br />

mencegah hal tersebut. Secara spesifik kegiatan penanganan krisis adalah<br />

sebagai berikut:<br />

� Melihat tanda-tanda risiko potensial:<br />

• Pernyataan lisan klien bahwa ia tidak sanggup menerima kenyataan.<br />

• Perasaan putus asa atau ide bunuh diri.<br />

• Kemarahan berlebihan dan ide bunuh diri.<br />

• Pengucilan diri.<br />

� Menilai risiko:<br />

• Munculnya gagasan khusus yang berkaitan dengan rencana bunuh diri.<br />

• Munculnya gagasan khusus menyakiti orang lain.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!