11.01.2013 Views

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

07mega ikLan 1-4 6/12/12 9:46 PM Page 1<br />

SEPUTAR INDONESIA<br />

RABU 13 JUNI 2012<br />

Status Tersangka<br />

Wabup Luwu Dicabut<br />

MAKASSAR – Polrestabes Makassar,<br />

Sulawesi Selatan (Sulsel) mencabut<br />

status tersangka Wakil Bupati (Wabup)<br />

Luwu SB, terkait kasus penggunaan<br />

narkotika jenis sabu-sabu.<br />

Wakapolrestabes Makassar<br />

AKBP Endi Sutendi memastikan,<br />

hasil pemeriksaan tes<br />

urine Ketua Dewan Pimpinan<br />

Cabang (DPC) Partai Demokrat<br />

Luwu itu negatif. Dari tujuh<br />

orang yang dites urine,baru<br />

tiga yang dipastikan negatif,sedangkan<br />

empat lainnya masih<br />

menunggu proses.“Hanya satu<br />

yang ditetapkan tersangka,<br />

yakni NK. NK berperan pembawa<br />

sabu. Selain itu, rumahnya<br />

di Kompleks Vila Mutiara<br />

di Jalan Ir Sutami,Makassar,digunakan<br />

sebagai lokasi pesta<br />

narkoba,”kata Endi kemarin.<br />

Status SB sebagai tersangka<br />

dugaan kasus narkoba, hanya<br />

bertahan enam jam, setelah<br />

diumumkan resmi tersangka<br />

pada Senin (11/6) pukul 11.51<br />

Wita,dan pukul 18.30 Wita statusnya<br />

berubah jadi saksi.<br />

Padahal,saat coffee morningdengan<br />

wartawan di Café Kampoeng<br />

Popsa, Jalan Ujungpandang,<br />

Kapolrestabes Makassar<br />

Kombes Pol Erwin Triwanto secara<br />

tegas menyebut SB sudah<br />

berstatus tersangka.<br />

Tidak hanya SB,enam orang<br />

lainnya yang digerebek di Vila<br />

Mutiara yakni NK, EN,AN, JB,<br />

AT, dan SA, juga disebut sebagai<br />

tersangka. “Statusnya, ya<br />

tersangka.Tetapi tidak bisa dikenakan<br />

penahanan, karena<br />

pasalnya memang tidak bisa<br />

menjerat dia sebagai pelaku.<br />

Pasal 127 itu, sebagai pemakai<br />

tidak ditahan,”kata Erwin.<br />

Sebagaimana diberitakan,<br />

SB ditangkap polisi bersama<br />

enam orang lainnya dalam<br />

penggerebekan tim Satuan<br />

Narkoba Polrestabes Makassar<br />

di Kompleks Vila Mutiara,<br />

Jalan Ir Sutami, Sabtu (9/6)<br />

malam lalu,pukul 21.00 Wita.<br />

Malam itu juga,tujuh orang<br />

tersebut digelandang ke Polrestabes<br />

Makassar untuk menjalani<br />

pemeriksaan lebih lanjut<br />

dan pengambilan air seni<br />

untuk keperluan tes urine.<br />

Polisi juga mengamankan barang<br />

bukti berupa 1 bong (alat<br />

pengisap sabu),1 saset pembungkus<br />

sabu,2 pemantik api,1<br />

pireks,serta 1 lilin.Barang bukti<br />

ini diperlihatkan di Polrestabes<br />

Makassar kemarin.<br />

Erwin mengatakan, berdasarkan<br />

hasil pemeriksaan, dari<br />

tujuh orang tersebut, ada tiga<br />

orang yang mengaku.“Dari tujuh<br />

orang itu, yang mengaku cuma<br />

tiga,”kata Erwin.Karena kurangnya<br />

alat bukti, tujuh orang<br />

itu tidak dikenai penahanan.Mereka<br />

hanya dikenai wajib lapor.<br />

Kabid Humas Polda Sulselbar<br />

Kombes Pol Chevy Ahmad<br />

Sopari mengatakan, dari ketujuh<br />

orang itu belum ada yang<br />

ditetapkan sebagai tersangka,<br />

karena tidak ada sabu-sabu<br />

yang jadi bahan bukti. “<strong>Buka</strong>n<br />

dilepas.Buktinya baru bong saja.<br />

Rekan-rekan wartawan harus<br />

paham juga, sabu-sabunya<br />

kan tidak ada. Saya nggak<br />

mungkin nahan. Itu buktinya<br />

belum cukup kuat.Tetapi apabila<br />

nanti sudah terbukti,akan<br />

diproses.Wajib lapornya, saat<br />

kita membutuhkan pemeriksaan<br />

dia harus datang,” ucap<br />

Chevy.<br />

“Hanya satu yang<br />

ditetapkan<br />

tersangka, yakni<br />

NK. NK berperan<br />

pembawa sabu. “<br />

AKBP ENDI SUTENDI<br />

Wakapolrestabes Makassar<br />

Berbeda lagi dengan polisi<br />

lainnya yang bahkan sudah menetapkan<br />

pasal yang dijeratkan<br />

pada SB dkk tersebut. Salah<br />

seorang perwira dari Direktorat<br />

Satuan Narkoba Polda Sulselbar<br />

saat menjawab pertanyaan Kapolda<br />

Sulsel Irjen Pol Mudji<br />

Waluyo di depan wartawan di<br />

Kampong Popsa, mengemukakan<br />

bahwa SB dkk dikenai pasal<br />

127 ayat 1 dengan ancaman maksimal<br />

empat tahun penjara,<br />

tetapi isinya harus melihat pasal<br />

54 soal rehabilitasi.<br />

“Yang SB, itu hanya pengguna,<br />

127 (pasal KUHP), 4 tahun<br />

(penjara). Nanti kalau hasil<br />

pemeriksaan positif dikenakan<br />

127,” ucapnya, menjawab<br />

beberapa pertanyaan Mudji<br />

Waluyo tentang ancaman hukuman<br />

terhadap Syukur Bijak<br />

dkk.<br />

Sekretaris DPD I PD Sulsel<br />

Ni’matullah belum berani<br />

mengambil sikap karena masih<br />

menunggu hasil penyelidikan<br />

polisi.Namun,kata mantan Ketua<br />

Senat Ekonomi Unhas ini,<br />

perbuatan yang dilakukan SB<br />

sudah masuk kategori pelanggaran<br />

besar dan tidak ada toleransi.“Ini<br />

pelanggaran fatal,jelas<br />

dan pasti ada konsekuensi<br />

yakni pemecatan kalau itu terbukti,”<br />

tegas Ketua Fraksi Demokrat<br />

Sulsel ini.<br />

Menurut dia, pihaknya telah<br />

melakukan upaya pencegahan<br />

untuk menghindari pengurus<br />

dan kader partai secara keseluruhan<br />

mengonsumsi narkoba<br />

melalui tes urine.“Setiap kegiatan<br />

besar yang dilaksanakan Partai<br />

Demokrat,pasti kita sisipkan<br />

pemeriksaan rutin, dan itu semua<br />

berlaku bagi pengurus dan<br />

ketua, tetapi masih saja ada kader<br />

yang menggunakan barang<br />

haram itu,”tambahnya.<br />

Kepala Badan Narkotika<br />

Provinsi (BNP) Sulsel Richard<br />

Nainggolan mengapresiasi penangkapan<br />

tersebut. Hanya,<br />

kata dia, seluruh pihak wajib<br />

menganut asas praduga tak<br />

bersalah dalam kasus penangkapan<br />

Wabup Luwu itu. “Ini<br />

kan sementara dalam pemeriksaan<br />

penyidik Polrestabes<br />

Makassar. Kita belum bisa mengatakan<br />

secara pasti,asas praduga<br />

tak bersalah harus kita<br />

anut,”bebernya.<br />

� wahyudi/supyan umar<br />

SINDO/ZIA UL HAQ NASUTION<br />

NUSANTARA<br />

Warga membakar mobil dan pipa pembuangan limbah milik PT G-Rosurces Martabe di Desa Pulo<br />

Godang, Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, kemarin.<br />

K<br />

onflik Warga dengan Perusahaan<br />

Mobil dan Pipa Limbah Dibakar<br />

TAPANULI SELATAN – Ribuan<br />

warga di Kecamatan Muara<br />

Batangtoru, Kabupaten Tapanuli<br />

Selatan, Sumatera Utara<br />

membakar sebuah mobil dan<br />

pipa pembuangan limbah milik<br />

PT G-Rosurces Martabe, di<br />

Desa Pulo Godang,kemarin.<br />

Aksi brutal warga ini dipicu<br />

pihak perusahaan tambang<br />

emas yang membuang limbah<br />

ke Sungai Muara Batangtoru,<br />

yang dijadikan masyarakat<br />

memenuhi kebutuhan seharihari.<br />

“Aksi ini dilakukan karena<br />

masyarakat kecewa dengan<br />

sikap perusahaan yang membuang<br />

air limbah ke sungai.<br />

Padahal, air sungai itu digunakan<br />

untuk memenuhi kebutuhan<br />

sehari-hari,” ungkap Samurung<br />

Siregar, salah seorang<br />

warga.<br />

Massa yang datang ke lokasi<br />

dengan mengendarai sejumlah<br />

kendaraan bak terbuka,sempat<br />

dihalangi petugas keamanan.<br />

Mereka berusaha menghentikan<br />

proses penanaman pipa<br />

pembuangan limbah yang sedang<br />

berlangsung.Tidak terima<br />

dengan penghadangan itu,massa<br />

pun membakar kendaraan<br />

milik perusahaan dan pipa<br />

tersebut.“Pembakaran terjadi<br />

sekitar pukul 13.30 WIB,”kata E<br />

Nasution,warga lainnya.<br />

Kepala Desa Muara Huta<br />

Raja mengatakan, ribuan warga<br />

itu berasal dari enam desa<br />

yakni Huta Raja, Muara Huta<br />

Raja, Bandar Hapinis, Mabang<br />

Pasir,Raniate,dan Bandar Tarutung.Umumnya<br />

mereka tinggal<br />

di sepanjang aliran sungai yang<br />

merasakan pembuangan limbah<br />

itu. “Saya kira wajar jika<br />

warga marah, karena hingga<br />

7<br />

saat ini belum ada kejelasan<br />

dari pihak perusahaan apakah<br />

limbah tersebut membahayakan<br />

atau tidak,”ucapnya.<br />

Dia mengakui,pihaknya sudah<br />

meminta keterangan resmi<br />

dari perusahaan apakah limbah<br />

itu mengandung racun<br />

atau tidak.Pembakaran ini,kata<br />

dia, diharapkan dapat menjadi<br />

perhatian pihak perusahaan.Sayangnya<br />

hingga berita ini<br />

diturunkan, pihak G-Rosurces<br />

belum memberikan keterangan<br />

resmi.<br />

Kapolres Tapanuli Selatan<br />

enggan memberikan keterangannya<br />

dengan alasan sibuk.<br />

Namun, dia memastikan<br />

bahwa pelaku pembakaran<br />

akan segera ditangkap. “Kita<br />

akan tangkap pelakunya,” tutupnya<br />

sambil masuk mobil.<br />

� zia ul haq nasution

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!