17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> Konseling<br />

memahami dan mengatasi perasaan negatifnya. Ini akan membantu mereka<br />

untuk mulai membuat keputusan dan bertindak sesuai keputusannya. Perasaan<br />

kuat atau punya harapan, atau mempunyai pilihan dan mampu untuk bertindak,<br />

adalah pengobatan yang manjur untuk seseorang yang merasa tidak punya<br />

harapan dan tidak berguna.<br />

<strong>Konselor</strong> sering tidak ingin klien merasa terluka dan kadang-kadang masalah<br />

yang dialami klien juga menakutkan untuk konselor. Karena itu untuk<br />

mengurangi ketakutan itu, konselor mencoba untuk menyangkal emosi me-reka,<br />

“Anda tidak perlu merasa seperti itu,” atau memberikan nasihat,” Yang harus<br />

Anda lakukan adalah….. dan semuanya akan beres.” Pesan seperti itu tidak<br />

benar, karena dapat berarti bahwa klien tidak pantas untuk dihormati, klien tidak<br />

mampu untuk menyelesaikan masalahnya, konselor tidak tertarik dengan<br />

masalah klien, dan konselor merasa tidak nyaman dengan perasaan yang<br />

dialami klien. Karena konselor ingin klien merasa lebih baik, konselor meminta<br />

klien untuk merubah perasaannya. Dengan melakukan itu, seolah-olah konselor<br />

menyatakan bahwa perasaan yang dialami klien adalah tidak bisa diterima.<br />

Prinsip-prinsip umum dalam konseling<br />

� Mendengarkan. Ini berarti konselor harus diam beberapa saat, dan biarkan<br />

percakapan mengalir sehingga klien lebih banyak berbicara diban-ding<br />

konselor.<br />

� Menanyakan dengan pertanyaan yang baik. Ini merupakan suatu cara<br />

agar klien bisa melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan<br />

membantu konselor untuk memahami situasi. Dalam hal ini, konselor harus<br />

mendengarkan setiap kata, perasaan yang ada di balik kata-kata ter-sebut,<br />

dan bagaimana gambaran klien terhadap situasi yang dihadapinya.<br />

� Memberikan informasi yang tepat. Dalam hal ini sebaiknya konselor<br />

mengakui dengan jujur apabila ada suatu hal yang belum dipahami dan<br />

mencoba mencari informasi yang benar, daripada mengabaikan pertanyaan<br />

itu atau memberikan informasi yang salah.<br />

� Menjaga kepercayaan klien. <strong>Konselor</strong> harus menjaga kerahasiaan<br />

informasi tentang klien. Bila tidak, klien akan merasa dirinya tidak dihargai/dihormati,<br />

dan akan merasa membuat kesalahan karena mencari pertolongan/berbagi<br />

rasa dengan konselor.<br />

� Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kadang-kadang sulit dijawab.<br />

Tidak selalu konselor dapat memberikan jawaban yang benar. Bila dapat<br />

memastikan bahwa jawaban yang diberikan adalah benar, Anda boleh<br />

menjawabnya, tetapi bila ragu-ragu, akan lebih baik bila Anda me-lakukan<br />

konsultasi kepada yang lebih memahami. Anda boleh juga men-coba<br />

mencari jawabannya sendiri tanpa merujuk klien.<br />

� Perasaan tidak nyaman dan ketakutan. Dalam beberapa situasi,<br />

konselorpun kadang-kadang merasa membutuhkan pertolongan untuk mengatasi<br />

perasaannya dalam menghadapi klien. Bila konselor melakukan<br />

4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!