17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> HIV dan Gizi<br />

intra vena tidak menderita infeksi HIV. Hubungan defisiensi vitamin E<br />

dengan migran dari negara sedang berkembang dan dengan pengguna<br />

obat intra vena, juga dilaporkan peneliti lain di Italia, memperkuat<br />

kemungkinan rendahnya vitamin E dan antioksidan lainnya mungkin<br />

betul mempunyai peran pada infeksi awal, seperti halnya progresivitas<br />

terjadinya <strong>AIDS</strong> pada orang dengan yang telah terinfeksi.<br />

Dalam penelitian lainnya, kadar vitamin E yang rendah dijumpai pada<br />

27% laki-laki positif HIV, 4-5 kali lebih besar dibandingkan dengan yang<br />

meng-alami defisiensi vitamin A atau C.<br />

Dengan demikian dapat diketahui bahwa vitamin E memang membantu<br />

memperlambat perkembangan virus; seperti diketahui bahwa kadar<br />

vitamin E yang rendah pada orang yang terinfeksi HIV; dan diketahui<br />

pula bahwa dosis tinggi yang sedang tidak berbahaya. Berdasarkan<br />

bukti-bukti ini, pemberian suplemen vitamin E dapat dibenarkan.<br />

Berdasarkan anjuran kondisi kesehatan lainnya, dianjurkan pemberian<br />

vitamin E sebesar 800–1.200 mg/hari. Multivitamin yang biasa hanya<br />

mengandung sekitar 30 mg vitamin E.<br />

Vitamin A<br />

Seperti vitamin E, vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak.<br />

� Sumber: dalam bentuk aktif terdapat dalam hasil olahan susu, daging,<br />

dan ikan laut. Sayuran daun hijau, wortel, sayur umbi-umbian/akar yang<br />

berwarna kuning, dan buah-buahan yang berwarna kuning atau orange<br />

mengandung β-karotin, yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam<br />

tubuh. Menurunnya cadangan dapat disebabkan karena gangguan<br />

absorbsi lemak atau penggunaan minyak mineral untuk laksansia.<br />

Alkohol juga dapat menghambat penyerapan. Dalam tubuh, perubahan<br />

β-karotin menjadi vitamin A yang aktif dapat terganggu pada orang<br />

dengan diabetes atau hipoti-roidi. Penggunaan TPN jangka panjang juga<br />

mempermudah terjadinya defisiensi.<br />

� Tanda-tanda: mata kering, buta senja, dan keadaan-keadaan mata<br />

lainnya merupakan tanda-tanda defisiensi vitamin A. Pada kasus yang<br />

berat, dapat terjadi kebutaan. Sel-sel darah putih bisa menurun, seperti<br />

juga sel-sel darah merah. Ketahanan terhadap infeksi akan menurun.<br />

Defisiensi vitamin A dapat terus bertambah berat, dan disertai komplikasi<br />

penyakit lainnya. Walaupun defisiensi yang ringan, telah dapat<br />

menunjukkan peningkatan terjadinya pneumonia, diare, dan bahkan<br />

kematian pada anak-anak.<br />

145

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!