17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Infeksi Oportunistik<br />

infeksi. Dulu penderita penyakit CMV diperkirakan harus tetap memakai<br />

obat anti CMV seumur hidup. Pengobatan CMV diperbaiki secara dramatis<br />

selama beberapa tahun ter-akhir ini:<br />

� 1995: Pil gansiklovir disetujui untuk mencegah CMV. Dokter memakai<br />

gansiklovir injeksi dan foscarnet langsung pada mata untuk mengobati<br />

retinitis.<br />

� 1996: Bentuk gansiklovir yang ditanam dalam mata (implant)<br />

dikembangkan agar obat langsung dikeluarkan dalam mata. Pada<br />

tahun ini sidofovir disetujui untuk disuntikkan dan tes viral load CMV<br />

dikembangkan.<br />

� 1998: Fomvirsen disetujui untuk disuntikkan langsung ke mata.<br />

� 2001: Valgansiklovir disetujui. Bentuk gansiklovir baru ini memberi<br />

tingkat obat lebih tinggi dengan lebih sedikit pil. Terapi antiretroviral<br />

sangat manjur (HAART) juga dapat memperbaiki sistem kekebalan<br />

tubuh. Pasien dapat berhenti memakai obat CMV jika kadar CD4-nya<br />

di atas 100 hingga 150 dan tetap begitu selama enam bulan.<br />

Pencegahan CMV<br />

Gansiklovir telah disetujui untuk mencegah (profilaksis) CMV, tetapi banyak<br />

dokter enggan meresepkannya. Mereka tidak ingin menambahkan hingga<br />

12 kapsul lagi pada pasien. Lagi pula, belum jelas profilaksis ini bermanfaat.<br />

Dua penelitian besar menghasilkan kesimpulan berbeda. Di negara maju,<br />

kontroversi ini tidak menjadi masalah besar karena tersedianya terapi ARV<br />

dapat mempertahankan kadar CD4 pada tingkat yang cukup tinggi sehingga<br />

ODHA tidak akan menderita CMV.<br />

Cara memilih obat CMV<br />

Ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan jika memilih<br />

pengobatan penyakit CMV aktif, seperti diuraikan di bawah ini:<br />

Efektivitas pengobatan. Gansiklovir suntikan merupakan pengobatan<br />

CMV yang paling efektif secara keseluruhan. Bentuk tanam sangat efektif<br />

untuk menghentikan retinitis, tetapi hanya efektif pada mata yang ditanami<br />

saja.<br />

Cara pemberian obat. Pil paling mudah ditangani. Pengobatan intravena<br />

meliputi suntikan atau memasang buluh obat yang mungkin menimbulkan<br />

infeksi. Suntikan pada mata berarti menyuntik jarum langsung pada mata.<br />

Bentuk tanam, yang bertahan enam sampai delapan bulan, membutuhkan<br />

waktu sekitar satu jam untuk menanamnya.<br />

Sifat terapi apakah lokal atau sistemik. Terapi lokal hanya berefek pada<br />

mata. Retinitis CMV dapat cepat menyebar dan mengakibatkan kebutaan.<br />

243

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!