10.01.2013 Views

RH7yFQ

RH7yFQ

RH7yFQ

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DISKURSUS<br />

Kerangka Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat<br />

telah memberikan cukup banyak fakta bahwa para pelaku pelanggaran<br />

HAM berat tidak mudah lagi lepas dari tuntutan pertanggungjawaban.<br />

Berbagai instrumen hukum internasional telah dibentuk untuk<br />

memastikan bahwa ada penghukuman bagi para pelaku dan semakin<br />

memastikan tidak mentolerir adanya amnesti dimasa depan.<br />

Pengalaman pembentukan komisi kebenaran (dan rekonsiliasi)<br />

juga membuktikan bahwa komisi ini mempunyai kontribusi besar<br />

terhadap pertanggungjawaban berbagai tindak kejahatan dan<br />

pelanggaran HAM. Meski adanya komisi kebenaran tidak semua<br />

berhasil, contoh-contoh terbaik telah dihadirkan dan memberikan<br />

sumbangan penting bagi perkembangan negara-negara tersebut dalam<br />

menjamin perlindungan HAM, memastikan terpenuhinya hak-hak<br />

korban, berjalannya demokrasi dan terjaganya perdamaian. Negaranegara<br />

yang gagal memahami masa lalunya, menolak kekejaman yang<br />

telah terjadi, dan tidak belajar dari pengalaman tersebut, berpotensi<br />

mengulangi kesalahan yang sama.<br />

Dalam konteks Indonesia, komitmen negara untuk<br />

menyelesaian dan bertanggungjawab atas pelanggaran HAM masa lalu<br />

saat ini berada dalam ujian. Komitmen yang dituangkan dalam berbagai<br />

produk hukum, yang bukan hanya komitmen secara nasional tetapi<br />

secara khusus juga dinyatakan kepada masyarakat Papua dan Aceh,<br />

seolah menemui jalan buntu. Indonesia telah menguji pertanggungjawaban<br />

atas pelanggaran HAM berat melalui pengadilan, juga<br />

”setengah jalan” dalam berupaya membentuk Komisi Kebenaran dan<br />

Rekonsiliasi, yang sayangnya saat ini justru mandek. Padahal, tuntutan<br />

atas adanya pertanggungjawaban dengan mengungkapan kebenaran,<br />

menegakkan keadilan dan hukum atas berbagai peristiwa pelanggaran<br />

HAM berat terus bergaung. Dampak lebih jauh, ketiadaan pembelajaran<br />

atas praktik yang salah di masa lalu, menyebabkan terus direproduksinya<br />

kekerasan, praktik diskriminasi, dan berbagai pelanggaran HAM<br />

lainnya, yang menghambatnya berjalannya proses demokratisasi.<br />

Merefleksikan berbagai pengalaman bagaimana negara-negara<br />

lain mengadapi pelanggaran HAM yang berat yang terjadi, dan dikaitkan<br />

dengan konteks penyelesaian pelanggaran HAM yang berat di Indonesia<br />

saat ini, belum terlambat bagi Indonesia untuk konsisten<br />

mengimplementasikan agenda penyelesaian pelanggaran HAM masa<br />

lalu, mencegah supaya tidak terulang, dan bagaimana menghadapi<br />

72

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!