17.01.2013 Views

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />

HIV / <strong>AIDS</strong> HIV dan Gizi<br />

� Defisiensi: dapat terjadi dalam 2-3 minggu. Defisiensi vitamin B6 biasa<br />

terjadi pada orang dengan HIV, terutama pada fase tanpa gejala<br />

(asimtomatik). Isoniazid atau INH (salah satu obat tuberkulosis) ikut<br />

berperan dalam terjadinya defisiensi.<br />

� Tanda-tanda defisiensi: mudah tersinggung, depresi, kemerahan pada<br />

kulit dan lidah dan perlunakan pada mulut. Bila berlangsung lama dapat<br />

timbul mual-mual dan muntah. Selain itu dapat juga menimbulkan anemia,<br />

selanjutnya gangguan sistem imun pada orang dengan HIV.<br />

� Pengobatan: pada orang yang terinfeksi HIV, pemberian suplemen<br />

sebe-sar 20 mg sudah cukup. Bila minum INH dosis dinaikkan sampai<br />

25-50 mg/ hari. Biasanya preparat multivitamin mengandung 2-5 mg. Pil<br />

vitamin B-kompleks mengandung 5-100 mg.<br />

� Sumber: daging, ikan, telur (kuning), kacang-kacangan, buah-buahan,<br />

dan sayur-sayuran. Hati merupakan sumber yang baik seperti<br />

padipadian. Proses pemasakan akan menurunkan kandungan vitamin<br />

B6.<br />

Vitamin B12 (Cobalamin)<br />

� Fungsi: penting pada fungsi dan pengantaran syaraf (neuropathy) dan<br />

kelainan sumsum tulang belakang (myelopathy). Jadi, vitamin B12 yang<br />

rendah secara khusus penting pada HIV. Keadaan ini terlihat pada<br />

beberapa orang dengan HIV dan berakibat penting pada kualitas hidup.<br />

Suatu penelitian tentang orang dengan infeksi HIV yang relatif menderita<br />

HIV berat yang dirujuk ke klinik neurologi universitas, terdiri atas orang<br />

dengan neuropathy dan myelophaty. Pada orang dengan HIV yang<br />

menderita kedua-duanya, lebih dari 50% menunjukkan defisiensi vitamin<br />

B12.<br />

� Absorpsi: absorbsi vitamin B12 lebih sulit dibanding vitamin B lainnya.<br />

Sel-sel dalam perut dapat menghasilkan suatu faktor yang disebut faktor<br />

intrinsik yang dapat mengikat vitamin B12 untuk dapat diabsorbsi dalam<br />

usus halus. Di samping itu, tubuh mampu mendaur ulang vitamin B12<br />

yang telah diabsorbsi, bolak-balik antara usus dan hati, diserap dan<br />

dipergunakan kembali. Vitamin B12 disimpan dalam hati dalam jumlah<br />

yang besar, sehingga defisiensi vitamin B12 memerlukan waktu yang<br />

lebih lama dibandingkan dengan vitamin B lainnya.<br />

� Defisiensi: walaupun disimpan dalam jumlah besar dalam hati, tetapi<br />

defisiensi vitamin B12 biasa dijumpai; beberapa penelitian menemukan<br />

bahwa 20-25% orang dengan HIV memiliki vitamin B12 yang rendah dan<br />

banyak di antaranya tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Dan<br />

juga sulit dijumpai secara klinik.<br />

136

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!