17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Infeksi Oportunistik<br />

242<br />

beberapa minyak yang diperas dalam keadaan dingin. Biotin adalah<br />

suatu vitamin B.<br />

Penutup<br />

Kandida adalah infeksi jamur yang sangat umum. Jamur ini secara normal<br />

hidup pada tubuh manusia. Ia tidak dapat dihilangkan.<br />

Kebanyakan infeksi kandida mudah diobati dengan pengobatan lokal. Pada<br />

orang dengan sistem kekebalan yang menurun, infeksi ini bisa lebih lama.<br />

Obat anti jamur sistemik dapat diminum, tetapi kandida mungkin menjadi<br />

resisten terhadap obat itu. Obat anti jamur yang paling kuat yaitu<br />

amphotericin B, memiliki efek samping yang serius. Beberapa pengobatan<br />

alamiah dilaporkan dapat membantu mengontrol infeksi oleh kandida.<br />

� Virus sitomegalia (CMV)<br />

Apakah CMV itu?<br />

Virus sitomegalia (cytomegalovirus/CMV) adalah infeksi oportunistik terkait<br />

penyakit HIV. Kurang lebih 50% masyarakat dan 90% ODHA di AS<br />

membawa virus yang menyebabkan penyakit CMV. Statistik untuk<br />

<strong>Indonesia</strong> belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh yang sehat menahan<br />

virus ini, agar tidak mengakibatkan penyakit. Waktu HIV atau penyakit lain<br />

melemahkan pertahanan kekebalan, CMV dapat menyerang beberapa<br />

bagian tubuh. Penyakit yang paling lazim disebabkan CMV adalah retinitis.<br />

Penyakit ini menyebab-kan kematian sel pada retina, bagian belakang<br />

mata. Hal ini dengan cepat dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.<br />

CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksikan beberapa<br />

organ sekaligus. Risiko CMV tertinggi waktu kadar CD4 di bawah 100.<br />

Tanda pertama retinitis CMV adalah masalah penglihatan seperti titik hitam<br />

yang bergerak yang disebut ‘floater’ (pelampung) dan mungkin<br />

menunjukkan adanya radang pada retina. Beberapa dokter mengusulkan<br />

pemeriksaan mata untuk mengetahui adanya retinitis CMV. Pemeriksaan ini<br />

dilaksanakan oleh ahli mata. Jika kadar CD4 di bawah 200 dan Anda<br />

mengalami masalah penglihatan apa saja, sebaiknya Anda langsung<br />

menghubungi dokter.<br />

Pengobatan CMV<br />

Pengobatan pertama untuk CMV meliputi infus setiap hari dengan<br />

gansiklovir atau foskarnet. Obat ini dapat mengendalikan penyakit CMV,<br />

tetapi tidak dapat menyembuhkan. Karena harus diinfus setiap hari,<br />

sebagian besar orang memasang ‘keran’ atau buluh obat yang dipasang<br />

secara tetap pada dada atau lengan. Buluh ini, yang disebut kateter<br />

Hickman atau Groschung, harus dijaga agar tetap bersih untuk menghindari

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!