17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> HIV dan Hepatitis C<br />

Siapakah yang berisiko mengalami koinfeksi hepatitis C dan HIV?<br />

� Orang yang terinfeksi HIV lewat kontak darah ke darah melalui<br />

penyuntikan narkoba.<br />

� Orang dengan hemofilia dan HIV yang diobati dengan produk-produk<br />

darah sebelum tahun 1990.<br />

� Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki dan yang<br />

menyuntikkan narkoba.<br />

� Bayi yang lahir dari ibu yang menderita koinfeksi.<br />

Orang-orang yang mengalami koinfeksi memiliki risiko yang tinggi<br />

mengalami penyakit hati. Suatu penelitian menemukan bahwa 50%<br />

kematian pada penderita HIV berkaitan dengan sebab yang tidak ada kaitan<br />

dengan <strong>AIDS</strong> dan penyebab kematian yang paling umum adalah penyakit<br />

hati karena hepatitis.<br />

Dalam hal interaksi antara dua virus ini, yang banyak diketahui adalah efek<br />

HIV terhadap hepatitis C daripada efek hepatitis C terhadap HIV.<br />

� Efek HIV terhadap hepatitis C<br />

� Keberadaan HIV menyebabkan peningkatan jumlah virus hepatitis C<br />

dalam darah.<br />

� Penelitian juga menunjukkan hubungan langsung antara penularan<br />

hepatitis C dengan tingkat kerusakan kekebalan tubuh, seperti<br />

ditunjukkan oleh hitung CD4.<br />

� Pada orang-orang dengan koinfeksi tampaknya risiko penularan<br />

hepatitis C meningkat dengan adanya HIV. Peningkatan risiko ini<br />

mungkin berkaitan dengan viremia (konsentrasi virus yang tinggi<br />

dalam darah) dan mengakibatkan penularan vertikal (dari ibu ke bayi)<br />

maupun penularan secara seksual menjadi lebih mudah.<br />

� Keberadaan HIV juga menurunkan ketepatan dari tes antibodi yang<br />

dipakai untuk mendiagnosis hepatitis C. Hal ini menunjukkan bahwa<br />

pada orang yang menderita HIV, diagnosis hepatitis C sebaiknya<br />

ditegakkan dengan pemeriksaan PCR.<br />

Efek hepatitis C terhadap HIV masih belum banyak diketahui. Penelitianpenelitian<br />

yang dilakukan hasilnya masih saling bertentangan. Beberapa<br />

penelitian menunjukkan hilangnya sel CD4 yang lebih cepat dan percepatan<br />

menjadi <strong>AIDS</strong> dari infeksi HIV, sementara penelitian lain menunjukkan tidak<br />

ada efek. Pada kasus-kasus seperti ini sebaiknya berkonsultasi dengan<br />

dokter spesialis penyakit infeksi.<br />

Perkembangan penyakit pada penderita yang mengalami koinfeksi<br />

� Penderita hepatitis C yang juga menderita HIV lebih cepat mengalami<br />

penyakit hati (sirosis) dibanding mereka yang tidak menderita HIV.<br />

190

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!