Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
Buku Pegangan Konselor - Komunitas AIDS Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Buku</strong> <strong>Pegangan</strong> <strong>Konselor</strong><br />
HIV / <strong>AIDS</strong> Pengobatan ARV<br />
� Early replication (replikasi dini). Sifat HIV adalah mengambil alih mesin<br />
genetik sel T. Setelah bergabung dengan sebuah sel, virus HIV<br />
menaburkan bahan-bahan genetiknya ke dalam sel. Di sini HIV memiliki<br />
masalah, dengan kode genetiknya yang tertulis dalam bentuk yang<br />
disebut RNA. Sedangkan pada manusia, kode genetik tertulis dalam<br />
DNA. HIV memecahkan masalah ini dengan membuat enzim yang<br />
disebut reverse transcriptase atau RT yang menyalin RNAnya ke dalam<br />
DNA.<br />
Golongan obat <strong>AIDS</strong> yang disebut nucleoside RT inhibitors (Nukes)<br />
mengelabui HIV sehingga membentuk reverse transcriptase yang cacat<br />
dari bahan-bahan dasar yang palsu.<br />
Golongan lainnya adalah non-nucleoside RT inhibitors atau Non-Nukes,<br />
mengikat reverse transcriptase sehingga tidak berfungsi. Sekarang<br />
dipergunakan beberapa obat-obatan golongan Nukes dan Non-Nukes<br />
� Late replication (replikasi lanjut). HIV harus menggunting-gunting DNA<br />
sel, memasukkan DNAnya sendiri ke dalam guntingan-guntingan<br />
tersebut, dan menyambung kembali helaian DNA tersebut. Alat/kit<br />
penyambung tersebut memerlukan apa yang disebut integrase.<br />
Penelitian integrase inhibitor pada manusia dimulai tahun 2001.<br />
� Assembly (perakitan/penyatuan). Begitu HIV mengambil alih<br />
bahanbahan genetik sel, sel diatur untuk membuat potongan-potongan<br />
sebagai bahan untuk membuat virus baru. Potongan-potongan ini harus<br />
dipotong dalam ukuran yang benar yang dilakukan oleh enzim protease<br />
HIV.<br />
Beberapa protease inhibitors (PIs) sekarang telah beredar di pasaran.<br />
Obat-obat ARV sebelum ini bekerja pada dua dari tahapan ini. Beberapa di<br />
antaranya bekerja pada langkah 3 dengan menghalangi kerja enzim reverse<br />
transcriptase. Golongan obat ini disebut reverse transcriptase inhibitors.<br />
Beberapa obat ARV lainnya bekerja pada langkah 7. Obat-obat ini<br />
menghalangi kerja enzim protease dan disebut protease inhibitors. (Lihat<br />
gambar di atas)<br />
Cara lainnya adalah dengan membuat sistem imun tubuh mampu melawan<br />
HIV lebih efektif. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah melalui kurir<br />
(messenger) kimia yang disebut interleukin-2 (IL-2), dan sekarang sedang<br />
dalam penelitian tahap lanjut pada manusia.<br />
Kemungkinan cara lainnya adalah penggunaan obat-obat antisense. Ini<br />
adalah helaian bahan-bahan genetik yang membentuk semacam bayangan<br />
cermin dari kode genetik HIV. Hal ini akan mengakibatkan virus kehilangan<br />
fungsinya. Satu jenis obat antisense telah masuk dalam penelitian pada<br />
manusia.<br />
91