10.01.2013 Views

RH7yFQ

RH7yFQ

RH7yFQ

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DISKURSUS<br />

Penanganan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu<br />

ringan. Beberapa kasus berikut adalah pelanggaran berat HAM, seperti:<br />

pelanggaran HAM dalam Peristiwa G30S, Tanjung Priok, Warsidi<br />

Lampung. Kasus dugaan pelanggaran HAM berat Trisakti Semanggi I,<br />

II, Penculikan Paksa Aktivis Tahun 1997/1998, kasus Talangsari (di<br />

Lampung), kasus Wasior, Wamena (di Papua) yang telah selesai diselidiki<br />

oleh Komnas HAM selalu terganjal oleh berbagai kepentingan politis<br />

tertentu.<br />

Sekarang pola-pola kekerasan terhadap Jemaah Ahmadiyah<br />

merupakan indikasi awal terjadinya pelanggaran HAM serius. Indikasi<br />

tersebut ditemukan berdasarkan pantauan Komnas HAM dalam<br />

beberapa kasus kekerasan terhadap Jemaah Ahmadiyah akhir-akhir ini.<br />

Selain itu, ada pula dimensi pelanggaran yang sifatnya lintas<br />

negara, dalam hal ini apa yang pernah terjadi di Timor Timur (ketika<br />

masih dalam bagian dari NKRI). Di sana disinyalir kuat telah terjadi<br />

pelanggaran HAM dan kekerasan lainnya. Setelah merdeka dan menjadi<br />

negara sendiri, hasil referendum dengan nama Negara Timor Leste (TL),<br />

pemerintah kedua negara telah bersepakat membentuk Komisi<br />

Kebenaran dan Persahabatan (KKP) untuk menyelesaikan masalah<br />

pelanggaran yang pernah terjadi di masa lalu itu.<br />

Dalam perkembangannya, KKP merekomendasikan<br />

pembentukan Komisi Nasional untuk Orang Hilang. Dalam sebuah<br />

wawancara aktivis Kontras Usman Hamid dengan Direktur HAM dan<br />

Kemanusiaan Kemenlu, Muhammad Anshor, disebutkan, bahwa komisi<br />

ini juga akan ditugaskan untuk mengidentifikasi semua anak Timor<br />

Leste yang terpisah dari orang tua mereka dan untuk memberi tahu<br />

keluarga-keluarga mereka mengenai keberadaan anak-anak tersebut.<br />

Muhammad Ridha Saleh dari Komnas HAM, dalam sebuah<br />

wawancara menegaskan, terdapat tiga hal mengenai penanganan kasus<br />

orang-orang hilang oleh Pemerintah Indonesia dan Timor Leste.<br />

Pertama, berkaitan dengan orang hilang. Kedua, pembayaran pensiunan<br />

orang-orang Timor Leste yang pernah bekerja saat menjadi warga<br />

negara Indonesia. Ketiga, kerjasama bidang pendidikan. Dalam<br />

pertemuan dan kunjungan Komnas HAM, banyak suara dari korban<br />

yang terus mempertanyakannya. Ini orang hilang, bukan penghilangan<br />

paksa (disappearances). Sayangnya, rekomendasi soal penanganan orang<br />

hilang itu tak berjalan/tidak dilaksanakan. Ridha mengatakan, tak ada<br />

82

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!