RH7yFQ
RH7yFQ
RH7yFQ
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
DISKURSUS<br />
Kerangka Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat<br />
Kemudian di Afrika Selatan, dibentuk Komisi Kebenaran dan<br />
Rekonsiliasi Afrika Selatan yang mempunyai mandat untuk melakukan<br />
analisis dan memberi penjelasan tentang penyebab, sifat dan meluasnya<br />
pelanggaran HAM berat, termasuk mengidentifikasi pelaku pelanggaran<br />
tersebut, baik individu maupun organisasi. Laporan akhir kerja komisi<br />
ini yang secara singkat disebutkan sebagai 'Final Report ' diajukan ke<br />
Presiden Nelson Mandela. Laporan akhir berdasarkan pengakuan dari<br />
23.000 korban dan saksi, dimana 2.000 kesaksian dilakukan di forum<br />
dengar pendapat yang terbuka untuk publik, dengan melakukan analisis<br />
Apartheid sebagai kejahatan kemanusiaan, analisis khusus tentang<br />
peranan negara dan metode dan jenis pelanggaran, pelanggaran HAM<br />
dari perspektif korban, dan analisis tentang konteks sosial pelanggaran<br />
dan keterlibatan institusional. Laporan Akhir oleh KKR memberikan<br />
61<br />
sekitar 250 butir rekomendasi.<br />
Sejumlah negara lainnya, yang membentuk Komisi juga telah<br />
menyelesaian dan menyusun laporan akhir, diantaranya Sierra Leone<br />
dengan laporan ”Witness to Truth: Final Report of the Truth and Reconciliation<br />
of Sierra Leone” tahun (2005), Peru dengan Laporan ”Informe Final de la<br />
Comision de la Verdad y Reconciliation” tahun (2003), Timor Leste dengan<br />
Laporan berjudul ”Chega” tahun 2006, dan lain-lain.<br />
Kehadiran komisi kebenaran, sebagaimana disebutkan di atas,<br />
berkontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, yakni: a)<br />
memberikan sumbangan terhadap proses transisi ke arah demokrasi<br />
dengan melakukan catatan imparsial tentang masa lalu, b) memberikan<br />
ruang resmi bagi korban untuk mengungkapkan kebenaran dan<br />
menuntut kompensasi, rehabilitasi dan pemulihan, c) memberikan<br />
rekomendasi menuju perubahan institusi dan perubahan hukum guna<br />
pencegahan terulangnya pelanggaran pada masa depan (non-recurrence<br />
principle), dan d) menentukan siapa yang bertanggungjawab dan<br />
memberikan saran untuk memperoleh akuntabilitas dan menghapuskan<br />
impunitas.<br />
61. Rekomendasi-rekomendasi tersebut difokuskan terhadap beberapa masalah pokok, yakni; a) pencegahan<br />
pelanggaran terulang, b) akuntabilitas, c) pemulihan dan rehabilitasi, d) organisasi, administrasi dan<br />
manajemen, d) lembaga pemasyarakatan, e) komunitas agama, f) dunia usaha, g) hukum dan yudisial, h)<br />
aparat keamanan, i) sektor kesehatan, j) media Massa, k) arsip bahan-bahan KKR, l) pembasmian<br />
dokumen, m) gerakan kemerdekaan, dan n) hak asasi manusiaa Internasional. Lihat Laporan Akhir KKR<br />
Afrika Selatan. Dokumen dapat diakses di http://www.justice.gov.za/trc/report/index.htm.<br />
70