17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Infeksi Oportunistik<br />

Pengobatan PCP<br />

Selama bertahun-tahun, antibiotik dipakai untuk mencegah PCP pada<br />

pasien kanker dengan sistem kekebalan yang lemah. Tetapi baru pada<br />

1985 sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa antibiotik juga dapat<br />

mencegah PCP pada ODHA. Keberhasilan dalam pencegahan dan<br />

pengobatan PCP sangat luar biasa:<br />

� PCP menjadi dasar utama diagnosis <strong>AIDS</strong> untuk hanya 32% kasus di<br />

AS pada tahun 1993, dibandingkan 63% pada tahun 1987.<br />

� PCP merupakan penyebab kematian untuk 14% ODHA di AS pada<br />

tahun 1993, dibandingkan 32% pada tahun 1987.<br />

� Antara tahun 1991 dan 1997, ada 36% penurunan dalam jumlah kasus<br />

PCP di AS. Sejak ODHA mulai memakai terapi kombinasi<br />

antiretroviral, jumlah kasus sudah turun lagi.<br />

Obat yang dipakai untuk mengobati PCP mencakup kotrimoksazol, dapson,<br />

pentamidin, dan atovakuon.<br />

� Kotrimoksazol (TMP/SMX) adalah obat anti PCP yang paling efektif.<br />

Ini adalah kombinasi dua antibiotik: trimetoprim (TMP) dan<br />

sulfametoksazol (SMX).<br />

� Dapson serupa dengan kotrimoksazol. Dapson kelihatan hampir<br />

seefektif kotrimoksazol melawan PCP.<br />

� Pentamidin adalah obat hirup yang berbentuk aerosol untuk mencegah<br />

PCP. Pentamidin juga dipakai secara intravena (IV) untuk mengobati<br />

PCP aktif.<br />

� Atovakuon adalah obat yang dipakai orang pada kasus PCP ringan<br />

atau sedang yang tidak dapat memakai kotrimoksazol atau<br />

pentamidin.<br />

Pencegahan PCP<br />

Cara terbaik untuk mencegah PCP adalah dengan memakai terapi<br />

antiretroviral yang manjur. Orang dengan kadar CD4 di bawah 200 dapat<br />

mencegah PCP dengan memakai obat yang juga dipakai untuk mengobati<br />

PCP. Terapi kombinasi ARV dapat meningkatkan kadar CD4. Jika kadar ini<br />

melebihi 200 dan bertahan begitu selama tiga bulan, obat pencegah PCP<br />

dapat dihentikan tanpa risiko. Tetapi penghentian obat tersebut harus<br />

dibicarakan dengan dokter terlebih dahulu.<br />

Obat PCP yang paling baik<br />

Kotrimoksazol adalah obat yang paling efektif melawan PCP. Obat ini juga<br />

murah, dan dipakai dalam bentuk pil, tidak lebih dari satu pil sehari. Namun,<br />

bagian “SMX” dari kotrimoksazol merupakan obat sulfa dan hampir 50%<br />

orang yang memakainya mengalami reaksi alergi, biasanya ruam kulit, dan<br />

247

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!