Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne
Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne
Republik Ceko Buka Peluang - ScraperOne
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
04nas banner 6/12/12 9:40 PM Page 4<br />
SEPUTAR INDONESIA<br />
4 RABU 13 JUNI 2012<br />
DKPP Bisa Langsung<br />
Jatuhkan Sanksi<br />
JAKARTA – Dewan Kehormatan<br />
Penyelenggara Pemilu<br />
(DKPP) akan memberikan<br />
sanksi tegas kepada Komisi Pemilihan<br />
Umum (KPU) dan<br />
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)<br />
bila melanggar aturan<br />
pemilu.<br />
Anggota DKPP Jimly Asshiddiqie<br />
mengatakan, DKPP<br />
yang baru memiliki kewenangan<br />
yang lebih kuat, sehingga<br />
bisa menjadi instrumen<br />
untuk mengawal etika demokrasi.“Kedudukan<br />
lembaga ini<br />
sekarang lebih kuat dan bisa<br />
menjatuhkan sanksi, sehingga<br />
diharapkan efektif.Kalau dulu<br />
mekanismenya harus melalui<br />
pleno KPU, kalau yang sekarang<br />
tidak,”ungkap Jimly seusai<br />
mengikuti prosesi pelantikan<br />
DKPP di Istana Negara,<br />
Jakarta,kemarin.<br />
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono<br />
(SBY) kemarin melantik<br />
tujuh anggota DKPP.Mereka<br />
diangkat berdasarkan Keppres<br />
Nomor 57/P tahun 2012.<br />
Ketujuh anggota DKPP itu<br />
adalah Ida Budhiati mewakili<br />
unsur KPU, Nelson Simanjuntak<br />
mewakili unsur Bawaslu,<br />
Abdul Bari Azed,Valina Singka<br />
Subekti,Jimly Asshiddiqie,Saut<br />
Hamonangan Sirait, dan Nur<br />
Hidayat Sardini mewakili unsur<br />
Pembiayaan Caleg Bisa Cegah Korupsi<br />
Mantan Aktivis Mahasiswa Apresiasi Langkah NasDem<br />
JAKARTA – Langkah Partai Nasional<br />
Demokrat (NasDem) yang membantu<br />
pembiayaan para calon anggota legislatif<br />
(caleg) dinilai memiliki integritas dan<br />
kompeten mendapat apresiasi positif.<br />
Sejumlah mantan aktivis mahasiswa<br />
prodemokrasi menilai<br />
langkah tersebut bisa mencegah<br />
praktik korupsi.<br />
Direktur Eksekutif Lingkar<br />
Madani Untuk Indonesia (Lima)<br />
Ray Rangkuti mengatakan<br />
sudah semestinya perilaku ini<br />
menjadi bagian dari tradisi<br />
politik di Indonesia.Dana para<br />
kandidat yang hendak maju ke<br />
jabatan politik merupakan<br />
tanggung jawab parpol, bukan<br />
hanya individu. Pembiayaan<br />
itu merupakan awal yang positif<br />
untuk membudayakan<br />
bahwa partai memiliki tanggung<br />
jawab atas kadernya.<br />
“Hanya,ketentuan yang bagus<br />
ini hendaknya juga diikuti<br />
dengan unsur pelaksanaan<br />
yang bagus juga,” ujarnya saat<br />
dihubungi harian SINDO di<br />
Jakarta kemarin.<br />
P<br />
enghargaan Luar Negeri<br />
masyarakat.<br />
DKPP bertugas memeriksa<br />
dan memutuskan pengaduan<br />
dugaan pelanggaran kode etik<br />
yang dilakukan anggota KPU<br />
dan Bawaslu beserta jajarannya<br />
sampai tingkat bawah. Ketujuh<br />
anggota DKPP ini pada<br />
pekan lalu juga telah disahkan<br />
oleh Komisi II DPR.<br />
Jimly mengatakan, sanksi<br />
bagi yang melanggar peraturan<br />
juga bisa diberikan oleh<br />
DKPP kepada Ketua KPU.<br />
“Kita bisa menerapkan sanksi,<br />
bisa KPU, Bawaslu, bahkan<br />
ketua-ketuanya.Yang melanggar<br />
kode etik bisa dipecat,”<br />
ujar mantan Ketua MK ini.<br />
DKPP saat ini, ujarnya, juga<br />
bersifat tetap.<br />
Sebelumnya, anggota DKPP<br />
terbatas dengan masa KPU.Keanggotaan<br />
DKPP saat ini menurut<br />
dia,juga sangat mengenal<br />
dengan baik KPU dan Bawaslu<br />
karena terdapat masing-masing<br />
perwakilan dari lembaga tersebut.“Empat<br />
orang mengenal<br />
sangat baik kinerja KPU dan<br />
Bawaslu, jadi pengawasan bisa<br />
efektif,”tandasnya.<br />
Anggota DKPP Abdul Bari<br />
Azed mengatakan,dalam waktu<br />
dekat DKPP akan segera menentukan<br />
ketua baru yang dipilih<br />
oleh ketujuh anggotanya. Sete-<br />
Sebagaimana diketahui,<br />
saat ini Partai NasDem sedang<br />
mencari putra-putri bangsa<br />
terbaik untuk direkrut menjadi<br />
caleg.Mereka yang memiliki<br />
dedikasi dan komitmen untuk<br />
melakukan perubahan perbaikan<br />
bangsa perlu didukung.<br />
Mereka tidak perlu khawatir<br />
dengan masalah dana, karena<br />
Partai NasDem akan membantu<br />
pembiayaannya.<br />
Mantan aktivis gerakan mahasiswa<br />
98 itu mengungkapkan,<br />
partai harus mampu menjelaskan<br />
secara transparan soal<br />
dana yang nantinya akan mereka<br />
pergunakan untuk para<br />
caleg. Pasalnya, dapat dipahami,<br />
mendanai ratusan caleg<br />
hingga Rp5 miliar membutuhkan<br />
dana yang tidak sedikit;<br />
dibutuhkan ratusan miliar<br />
untuk hajat seperti ini. “Oleh<br />
ANTARA/WIDODO S.JUSUF<br />
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) memberi ucapan selamat kepada anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Ida Budhiati (kiri) seusai pelantikan<br />
di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Presiden SBY melantik tujuh orang anggota DKPP masa tugas tahun 2012 - 2017.<br />
lah itu,DKPP akan segera melakukan<br />
langkah-langkah persiapan<br />
untuk mengawasi pelaksanaan<br />
pilkada di berbagai daerah.<br />
Anggota DKPP lainnya,<br />
Nelson Simanjuntak,mengata-<br />
karena itu, aspek transparansi<br />
pengelolaan dana parpol merupakan<br />
keniscayaan,”lanjutnya.<br />
Dukungan langkah terobosan<br />
Partai NasDem membiayai<br />
pencalegan juga disampaikan<br />
Direktur Lembaga Kajian Publik<br />
Sabang-Merauke Circle<br />
(SMC) Syahganda Nainggolan.<br />
Mantan aktivis prodemokrasi<br />
ITB itu menilai prakarsa Partai<br />
NasDem merupakan cara yang<br />
patut dipuji. Justru akan lebih<br />
aneh jika partai politik hanya<br />
mewajibkan setiap caleg menanggung<br />
sendiri biaya pelaksanaan<br />
kampanye, karena berpotensi<br />
adanya politik transaksional.<br />
Menurut dia, secara umum<br />
pola setoran untuk partai dari<br />
para caleg telah berjalan di<br />
tingkat apa pun setiap menghadapi<br />
pemilu, sehingga memungkinkan<br />
berlanjutnya<br />
praktik politik “dagang sapi”<br />
ataupun transaksional.Selama<br />
ini pula, imbuh Syahganda,<br />
seluruh biaya kampanye ditanggung<br />
masing-masing caleg,<br />
bahkan ada yang harus<br />
menyetor kepada partai de-<br />
kan bahwa kehadiran DKPP<br />
adalah agar penyelenggaraan<br />
pemilu berjalan dengan baik.<br />
Karena itu,dalam DKPP diperlukan<br />
orang-orang yang dewasa,<br />
bukan hanya sekadar<br />
ngan dana sangat besar. Langkah<br />
ini sering kali membuat<br />
caleg yang tidak jadi, menjadi<br />
sakit dan stres karena tidak<br />
kuasa menahan beban utang.<br />
“Pola NasDem<br />
dapat memutus<br />
ketergantungan<br />
caleg terhadap<br />
sumber-sumber<br />
dana yang ilegal.”<br />
AUGUST MELLAZ<br />
Peneliti Perludem<br />
Adanya prinsip setoran,<br />
kata mantan direktur CIDES<br />
itu, juga kerap membuat penetapan<br />
nomor urut utama di daerah<br />
pemilihan (dapil) diberikan<br />
kepada caleg berduit. Sementara<br />
itu, perekrutan terhadap<br />
potensi caleg berkualitas<br />
tidak diprioritaskan akibat<br />
permainan yang tidak transparan<br />
tersebut.<br />
“Ibaratnya partai terlalu<br />
mengakomodasi para caleg<br />
yang dipandang mampu secara<br />
Hatta Raih Honoris Causa di Slovakia<br />
JAKARTA – Ketua Umum PAN<br />
Hatta Rajasa kembali meraih<br />
penghargaan gelar doktor<br />
honoris causa (HC) dalam bidang<br />
ekonomi dari Universitas<br />
De Nitra, Slovakia, yang merupakan<br />
universitas terbaik di<br />
negara tersebut. Apa yang diberikan<br />
kepada Hatta Rajasa<br />
ini merupakan kehormatan<br />
dunia bagi anak negeri ini.<br />
“Saya berangkat Sabtu<br />
malam ke sana untuk menerima<br />
gelar kehormatan tersebut,”kata<br />
Hatta dalam rilisnya<br />
kemarin.<br />
Menurut salah satu kandidat<br />
calon presiden (capres)<br />
2014 ini, gelar tersebut diberikan<br />
kepadanya karena kampus<br />
tersebut menilai dirinya dianggap<br />
memiliki peran dalam<br />
bidang politik, dan khususnya<br />
bidang ekonomi di Indonesia<br />
dan negara sekitarnya.<br />
Sebelumnya, Hatta juga<br />
meraih gelar doktor HC bidang<br />
ekonomi dari Universitas Ekonomi<br />
di Bratislava, Slovakia.<br />
Gelar ini mempertegas pengakuan<br />
dunia terhadap kapasi-<br />
ANTARA/ROSA PANGGABEAN<br />
Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) saat menerima pengukuhan doctor honoris causa di<br />
Universitas De Nitra, Slovakia, kemarin.<br />
tas keilmuan Menteri Koordinator<br />
Bidang Perekonomian<br />
tersebut.Sidang senat terbuka<br />
pemberian gelar kehormatan<br />
dari universitas di ibu kota<br />
Slovakia tersebut, rencananya<br />
digelar Maret ini, menyesuaikan<br />
dengan jadwal Hatta dan<br />
kegiatan akademik Universitas<br />
Bratislava. Lulusan Teknik<br />
Perminyakan Institut Teknologi<br />
Bandung ini rencananya<br />
juga memberikan orasi ilmiah.<br />
Ketua DPP PAN Didik Junaidi<br />
Rachbini mengatakan,<br />
dalam hal keilmuan, kiprah<br />
Hatta Rajasa tidak diragukan<br />
lagi.Tak heran bila pria yang<br />
pernah aktif di Pelajar Islam<br />
Indonesia ini, menerima beberapa<br />
gelar doktor HC sebagai<br />
pengakuan akan kapasitasnya.<br />
� mohammad sahlan<br />
orang-orang yang berani saja.<br />
“Kalau sekadar berani, itu mudah<br />
bagi saya, tidak masalah<br />
untuk menindak teman sendiri<br />
kalau memang dia melakukan<br />
pelanggaran,”tandasnya.<br />
ekonomi untuk berlaga di<br />
ajang pemilu,”tegasnya.<br />
Karena itu, dia mengapresiasi<br />
langkah Partai NasDem<br />
sebagai bentuk tanggung jawab<br />
moral politik partai yang<br />
patut dicontoh menghilangkan<br />
praktik transaksional. Dia berharap<br />
tokoh-tokoh yang memiliki<br />
komitmen dan integritas bisa<br />
masuk menjadi caleg Partai<br />
NasDem.<br />
Peneliti Perkumpulan Pemilu<br />
untuk Demokrasi (Perludem)<br />
August Mellaz mengatakan<br />
tidak ada larangan dalam<br />
UU bahwa parpol mendanai<br />
calegnya. Menurut dia, yang dilarang<br />
itu untuk beberapa sumber<br />
keuangan kampanye. “Pola<br />
NasDem dapat memutus ketergantungan<br />
caleg terhadap<br />
sumber-sumber dana yang ilegal.Dan<br />
sudah seharusnya,partai<br />
itu yang meng-cover biaya<br />
kampanye baik untuk partai<br />
maupun calon”ujar August.<br />
Ketua Badan Pemenangan<br />
Pemilu Partai NasDem Ferry<br />
Mursyidan Baldan mengungkapkan,<br />
strategi partainya<br />
membantu pendanaan caleg<br />
Setelah resmi dilantik,ujarnya,<br />
tugas pertama DKPP adalah<br />
membentuk peraturan-peraturan<br />
tentang kode etik penyelenggara<br />
pemilu dan menyusun<br />
tata caranya. “Materi hukum<br />
potensial berangkat dari keprihatinan,<br />
bahwa banyak anak<br />
bangsa yang baik ternyata dikalahkan<br />
oleh figur yang tidak<br />
berintegritas hanya karena<br />
uang.Bahkan,kata dia,banyak<br />
anggota DPR yang tidak bisa<br />
melaksanakan kewajibannya<br />
sebagai wakil rakyat dengan<br />
baik, lantaran dipusingkan<br />
masalah bagaimana mengembalikan<br />
modal yang sudah<br />
keluar saat pemilu.<br />
Mantan ketua umum PB<br />
HMI ini juga menegaskan,saat<br />
ini masih banyak orang baik,<br />
kapabel, berintegritas, dan<br />
punya komitmen kebangsaan<br />
di negeri Indonesia. NasDem<br />
akan mendorong orang-orang<br />
seperti ini untuk menduduki<br />
lembaga pembuat kebijakan,<br />
yakni DPR sebagai pembuat<br />
undang-undang. Bahkan, Nas-<br />
Dem mengharamkan adanya<br />
pungutan biaya bagi orang baik<br />
semacam ini ketika akan maju<br />
sebagai caleg pemilu 2014.<br />
“Apa yang dilakukan Nas-<br />
Dem ini merupakan bagian<br />
dari pelaksanaan fungsi rekrutmen<br />
Partai NasDem de-<br />
kami itu namanya kode etik,<br />
nanti supaya kode etik itu bisa<br />
berjalan dengan baik harus ada<br />
hukum acaranya,”paparnya.<br />
� rarasati syarief/<br />
murey widya<br />
ngan menegaskan, bahwa tak<br />
boleh ada pola transaksional<br />
dalam rekrutmen itu. Jangan<br />
ada satu rupiah pun yang harus<br />
diberikan seseorang kepada<br />
partai atau pengurus partai<br />
oleh para caleg yang akan maju<br />
dari Partai NasDem,”ujarnya.<br />
Dia menjelakan bahwa<br />
kebijakan ini berangkat dari<br />
kesadaran Partai NasDem<br />
untuk melakukan fungsi rekrutmen<br />
politik dengan baik.<br />
Hal ini diamanatkan UU,yakni<br />
mempersembahkan figur<br />
berkualitas, kapabel, dan berintegritas<br />
untuk dapat majukan<br />
bangsa Indonesia.<br />
“Pemberian bantuan bagi<br />
caleg ini juga tidak akan berarti<br />
apa-apa jika hanya dimaknai<br />
sebagai kebaikan<br />
partai pada caleg. Namun, ini<br />
adalah upaya dan motivasi<br />
Partai NasDem yang ingin<br />
mengisi lembaga perwakilan<br />
dengan figur-figur berkualitas<br />
dan berintegritas. Ini sebagai<br />
bagian dari strategi membenahi<br />
negeri ini,”terangnya.<br />
� robbi khadafi/<br />
mohammad sahlan<br />
Perhutani Upayakan<br />
Penyelesaian Konflik Tenurial<br />
JAKARTA – Perum Perhutani<br />
berupaya mendorong percepatan<br />
penyelesaian konflik terkait<br />
sistem penguasaan lahan<br />
atau tenurial,khususnya kasus<br />
tenurial yang terjadi di sejumlah<br />
kawasan di Pulau Jawa.<br />
Direktur Utama Perum Perhutani<br />
Bambang Sukmananto<br />
mengatakan,hingga kini kasus<br />
tenurial terjadi di beberapa kabupaten<br />
di Pulau Jawa, seperti<br />
yang terjadi di Cilacap, Boyolali,<br />
Blitar, Malang. Untuk itu,<br />
pihaknya terus berupaya menyelesaikan<br />
kasus tersebut melalui<br />
mekanisme penyelesaian<br />
dari konflik sosial menjadi komunikasi<br />
sosial.<br />
Kasus tenurial masih terjadi<br />
di beberapa daerah,” ungkap<br />
Sukmananto seusai Penandatanganan<br />
Kerja Sama Perlindungan<br />
Hutan dengan Kejagung,di<br />
Jakarta kemarin.<br />
Dia menjelaskan, luas hutan<br />
Perhutani sekitar 2,4 juta hektare<br />
atau hanya 18% dari luas<br />
Pulau Jawa yang dihuni sekitar<br />
60% penduduk Indonesia. Si-<br />
tuasi tersebut menuntut Perhutani<br />
melakukan pengelolaan hutan<br />
bersama masyarakat dengan<br />
sistem berbagi sejak 2001 silam.<br />
Sukmananto menyebutkan, tidak<br />
kurang dari Rp20,8 miliar<br />
per tahun nilai bagi hasil produksi<br />
kayu dan nonkayu yang diterima<br />
masyarakat dari kerja sama<br />
pengelolaan hutan bersama.Namun<br />
di sisi lain, Perhutani tidak<br />
menampik jika makin sempitnya<br />
lahan ikut menambah konflik<br />
sosial yang terkait perlindungan<br />
hutan dan tenurial.<br />
Karena itu, Perum Perhutani<br />
berupaya mendorong percepatan<br />
penyelesaian konflik<br />
tenurial, salah satunya dengan<br />
menjalin kerja sama perlindungan<br />
dan pengamanan hutan<br />
sebagai aset negara dengan<br />
pihak Kejagung. Kerja sama<br />
itu, kata Sukmananto, sudah<br />
sejalan dengan UU Nomor<br />
16/2004 yang menyatakan bahwa<br />
bidang perdata dan tata usaha<br />
kejaksaan dapat mewakili<br />
pemerintah di pengadilan dengan<br />
surat kuasa khusus.“Ker-<br />
ja sama ini menjadi bagian dari<br />
solusi tepat serta membantu<br />
komitmen bersama mewujudkan<br />
kawasan hutan sebagai<br />
aset negara,”terangnya.<br />
Selain diharapkan dapat<br />
meningkatkan kinerja, khususnya<br />
terkait percepatan penyelesaian<br />
konflik tenurial di<br />
kawasan hutan Jawa, kerja sama<br />
dengan Kejagung juga diharapkan<br />
dapat meminimalisasi<br />
dan menekan tingkat permasalahan<br />
tenurial dengan<br />
tetap mengedepankan komunikasi<br />
sosial yang konstruktif.<br />
Jaksa Agung Muda Perdata<br />
dan Tata Usaha Negara Burhanuddin<br />
mengatakan, permasalahan<br />
hutan yang terjadi belakangan<br />
ini sejatinya tidak hanya<br />
dialami di dalam negeri, tapi juga<br />
sudah menjadi permasalahan<br />
dalam skala global. Karena itu,<br />
pihaknya berjanji akan memberikan<br />
pendampingan hukum<br />
terhadap Perum Perhutani,<br />
khususnya jika bersinggungan<br />
dengan masalah perdata.<br />
� andi setiawan