Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Perawatan dan Dukungan<br />
Teknik pengajaran pada keluarga hendaknya disesuaikan dengan latar<br />
belakang keluarga tersebut. Pada keluarga yang sudah mendapatkan<br />
keterampilan membaca dan menulis, apalagi dengan tingkat pendidikan<br />
yang cukup tinggi, umumnya lebih menyukai cara pengajaran formal seperti<br />
di sekolah. Pemberian materi tertulis seperti brosur, pamflet sangat<br />
dianjurkan. Perlu diperhatikan, tanya jawab juga merupakan hal yang<br />
penting untuk dikerjakan oleh pengajar karena akan memberi kesempatan<br />
keluarga untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami oleh keluarga.<br />
Keluarga dengan latar belakang pendidikan yang rendah, bahkan buta huruf<br />
tidak bisa dididik dengan cara di atas. Mereka seringkali bisa belajar lebih<br />
baik dari pengalaman daripada mendapatkan sejumlah informasi dalam<br />
situasi pengajaran formal. Pada keadaan ini konselor bisa menggunakan<br />
cara:<br />
� Menceriterakan kisah orang lain dengan HIV dan permasalahannya<br />
yang kurang lebih serupa dengan yang dialami keluarga tersebut.<br />
� Menggunakan alat bantu seperti poster, gambar-gambar, ataupun<br />
video untuk lebih memperjelas cerita yang dimaksud.<br />
� Memberikan pertanyaan harus lebih nyata, jangan menimbulkan<br />
kebingungan pada keluarga. Misalnya: "Waktu mencuci tangan<br />
terakhir kali, apakah Anda menggunakan sabun?", akan lebih baik<br />
daripada: "Tidakkah seharusnya sabun digunakan setiap kali mencuci<br />
tangan?"<br />
� Memberikan materi tertulis seperti brosur juga masih dimungkinkan,<br />
dengan harapan ada teman ataupun keluarga lain yang ikut<br />
membantu membacakan. Pemberian materi tertulis juga membantu<br />
mengingatkan bila ada topik bahasan yang terlupa.<br />
� Mencegah penularan HIV di rumah<br />
HIV tidak mudah menular, kecuali pada hubungan seksual yang tidak<br />
terlindungi ataupun ada kontak darah dengan darah (penularan melalui<br />
darah, penggunaan jarum suntik bersama, tranfusi). Virus ini cepat mati di<br />
luar tubuh. Prinsipnya tidak ada risiko penularan yang timbul pada<br />
perawatan ODHA, asalkan mengikuti aturan-aturan yang baku.<br />
Aturan-aturan yang dimaksud adalah :<br />
� Cucilah tangan dengan sabun dan air setelah mengganti seprei, baju,<br />
ataupun bila terkontaminasi oleh cairan tubuh ODHA (misalnya: darah,<br />
dahak, air kencing).<br />
� Tutuplah luka, baik yang ada pada perawat (keluarga) maupun ODHA.<br />
Prinsipnya semua luka terbuka yang memungkinkan adanya kontak<br />
darah dengan orang lain, dengan seprei/baju ODHA, harus ditutup<br />
dengan kain bersih (bandage). Gunakan potongan plastik, kertas, sarung<br />
115