11.01.2013 Views

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hal08(2521)opijims 1/1/70 10:40 AM Page 8<br />

8<br />

T AJUK<br />

OPINI<br />

Mereka<br />

Memberikan Inspirasi<br />

Sebenarnya banyak di negeri ini seseorang yang bisa menjadi<br />

inspirasi kita. Keberadaan mereka memang jauh dari publikasi<br />

media.Mengenal mereka hanya karena cerita dari mulut<br />

ke mulut.Akhirnya daya sebar cerita mulia mereka pun tak bisa cepat<br />

terdengar ke masyarakat luas.Tugas media massa untuk ikut menyebarkan<br />

cerita inspiratif mereka. Masyarakat membutuhkan kisahkisah<br />

yang bisa memberikan inspirasi pada kehidupan mereka.<br />

Nama-nama seperti Ating Hidayat, Naim Ali, ataupun Budi<br />

Setiawan adalah contohnya.Apa yang telah mereka lakukan patut<br />

diberi acungan jempol. Kegigihan mereka dengan prinsip memberi<br />

kepada sesama patut kita apresiasi. Kisah mereka jangan<br />

hanya disebarkan dari mulut ke mulut. Media massa perlu memberikan<br />

tempat yang terhormat bagi kisah mereka agar masyarakat<br />

tahu apa yang telah mereka berikan kepada sesama.<br />

Ating Hidayat memberikan pendidikan kepada anak-anak<br />

tidak mampu di kawasan Cibaduyut, Jawa Barat.Anak-anak para<br />

pekerja sepatu yang tidak mampu bersekolah dia tampung.Ating<br />

memberikan pendidikan yang merupakan investasi kehidupan<br />

bagi anak-anak di kawasan Cibaduyut. Kepedulian Ating dibuktikannya<br />

dengan merelakan tempat tinggalnya digunakan sebagai<br />

ruang kelas untuk tempatnya mengajar.<br />

Sedangkan Naim Ali rela menggowes becaknya keliling kampung<br />

di Kediri,Jawa Timur demi mengajak anak-anak gemar membaca.<br />

Naim menggagas ide ini juga demi cita-cita menyadarkan<br />

orang tua akan pentingnya membaca. Demi meraih mimpinya itu,<br />

Naim pun meminjamkan aneka bukunya secara gratis.Sampai saat<br />

ini ada 2.000 koleksi buku yang dimiliki becak perpustakaan kelilingnya.<br />

Buku-buku tersebut terdiri atas buku pelajaran sekolah,<br />

dongeng,novel,resep masakan,hingga buku-buku politik.Dia juga<br />

mendirikan Taman Baca Mahanani Jalan Supiturang, Mojoroto<br />

Kota Kediri.Taman baca ini dia bangun di atas lahan bekas kandang<br />

sapi. Sehari-harinya perpustakaan ini dikunjungi pelanggannya<br />

yang sebagian besar anak-anak dan remaja.<br />

Budi Setiawan memilih berbagai cerita kepada anak-anak<br />

melalui kelompok atau yayasan yang diberi nama Indonesia Bercerita.<br />

Indonesia Bercerita ini merupakan sebuah bisnis sosial<br />

berbasis komunitas yang mengundang setiap orang menciptakan<br />

dan memublikasikan cerita anak dalam bentuk podcast (MP3).<br />

Yang ditawarkan Indonesia Bercerita adalah karya cerita anak dan<br />

metode bercerita sebagai inovasi dalam pengasuhan dan pendidikan<br />

anak.Tujuan dari Budi adalah bercerita bisa mendidik<br />

anak Indonesia yang berkarakter. Budi meyakini bahwa sebuah<br />

cerita mengandung kekuatan interaktif yang dapat mendidik<br />

anak menjadi aktif, atraktif yang memudahkan anak fokus, semangat<br />

yang terbangun dari optimisme, imajinatif yang mampu<br />

membentuk anak untuk berimajinasi, dan kreatif yang melahirkan<br />

solusi kreatif.<br />

Ketiga orang itu hanyalah sebagian kecil masyarakat yang bisa<br />

memberi inspirasi kepada bangsa ini. Kiprah mereka membanggakan<br />

bangsa di tengah hiruk-pikuk politik,hukum,ekonomi,serta<br />

sosial budaya yang masih diwarnai manipulasi dan ditunggangi<br />

kepentingan. Ketiga orang tersebut memang bukan orang besar<br />

seperti para tokoh yang duduk di legislatif, eksekutif, maupun<br />

yudikatif.Tapi,apa yang telah mereka lakukan sangatlah besar.<br />

Pesan yang mereka sampaikan adalah tak perlu menjadi tokoh<br />

besar dulu untuk melakukan sesuatu yang sangat besar. Berbuat<br />

untuk bangsa ini yang dibutuhkan hanyalah kemauan besar yang<br />

tulus.Mereka memang memberikan inspirasi bagi masyarakat.Apa<br />

yang telah mereka lakukan semestinya bisa dijadikan cermin bagi<br />

para tokoh di legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang selama ini<br />

masih menggunakan topeng. Kiprah mereka menjadi kebanggaan<br />

bangsa dan pantas mendapat apresiasi semua pihak.●<br />

Pemimpin Umum: Hary Tanoesoedibjo<br />

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Syafril Nasution<br />

Wakil Pemimpin Perusahaan: Henry Suparman, Priscilla Diana Airin<br />

Pemimpin Redaksi /Penanggungjawab: Sururi Alfaruq<br />

Wakil Pemimpin Redaksi: Nevy AN Hetharia, Pung Purwanto Redaktur Pelaksana:<br />

Djaka Susila, Dwi Sasongko, Masirom Wakil Redaktur Pelaksana: Alex Aji Saputra,<br />

Hanna Farhana Redaktur: Achmad Faisal Nasution, Abdul Hakim, Alviana Harmayani<br />

Masrifah, Army Dian Kurniawan, Azhar Azis, Boy Iskandar, Danang Arradian, Hatim<br />

Varabi, Mohammad Ridwan, Mohammad Faizal, Nurcholis, Shalahuddin, Sujoni,<br />

Supriyadi, Syahrir Rasyid, Widaningsih, Wuri Hardiastuti, Yani Adryansah, Zen Teguh<br />

Triwibowo<br />

Asisten Redaktur: Abdul Haris, Abdul Rochim, Adam Prawira, Ahmad Baidowi, Agus<br />

Warsudi, Agung Nugroho BS, Ainun Najib, Andri Dwi Ananto, Anton Chrisbiyanto,<br />

Chamad Hojin, Donatus Nador, Edi Purwanto, Edi Yulianto, Fakhrur Haqiqi, Harley<br />

Ikhsan, Hatta Sujatmin, Helmi Firdaus, Hermanto, Herita Endriana, Hendri Irawan,<br />

Kastolani, Ma’ruf, Maria Christina Malau, Muhammad Yamin, Muhibudin Kamali, M<br />

Iqbal, Nur Iwan Tri Hendrawan, Paijo, Pangeran Ahmad Nurdin, Puguh Hariyanto,<br />

Rakhmat Baihaqi, Rusman Hidayat Siregar, Sali Pawiatan, Sazili Mustofa, Slamet<br />

Parsono, Sudarsono, Sugeng Wahyudi, Suriya Mohamad Said, Sunu Hastoro Fahrurozi,<br />

Suwarno, Syarifudin, Tedy Achmad, Thomas Pulungan, Titi Sutinah Apridawaty,<br />

Vitrianda Hilba Siregar, Wasis Wibowo, Wahyu Sahala Tua, Wahyono, Yanto<br />

Kusdiantono, Yogi Pasha<br />

Reporter: Bernadette Lilia Nova, Denny Irawan, Fefy Dwi Haryanto, Haryudi, Hendrati<br />

Hapsari, Helmi Syarif, Hermansah, Inda Susanti, Islahuddin, Jujuk Erna, Juni Triyanto,<br />

Kholil Rokhman, Krisiandi Sacawisastra, M Purwadi, Maesaroh, Megiza, MN Latief,<br />

Muhammad Sahlan, Neneng Zubaidah, Novia Sang Ayu Lesthia K, Nurul Huda, Radi<br />

Saputro, Rahmat Sahid, Rarasati Syarief, Rendra Hanggara, Roni Paslah, Sri Noviarni, Susi<br />

Susanti, Sofian Dwi, Sucipto, Teguh Mahardika, Wahab Firmansyah, Wisnoe Moerti<br />

Manager Litbang: Wiendy Hapsari<br />

Redaktur Bahasa: Jaelani Ali Muhammad<br />

Koordinator Fotografer: Aziz Indra<br />

Fotografer: Arie Yudhistira, Astra Bonardo, Eko Purwanto, Hasiholan Siahaan,<br />

Ratman Suratman, Yulianto, Yudhistiro Pranoto<br />

Manager Artistik: Wisnu Handoko<br />

Direktur Keuangan/CFO: Patricia Suharya<br />

Direktur Sirkulasi & Distribusi: Sugeng H.Santoso<br />

GM Sales: Lia Marliana, Kiki Subarkah<br />

GM Marketing & Communications: Caecilia Hamzah<br />

GM Sirkulasi & Distribusi: Donny Irawan<br />

Rate Iklan Edisi Nasional 2012<br />

Halaman Dalam<br />

Display FC : Rp94.000/mmk, Display BW: Rp63.000/mmk, Display SC: 75.000/mmk,<br />

Baris: Rp35.000/4brs (1brs =32 Karakter ),<br />

Informasia FC: Rp57.000, Informasia BW: Rp39.000/mmk,<br />

Business Event Kav. (3,5 Kol x 165mm)Rp34.000.000<br />

Rate Iklan Edisi Nasional + 6 Daerah 2012<br />

Cover Section: Rp150.000/mmk<br />

Halaman Dalam<br />

Display FC : Rp120.000/mmk, Display BW: Rp80.000/mmk, Display SC: Rp93.000/mmk,<br />

Island Ad: Rp136.000/mmk, Center Spread Rp131.000/mmk<br />

Halaman 1 Display FC: Rp190.000, Halaman 3,5 Display FC: Rp126.000/mmk<br />

Laporan Keuangan FC : Rp48.000/mmk BW: Rp44.000/mmk<br />

Baris BW: Rp50.000/4baris (1baris =32 Karakter ), FC: Rp79.000/4baris,<br />

Kolom FC: Rp79.000/mmk, Kolom BW: Rp52.000/mmk,<br />

Advetorial FC: Rp124.000, BW: Rp84.000, SC: Rp97.000/mmk<br />

Layanan Langganan: (021) 3911518, Fax : (021) 3929758<br />

Iklan Display: (021) 3915634, Fax : (021) 3927721<br />

Iklan Baris/Kolom, Divisi Sirkulasi dan<br />

Distribusi: MNC Tower Lt 9; Jl. Kebon Sirih Raya No. 17-19 Jakarta Pusat.<br />

Telepon / Fax. (021) 391 4672,<br />

E-mail: redaksi@seputar-indonesia.com, cs@seputar-indonesia.com<br />

iklankolom@seputar-indonesia.com; iklanbaris@seputar-indonesia.com<br />

Penerbit: PT Media Nusantara Informasi,<br />

Percetakan: PT Media Nusantara Press<br />

Bank: BCA Cabang Wahid Hasyim A/C 478-301152-5,<br />

Anggota SPS Nomor 404/2005/11/2011, Terbit Tujuh Kali Seminggu.<br />

Alamat : MNC Tower Lt. 22, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, Jakarta 10340.<br />

Telepon (Hunting): (021) 3926955, Fax: (021) 392 9758,<br />

Redaksi: (021) 392 6955, Fax: (021) 392 7721<br />

Wartawan Seputar Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan<br />

dilarang meminta / menerima apa pun dari narasumber<br />

Ekonom The Indonesia Economic<br />

Intelligence& Pengajar di Sekolah<br />

Tinggi Akuntansi Negara (STAN),<br />

Kementerian Keuangan RI<br />

”<br />

Tidak realistis bila<br />

berharap bahwa<br />

kita bisa<br />

mengulang<br />

“sukses”<br />

pertumbuhan<br />

6,5% pada 2011<br />

pada tahun ini.<br />

Karena itu, sikap<br />

realistis juga perlu<br />

tercermin dalam<br />

penyusunan APBN<br />

2013, yang kini<br />

sedang dibahas.<br />

ANSEL<br />

DERI<br />

Alumni Undana Kupang, NTT;<br />

Pernah Bertugas di Jayapura &<br />

Timika<br />

”<br />

Entah berapa<br />

banyak lagi<br />

korban akibat ulah<br />

pihak-pihak yang<br />

gelap mata dan<br />

ogah<br />

menyaksikan<br />

keadilan dan<br />

perdamaian<br />

(justice and peace)<br />

bersemi di Bumi<br />

Cendrawasih.<br />

Krisis Eropa (Belum)<br />

Segera Berakhir<br />

SUNARSIP<br />

Akhir pekan lalu para<br />

menteri keuangan zona<br />

euro sepakat untuk<br />

menggelontorkan bailout sebesar<br />

100 miliar euro (USD125<br />

miliar) atau setara Rp1.175<br />

triliun untuk membantu perbankan<br />

Spanyol. Dana talangan<br />

bagi perbankan Spanyol ini<br />

berasal dari dua sumber:<br />

European Financial Stability<br />

Facility (EFSF) dan European<br />

Stability Mechanism (ESM).<br />

Kebijakan ini disambut<br />

antusias oleh pelaku bursa dan<br />

setidaknya cukup membantu<br />

menghapus ketidakpastian<br />

atas krisis utang kawasan Eropa.<br />

Antusiasme ini terlihat dari<br />

bergairahnya bursa saham di<br />

berbagai dunia, khususnya di<br />

Eropa dan Amerika Serikat<br />

(AS).Kebijakan ini dinilai akan<br />

memberikan manfaat bagi para<br />

pembuat kebijakan Uni Eropa<br />

untuk memfokuskan pekerjaan<br />

dalam mengatasi pelemahan<br />

ekonomi yang dapat mengancam<br />

masa depan Euro.<br />

Kebijakan ini juga memperlihatkan<br />

bahwa Uni Eropa mulai<br />

“tegas”demi menghentikan<br />

krisis yang berkelanjutan.Perlu<br />

diketahui, sebelum Uni Eropa<br />

menyetujui program bailout ke<br />

perbankan Spanyol, sempat<br />

terjadi friksi di antara anggota<br />

Uni Eropa soal program bailout<br />

ini.<br />

Kendati demikian,ini tidak<br />

berarti bahwa krisis Eropa<br />

akan segera berakhir. Faktanya,banyak<br />

negara Eropa yang<br />

juga menghadapi masalah serupa<br />

dengan Spanyol.Di Eropa<br />

negara yang memiliki problem<br />

fiskal lebih tinggi dibanding<br />

Spanyol cukup banyak. Sebagai<br />

contoh rasio utang (net)<br />

Spanyol terhadap PDB-nya sekitar<br />

56%.Sementara itu,Prancis<br />

77%, Jerman 80%, Inggris<br />

83%, Irlandia 99%, Portugal<br />

102%, Italia 120%, dan Yunani<br />

153%.Itu berarti,sejatinya potensi<br />

terjadinya bailout lanjutan<br />

kemungkinan masih berlanjut.<br />

Hal ini tentu akan memunculkan<br />

spekulasi: sejauh<br />

mana Eropa (sekalipun bersatu)<br />

dapat mengatasi problem<br />

fiskal yang dihadapi masing-<br />

Sejak awal 2012 hingga<br />

memasuki Juni ini insiden<br />

kekerasan berupa<br />

penembakan di sejumlah<br />

wilayah di Papua terus terjadi.<br />

Peristiwa tragis itu berlangsung<br />

di satu wilayah kemudian bergeser<br />

ke wilayah lain. Tak terkecuali<br />

kasus kekerasan menjelang<br />

dan pasca pilkada.Ia bersafari<br />

laiknya pejabat yang<br />

turun menyapa rakyat dan melihat<br />

langsung dinamika pembangunan.Warga<br />

sipil dan aparat<br />

jadi korban sia-sia.Tak terbilang<br />

berapa banyak nyawa<br />

melayang.Pelaku dan motifnya<br />

beragam dan begitu sulit diidentifikasi.<br />

Publik hanya puas<br />

dengan sebuah informasi klasik<br />

otoritas keamanan: dilakukan<br />

kelompok orang tidak dikenal.<br />

Di tengah kegaduhan politik<br />

nasional dan ingar-bingar<br />

upaya pengungkapan sejumlah<br />

megaskandal korupsi bernilai<br />

miliaran hingga triliunan rupiah,<br />

Papua terus berkubang dalam<br />

pusaran konflik berdarah dan<br />

nyaris luput dari perhatian. Papua<br />

seperti negeri dalam dongeng<br />

yang kehilangan pemimpin<br />

dan diliputi bayang-bayang<br />

kehancuran akibat berlaku hukum<br />

rimba.<br />

Berbagai insiden kekerasan<br />

yang terjadi seperti membenarkan<br />

kata-kata imam diosesan<br />

Keuskupan Jayapura Neles<br />

Tebay Pr: “hanya satu hal yang<br />

paling murah di Papua, yakni<br />

nyawa orang Papua”. Presiden<br />

pun bersuara keras meminta<br />

aparat mengusut pelaku.<br />

Konflik<br />

Papua merupakan wilayah<br />

yang masih terus dirundung<br />

konflik kekerasan berupa pe-<br />

masing anggotanya.<br />

Sebelum Spanyol, Yunani<br />

juga telah menerima dana<br />

bailout sebesar 130 miliar Euro<br />

atau sekitar USD170 miliar<br />

sebagai jaminan pembayaran<br />

utang Yunani. Bedanya, bila<br />

dana bailout Spanyol langsung<br />

dikucurkan oleh Uni Eropa<br />

melalui lembaga keuangannya<br />

(EFSF dan ESM),bailoutEropa<br />

ke Yunani dilakukan melalui<br />

IMF. Setelah masalah fiskal<br />

Yunani “terselesaikan”, masalah<br />

utang Italia sepertinya<br />

akan menjadi isu yang bisa<br />

menjadi gangguan bagi stabilitas<br />

Eropa.<br />

Pertanyaannya, akankah<br />

Eropa “tegas” kepada Italia dengan<br />

segera mengucurkan dana<br />

bailout, sebagaimana dilakukan<br />

terhadap Spanyol?<br />

Belum jelas. Namun,<br />

dapat diperkirakan bahwa<br />

Italia kemungkinan<br />

juga “iri” dengan apa<br />

yang diperoleh Spanyol<br />

dan Yunani. Artinya,<br />

terdapat kemungkinan<br />

Italia pun akan<br />

menempuh langkah serupa:<br />

mengajukan dana<br />

bailout.<br />

Tidak hanya Spanyol,<br />

negara-negara Eropa lainnya<br />

yang saat ini sedang mengalami<br />

problem dengan fiskalnya<br />

kemungkinan juga akan<br />

mengupayakan hal yang sama:<br />

meminta dukungan bailout.<br />

Persoalannya, kalau bailout dilakukan<br />

secara “mandiri”oleh<br />

Eropa, sanggupkah mereka<br />

menanggung ongkosnya?<br />

Tingginya kebutuhan dana<br />

bailout dan keterbatasan dana<br />

yang dimiliki Eropa tentunya<br />

berpotensi menimbulkan<br />

konflik internal. Bila tidak termanage<br />

dengan baik, kondisi<br />

inilah yang saya katakan bisa<br />

berpotensi mengganggu stabilitas<br />

pasar keuangan (dan<br />

juga masa depan penyelesaian<br />

krisis ekonomi) Eropa. Karena<br />

itu, kita jangan berasumsi<br />

bahwa krisis Eropa akan segera<br />

berakhir.<br />

Pengaruh<br />

Pengaruh krisis Eropa ter-<br />

nembakan warga jika dibandingkan<br />

daerah-daerah lain di<br />

Indonesia. Imparsial dalam<br />

Sekuritisasi Papua (2011) mencatat,<br />

sejak awal Indonesia<br />

merdeka Papua sudah membawa<br />

polemik. Parahnya, hingga<br />

reformasi bergulir tak kunjung<br />

membaik—jika tak ingin<br />

menggunakan istilah stagnan<br />

atau bahkan memburuk.<br />

Entah berapa banyak lagi<br />

korban akibat ulah pihak-pihak<br />

yang gelap mata dan ogah<br />

menyaksikan keadilan dan<br />

perdamaian (justice and peace)<br />

bersemi di Bumi Cendrawasih.<br />

Di tengah upaya pemerintah<br />

dan masyarakat untuk tetap<br />

mempertahankan hal itu, ada<br />

saja pihak-pihak yang tetap<br />

care dengan Papua, termasuk<br />

ikut membicarakan soal-soal<br />

yang dihadapi guna meredam<br />

konflik yang kerap terjadi.<br />

Sebuah diskusi bertajuk<br />

“Resolusi Konflik Papua”<br />

digelar di Jakarta pada Kamis,<br />

19 April 2012.Diskusi sekaligus<br />

peluncuran buku Negosiasi:<br />

Noken Dialog untuk Papua<br />

Damai digagas Imparsial. Diskusi<br />

menghadirkan anggota<br />

DPR Tubagus Hasanuddin, Dekan<br />

Fisipol Universitas Parahyangan<br />

Mangadar Situmorang,<br />

dan Koordinator Forum Akademisi<br />

untuk Papua Damai Otto<br />

Iskandar Ishak.<br />

Ada hal penting yang perlu<br />

dicatat. Memang rencana dialog<br />

belum berhasil menyelesaikan<br />

konflik di Papua,sementara<br />

pendekatan militer hanya akan<br />

memicu perlawanan. Karena<br />

itu, dialog merupakan jalan damai.<br />

Dialog dapat pula membantu<br />

melihat secara jernih<br />

berbagai persoalan Papua dan<br />

hadap Indonesia secara langsung<br />

memang relatif rendah<br />

mengingat portofolio kita terhadap<br />

Eropa yang relatif kecil,<br />

baik di jalur perdagangan maupun<br />

keuangan. Namun, krisis<br />

Eropa telah berpengaruh signifikan<br />

terhadap mitra-mitra<br />

ekonomi utama kita seperti AS<br />

dan sejumlah negara di Asia<br />

seperti Jepang, China, dan<br />

India. Padahal, negara-negara<br />

ini memberikan kontribusi<br />

yang relatif besar terhadap<br />

Indonesia, khususnya melalui<br />

jalur perdagangan.Pada akhirnya,<br />

krisis Eropa ini memberikan<br />

pengaruh negatif pula bagi<br />

Indonesia.<br />

SINDO/QOMAR<br />

China misalnya<br />

telah memangkas target<br />

pertumbuhan<br />

ekonomi 2012 dari<br />

8,2% menjadi 7,5% seiring<br />

perlambatan ekspor akibat melemahnya<br />

permintaan negaranegara<br />

maju. Kebijakan moneter<br />

negara-negara Asia mulai<br />

akomodatif seiring dengan perlambatan<br />

ekonomi. Untuk<br />

mendorong perekonomian,<br />

China kini melonggarkan fiskal<br />

dan moneternya. Sejak 24<br />

Februari lalu China melakukan<br />

pemangkasan giro wajib minimumnya<br />

dan mempertahankan<br />

suku bunga acuannya di<br />

level rendah (6,56%). Sedangkan<br />

di sisi fiskal,China melakukan<br />

pemotongan pajak,meningkatkan<br />

belanja untuk sistem<br />

kesejahteraan sosial, membangun<br />

infrastruktur di kawas-<br />

Safari Kekerasan di Papua<br />

mencari alternatif pemecahannya.<br />

Termasuk sumbersumber<br />

konflik lainnya.<br />

Dalam Papua Road Map,<br />

(2009), sumber konflik mencakup<br />

empat isu strategis.Yaitu<br />

sejarah integrasi Papua ke wilayah<br />

NKRI dan identitas politik<br />

orang Papua, kekerasan politik<br />

dan pelanggaran HAM, gagalnya<br />

pembangunan di Papua,<br />

dan inkonsistensi pemerintah<br />

dalam implementasi otsus serta<br />

marginalisasi orang Papua.<br />

Secara historis, penafsiran<br />

terhadap sejarah integrasi,<br />

status politik, dan identitas<br />

politik Papua muncul sebagai<br />

hasil pertarungan politik kekuasaan<br />

pada masa dekolonisasi<br />

Papua. Sedangkan kekerasan<br />

politik dan kegagalan<br />

pembangunan merupakan implikasi<br />

dari rezim otoritarianisme<br />

Orde Baru. Inkonsistensi<br />

pemerintah dalam implementasi<br />

otsus lebih merupakan persoalan<br />

yang muncul pada masa<br />

pasca-Orde Baru.<br />

Peneliti politik dan HAM<br />

Papua dari Lembaga Studi dan<br />

Advokasi Masyarakat (ELSAM)<br />

Amiruddin al Rahab dalam<br />

Heboh Papua (2010) melukiskan,<br />

ada ketakutan dan kekhawatiran<br />

yang luar biasa dialami<br />

rakyat Papua selama ini.<br />

Ketakutan dan kekhawatiran<br />

itu terbentuk dalam struktur<br />

kekerasan yang terjadi.<br />

Jalan Tengah<br />

Membangun Papua dalam<br />

bingkai NKRI tak boleh sepotong-sepotong,namun<br />

dalam<br />

satu kesatuan yang integratif<br />

dan holistik. Ini bertujuan agar<br />

memberikan perhatian setara<br />

daerah-daerah lain di Indonesia<br />

SEPUTAR INDONESIA<br />

RABU 13 JUNI 2012<br />

an pedesaan dan transportasi<br />

kota, dan mengembangkan<br />

strategi industri yang baru.<br />

Dari pasar keuangan, kita<br />

melihat nilai tukar rupiah saat<br />

ini cenderung melemah. Imbal<br />

hasil (yield) SUN cenderung<br />

mengalami peningkatan.<br />

Tekanan pada yieldSUN ini terutama<br />

dipengaruhi oleh ekspektasi<br />

inflasi yang meningkat.Kinerja<br />

perdagangan internasional<br />

Indonesia juga mulai<br />

terganggu. Ekspor Indonesia<br />

memang meningkat, namun<br />

pertumbuhannya cenderung<br />

melambat. Sebaliknya, impor<br />

menunjukkan peningkatan<br />

yang cukup tinggi,terutama karena<br />

kebutuhan impor barang<br />

modal, termasuk juga impor<br />

BBM.<br />

April 2012 lalu misalnya ekspor<br />

kita mengalami penurunan<br />

sebesar 7,36% dibandingkan<br />

dengan pencapaian Maret.<br />

Berdasarkan data BPS,<br />

nilai ekspor Indonesia pada<br />

April mencapai USD15,98<br />

miliar atau turun 3,46% dibandingkan<br />

dengan pencapaian<br />

pada periode yang<br />

sama tahun lalu. Neraca perdagangan<br />

kita memang surplus,<br />

namun surplusnya cenderung<br />

mengecil. Kondisi<br />

ini ditengarai telah ikut<br />

menjadi penyebab melemahnya<br />

nilai tukar rupiah akibat<br />

semakin berkurangnya pasokan<br />

dolar AS.<br />

Pihak otoritas di Indonesia<br />

(fiskal dan moneter) bukan tidak<br />

melakukan berbagai langkah<br />

antisipasi terkait dengan<br />

kemungkinan panjangnya<br />

krisis Eropa ini. Kendati demikian,<br />

tidak realistis bila berharap<br />

bahwa kita bisa mengulang<br />

“sukses” pertumbuhan<br />

6,5% pada 2011 pada tahun ini.<br />

Karena itu, sikap realistis juga<br />

perlu tercermin dalam penyusunan<br />

APBN 2013, yang<br />

kini sedang dibahas. Dengan<br />

kata lain,kita harus siap bahwa<br />

fiskal kita tidak terlalu sehat<br />

bila masih harus didesain dengan<br />

asumsi yang sama misalnya<br />

dengan tidak memberikan<br />

opsi kenaikan harga BBM pada<br />

2013.●<br />

sekaligus penghargaan atas<br />

provinsi penyokong sumber pemasukan<br />

negara dari sumber<br />

daya alam yang kaya raya. Pendekatan<br />

militer yang berlebihan,<br />

seperti diutarakan anggota<br />

DPR asal Papua Diaz Gwijangge,berimbas<br />

pada pelanggaran<br />

HAM. Begitu pula termarginalkan<br />

penduduk lokal.Dua hal ini<br />

menjadi sumber kekerasan.<br />

Karena itu, ada jalan tengah<br />

atau alternatif solusi memajukan<br />

Papua sekaligus ikut meminimalisasi<br />

kasus-kasus kekerasan.<br />

Jalan tengah itu adalah kesejahteraan<br />

rakyat diperhatikan<br />

serius melalui berbagai<br />

program pembangunan. Hal<br />

yang sudah kerap diutarakan<br />

berbagai pihak. Mengapa? Salah<br />

satu akar kekerasan yakni<br />

kesenjangan ekonomi yang<br />

berkorelasi dengan kesejahteraan.<br />

Pendekatan kesejahteraan<br />

mengandaikan kepekaan<br />

semua stakeholders terutama<br />

pemerintah.<br />

Sebanyak 65% APBN—menurut<br />

analis politik Khudori—<br />

berputar di daerah, namun tidak<br />

linier dengan peningkatan<br />

kesejahteraan. Sebanyak 18<br />

dari 33 provinsi mengalami<br />

peningkatan jumlah warga<br />

miskin, di 15 propinsi sisanya<br />

jumlah kemiskinan menurun.<br />

Korelasi antara transfer per<br />

kapita dan persentase penduduk<br />

miskin rentang 2006-<br />

2007 misalnya hanya 0,5, bahkan<br />

mendekati nol. Apakah<br />

persentase kemiskinan ini juga<br />

berkorelasi dengan meningkatnya<br />

aksi kekerasan berupa<br />

penembakan di sejumlah wilayah<br />

di Tanah Papua misalnya?<br />

May be yes,may be no! ●

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!