Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> HIV dan Hepatitis C<br />
Pengurangan efek buruk dan hepatitis C<br />
Pengurangan efek buruk berefek langsung pada pencegahan penularan<br />
hepatitis C yang berkaitan dengan penggunaan narkoba. Hepatitis C<br />
adalah salah satu dari masalah kesehatan yang paling penting yang<br />
dihadapi oleh orang-orang yang pernah atau masih aktif menyuntikkan<br />
narkoba, dan karenanya merupakan target utama dari program dan<br />
kebijakan pengurangan efek buruk.<br />
Program pengurangan efek buruk<br />
Pengurangan efek buruk memberikan kemampuan dan sumber daya<br />
kepada pengguna narkoba suntik untuk membuat keputusan yang benarbenar<br />
disadari tentang perilaku penggunaan narkobanya. Pengurangan<br />
efek buruk menghindari penilaian moral tentang penggunaan narkoba, dan<br />
sebaliknya menerima bahwa – untuk sejumlah alasan – beberapa orang<br />
memilih untuk menyuntikkan narkoba. Penekanan dari pengurangan efek<br />
buruk dalam bidang ini adalah pengurangan efek buruk yang berkaitan<br />
dengan penggunaan narkoba, tanpa harus menurunkan penggunaan<br />
narkoba itu sendiri.<br />
Program pengurangan efek buruk sering mencakup langkah-langkah untuk<br />
meminta pengguna narkoba untuk mengubah cara mereka menggunakan<br />
narkoba untuk menurunkan risiko terhadap kesehatan yang terkait. Mungkin<br />
contoh yang paling baik dari pengurangan efek buruk yang diterapkan untuk<br />
pengguna narkoba adalah program jarum dan semprit. Program ini<br />
memberikan alat suntik steril dan fasilitas pembuangan jarum di daerah<br />
perkotaan, pinggiran kota maupun di kota kecil. Tujuan dari program ini<br />
adalah untuk membantu pengguna narkoba suntik untuk tidak<br />
menggunakan alat suntik yang dipinjam dari orang lain atau menggunakan<br />
kembali jarum suntiknya sendiri, dan untuk memberikan cara yang aman<br />
untuk membuang alat yang telah digunakan, yang berarti pengurangan<br />
risiko infeksi oleh virus-virus yang ditularkan lewat darah seperti HIV dan<br />
hepatitis C. Program ini di Australia merupakan faktor utama yang<br />
menyebabkan angka HIV tetap rendah pada pengguna narkoba suntik dan<br />
merupakan kesuksesan program kesehatan masyarakat dalam mencegah<br />
penyebaran HIV yang lebih luas.<br />
Methadone adalah pengobatan substitusi yang paling banyak digunakan<br />
dan paling efektif bagi ketergantungan heroin. Ia memiliki efek yang mirip<br />
dengan heroin tetapi dipakai dengan cara diminum. Methadon digunakan<br />
dalam program jangka panjang dengan tujuan mengurangi efek buruk yang<br />
berkaitan dengan penggunaan narkoba dan untuk meningkatkan kualitas<br />
hidup pengguna narkoba. Methadon juga digunakan pada kasus-kasus<br />
putus obat untuk mengurangi keluhan akibat pemutusan dengan heroin.<br />
Terdapat bukti yang layak bahwa pengobatan pemeliharaan dengan<br />
196