17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Konseling<br />

• Bagaimana saya menghadapi dan menanggulangi sikap agresif,<br />

kemarahan dan pelecehan klien saya?<br />

• Apa yang membuat saya sepakat bekerja dalam bidang HIV/<strong>AIDS</strong>?<br />

• Bagaimana saya akan menghadapi klien yang berpandangan sempit dan<br />

kaku?<br />

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, Anda berusaha<br />

untuk merefleksikan potensi dan sumber kemampuan yang ada, sehingga<br />

bisa menilai kesiapan diri untuk menjadi seorang konselor IMS dan<br />

HIV/<strong>AIDS</strong>.<br />

� Seorang konselor IMS dan HIV/<strong>AIDS</strong> perlu mengadakan konsultasi bukan<br />

hanya dengan pakar, tetapi juga dengan rekan-rekan sesama konselor. Nilai,<br />

pandangan, dan keyakinan seorang konselor dapat mempengaruhi<br />

bagaimana ia melakukan konseling. Dengan berkonsultasi sesama konselor,<br />

Anda dapat melihat dan menyadari kekurangan-kekurangan, kesalahan dan<br />

kejenuhan Anda dalam menghadapi klien.<br />

� Konseling pretes HIV<br />

Pengertian<br />

Konseling pretes HIV dapat diartikan sebagai dialog antara klien dan konselor<br />

yang membahas tentang tes HIV dan kemungkinan dampak yang terjadi bila<br />

klien/orang lain mengetahui hasil tes HIV klien. Secara khusus, konseling pretes<br />

HIV bertujuan untuk:<br />

� Mendorong orang untuk memahami praktek seksual yang lebih aman, baik<br />

yang menjalani tes HIV maupun yang tidak.<br />

� Memastikan bahwa seseorang telah memahami kekurangan dan implikasi<br />

hasil tes sebelum memutuskan untuk melakukan tes HIV.<br />

� Mempersiapkan/membantu seseorang dalam menghadapi hasil tes dengan<br />

sikap yang baik bila terbukti terinfeksi HIV. Namun bila hasilnya negatif,<br />

dapat mengarahkan klien untuk menjaga agar tetap negatif.<br />

Dalam hal ini konselor membutuhkan informasi dari klien mengapa ia<br />

memutuskan melakukan tes, membahas dan memperbaiki kesalahan<br />

pengetahu-an klien tentang IMS/HIV, penilaian risiko tertular HIV, makna tes,<br />

dampak tes, jaminan kerahasiaan dan kesediaan klien untuk tes. Keputusan<br />

untuk melakukan tes haruslah merupakan keputusan yang dibuat setelah klien<br />

memperoleh penjelasan yang cukup (informed consent). Memberikan persetujuan<br />

berarti klien sudah memahami implikasi hasil pemeriksaan.<br />

Langkah-langkah<br />

� Menjalin hubungan.<br />

� Menilai risiko penularan HIV.<br />

• Menggali alasan mengapa klien ingin melakukan tes.<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!