17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Konseling<br />

konseling pada klien, ia harus melihat reaksi pada dirinya sendiri. Seba-ai<br />

contoh, seorang konselor selama berbulan-bulan tidak menyampai-kan hasil<br />

tes klien yang positif, karena takut tidak mampu menghadapi reaksi klien.<br />

Bila konselor merasa tidak sabar atau marah, ini adalah tanda bahwa<br />

konselor mengalami masalah dalam dirinya dan ini akan sangat tidak<br />

membantu klien. <strong>Konselor</strong> mungkin berpikir, “Dia tampaknya tidak mau<br />

menghadapi kenyataan,” atau ,“Dia tidak mau berbuat sesuatu untuk<br />

menolong dirinya sendiri”. Bila Anda mengalami hal semacam ini, Anda<br />

harus mencari orang lain/konselor lain untuk membantu Anda me-mahami<br />

kebutuhan dan ketakutan klien.<br />

� Memilih tempat konseling yang cocok. Di manapun konselor memberikan<br />

konseling, hendaknya selalu memperhatikan hal-hal seperti kenyamanan,<br />

aman dari gangguan fisik (bising, sempit, gelap), bersifat pribadi, ada alat<br />

peraga, menyesuaikan keadaan ekonomi dan nilai budaya.<br />

� Bagaimana menjadi konselor yang baik?<br />

� Mampu melakukan percakapan yang efektif:<br />

• Mendengarkan dengan aktif.<br />

• Mencoba mengerti perasaan klien.<br />

• Menanyakan pertanyaan yang baik.<br />

• Menghargai klien maupun perasaan klien, dan tidak memaksanya<br />

berubah.<br />

• Tidak menyalahkan/menghakimi.<br />

• Menyediakan informasi yang tepat.<br />

• Menyatakan bahwa klien tidak sendiri menghadapi masalah. Ini sangat<br />

penting untuk klien yang merasa dirinya ditolak atau gagal.<br />

� Memahami prinsip-prinsip umum dalam konseling.<br />

� Langkah-langkah kegiatan konseling<br />

� Menjalin hubungan. <strong>Konselor</strong> harus menciptakan suasana yang<br />

membuat klien merasa santai, tidak takut, merasa aman dan bebas<br />

mengungkapkan perasaan dan pertanyaan yang ada dalam hatinya untuk<br />

didiskusikan. Hal ini bisa dicapai dengan jalan:<br />

• <strong>Konselor</strong> harus memperkenalkan diri (bisa menjabat tangan,<br />

merangkul, atau menepuk pundak klien).<br />

• <strong>Konselor</strong> membuat aturan permainan sebelum percakapan dimulai,<br />

misalnya: soal waktu, kerahasiaan, maksud/tujuan percakapan.<br />

• <strong>Konselor</strong> bisa berbasa-basi sejenak, misalnya: menanyakan tentang<br />

keluarga, anak, dan lain sebagainya.<br />

• Memulai pertanyaan inti seperti berikut: “Apa yang membawa Anda<br />

datang ke sini?”; “Apa yang ingin Anda sampaikan/bahas?”<br />

Selama proses ini konselor harus bisa mendengarkan keluhan klien<br />

dengan penuh perhatian, menghargai klien sebagai sesama manusia,<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!