11.01.2013 Views

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SEPUTAR INDONESIA<br />

RABU 13 JUNI 2012<br />

Harley Ikhsan<br />

Wartawan Hattrick<br />

Hampir setiap tiga menit, wasit<br />

meniup peluit tanda adanya<br />

pelanggaran pada ronde pertama<br />

Piala Eropa 2012. Total sudah ada 228<br />

pelanggaran pada delapan pertandingan<br />

yang digelar dengan rata-rata 28,5 foul terjadi<br />

di tiap laga.<br />

Tidak ada yang berlebihan dari statistik<br />

ini. Sebagai perbandingan, Piala Eropa<br />

2008 menghasilkan 274 pelanggaran di<br />

delapan partai pertamanya (rata-rata 34<br />

per laga). Keseluruhan ada 1.117 pelanggaran<br />

pada kompetisi di Austria-Swiss itu<br />

(36 per laga). Sementara Piala Dunia 2010<br />

melahirkan (kebetulan) 2.010 foul (31,4 per<br />

laga).<br />

Tetap saja, data itu tidak akan muncul<br />

jika kita berada pada 40–50 tahun lalu.<br />

Jarangnya tendangan bebas bisa dilihat<br />

dari kerap bebasnya pelaku<br />

pelanggaran-pelanggaran<br />

keras cenderung kasar<br />

yang dilakukan<br />

pemain.<br />

The Damned United<br />

sedikit menggambarkan<br />

itu. Meski bertajuk<br />

fiksi, film yang menceritakan<br />

perjalanan tragis<br />

Brian Clough di Leeds<br />

United ini menunjukkan<br />

permainan brutal<br />

Billy Bremner dkk<br />

di bawah komando Don<br />

Revie. Diperlihatkan<br />

pada beberapa adegan<br />

pemain Leeds tidak<br />

dihukum wasit walau ”sengaja”<br />

menendang lawan.<br />

Menarik atau mendorong, penggunaan<br />

siku, sampai tekel brutal<br />

juga tidak membuat korps berbaju<br />

hitam meniup peluitnya. Hal-hal seperti itu<br />

tidak akan lolos pada zaman sekarang.<br />

Hampir pasti sang pelaku diganjar<br />

peringatan atau diberi sanksi wasit.<br />

Sisi Negatif Sepak Bola Modern<br />

Makin banyaknya pelanggaran merupakan<br />

bagian dari evolusi sepak bola yang<br />

kini disebut modern. Tempo pertandingan<br />

bertambah cepat. Karena itu, benturan<br />

fisik lebih sering terjadi.<br />

<strong>Peluang</strong> adanya cedera turut membesar,<br />

termasuk masalah kesehatan yang membuat<br />

karier pemain terancam. Keadaan ini<br />

memaksa pemain meminta perlindungan<br />

ekstra dari wasit. Jika tidak diberikan,<br />

11<br />

Sepak Bola<br />

Mulai seperti Basket<br />

““<br />

Laga jadi lebih sering<br />

terhenti. Kondisi ini<br />

jelas merugikan<br />

berbagai pihak.Tim<br />

sulit mengembangkan<br />

permainan. Sementara<br />

kenikmatan fans<br />

menyaksikan sengitnya<br />

pertarungan rusak.<br />

HATTRICK / TAHYUDDIN<br />

pemain cenderung melancarkan protes dan<br />

menciptakan salah satu problema baru di<br />

sepak bola, yakni aksi percobaan memengaruhi<br />

keputusan sang pengadil. Pemain<br />

acap mengonfrontasi wasit dan melambaikan<br />

tangan memintanya mengeluarkan<br />

kartu.<br />

Di sisi lain, perlindungan wasit membuka<br />

ruang bagi pemain untuk memanfaatkan<br />

keadaan. Mereka bisa bersandiwara<br />

kesakitan setelah dijatuhkan lawan<br />

dengan tujuan mendapat keuntungan.<br />

Nilai sportivitas yang merupakan salah<br />

satu keunggulan olahraga<br />

terkikis. Sepak bola pun<br />

ternoda.<br />

Mulai seperti Basket<br />

Meningkatnya pelanggaran ini memberikan<br />

konsekuensi pada sebuah pertandingan.<br />

Laga jadi lebih sering terhenti.<br />

Kondisi ini jelas merugikan berbagai<br />

pihak. Tim sulit mengembangkan permainan.<br />

Sementara kenikmatan fans<br />

menyaksikan sengitnya pertarungan<br />

rusak.<br />

Wasit sebenarnya sudah menemukan<br />

solusi agar partai tetap mengalir, yakni<br />

melalui advantage play. Pengadil baru<br />

menindak pelanggar setelah bola dalam<br />

keadaan mati. Penerapan advantage play<br />

cukup membantu penonton menikmati pertarungan<br />

di lapangan.<br />

PIALA EROPA 2012<br />

Tetap saja, wasit yang terlalu sering<br />

meniup peluit sangat mengganggu. Carlos<br />

Velasco Carballo asal Spanyol contohnya.<br />

Dia meniup peluit 38 kali hanya untuk<br />

pelanggaran, terbanyak di antara kolegakoleganya<br />

pada Piala Eropa 2012, pada<br />

pertandingan pembuka antara Polandia<br />

dan Yunani, Jumat (8/6).<br />

Entah apakah karena ingin tampil sempurna<br />

saat seluruh dunia menyaksikan,<br />

atau memang seperti itu gayanya dalam<br />

memimpin laga, pendekatan hati-hati<br />

Carballo justru membuat partai tersebut<br />

kurang enak disaksikan. Beberapa keputusannya<br />

berlebihan. Duel yang berakhir 1-1<br />

itu jadi seperti pertandingan bola basket,<br />

di mana benturan fisik sedikit saja dapat<br />

berujung foul, akibat kerapnya Carballo<br />

bertindak.<br />

Carballo tentu tidak bisa disalahkan<br />

sepenuhnya. Bagaimanapun,<br />

salah satu tugas wasit<br />

adalah melindungi pemain.<br />

Namun, apakah fans mau<br />

menyaksikan pertandingan<br />

yang terlalu sering terhenti?<br />

Tentu tidak. Sebab,<br />

kerasnya aksi di<br />

lapangan merupakan<br />

salah<br />

satu alasan<br />

mengapa<br />

sepak bola<br />

menjadi<br />

cabang<br />

olahraga<br />

(cabor) populer di<br />

dunia. <strong>Buka</strong>nnya merendahkan<br />

bola basket. Cabor memasukkan bola ke<br />

dalam keranjang itu memiliki seni berbeda<br />

dari sepak bola. Penggunaan lapangan<br />

lebih kecil dan lebih mudah mencetak<br />

angka membuat pelanggaran kerap terjadi<br />

di sana. Foul bahkan kerap menjadi bagian<br />

strategi sebuah tim basket dalam mengejar<br />

ketertinggalan.<br />

Taktik seperti itu tidak mungkin ada di<br />

sepak bola. Walau pelanggaran untuk<br />

menghentikan lawan mencetak gol kerap<br />

dilakukan, pesepakbola biasanya tidak<br />

mau memaksa wasit bertindak.<br />

Poin juga lebih sulit diciptakan di sepak<br />

bola. Keadaan inilah yang menuntut<br />

pemain mencari cara sekreatif mungkin<br />

pada usahanya menaklukkan kiper musuh.<br />

Keindahan permainan itu pulalah penyebab<br />

mengapa miliaran orang mencintai<br />

sepak bola. ●

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!