10.01.2013 Views

RH7yFQ

RH7yFQ

RH7yFQ

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FOKUS<br />

Ikhtiar Mencuci ”Karpet Martti” di Aceh<br />

Perkenankan saya memaparkan agenda hak smanusia. Masalah HAM<br />

ini, dunia telah menyaksikan betapa pemerintahan kita sangat serius<br />

untuk ini. Dari perspektif hukum, kita telah memiliki UU HAM dan<br />

Peradilan HAM. Sejumlah draft UU yang berkaitan dengan masalah<br />

HAM dan hak-hak sipil politik kini tengah dibahas. Dalam waktu<br />

dekat ini, dua instrument dasar HAM internasional, akan diratifikasi,<br />

yakni, Konvensi Internasional mengenai hak-hak sipil dan politik serta<br />

Konvensi Internasional mengenai hak-hak sosial, ekonomi dan budaya.<br />

Ini adalah tiang pancang utama HAM universal. Ini tak pernah<br />

terbayangkan sebelumnya bahwa kita menyentuh kedua pilar utama ini.<br />

Segi kelembagaan, kita punya Komnas HAM yang sangat mandiri.<br />

Peradilan HAM sudah berjalan.... Kini kita juga dalam proses<br />

pembentukan Komisi Rekonsiliasi.... Jadi, jika GAM berbicara tentang<br />

demokrasi dan HAM, maka segala penilaian negatifnya itu, memang<br />

5<br />

benar dalam konteks masa silam. Bukan sekarang ini....”<br />

Ketika anggota delegasi GAM, Bachtiar Abdullah, menanyakan<br />

bagaimana menyikapi pelanggaran HAM di masa konflik: ”Apakah kita<br />

6<br />

memandangnya hanya ke depan, bukan ke belakang?” Segera direspon<br />

oleh Martti Ahtisaari dengan memuja uraian normatif Hamid<br />

Awaluddin di atas.<br />

”Satu di antara sekian kerumitan hidup yang kita alami adalah, yang<br />

berhubungan dengan masa silam kita. Hati-hati dengan soal ini. Dengan<br />

segala respek saya pada pemerintahan sekarang, banyak sekali kemajuan<br />

yang telah dicapainya … Namun, jangan kita larut dengan kesedihan<br />

masa lalu.”<br />

”Kita tak akan mungkin memasukkan ini dalam draft tertulis sebab<br />

sangat sensitif. Ini tidak berarti kita bahwa kita hapuskan pembicaraan<br />

tentang ini. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa kita harus<br />

bersihkan karpet dari agenda ini. Inilah yang kita maksudkan itikad<br />

baik. Tentu saja memang selalu mengecewakan dan tidak memuaskan.<br />

Kita butuh keberanian menghadapi ini. Singkatnya, masalah HAM<br />

7<br />

adalah masalah masa depan.”<br />

5. Op Cit, halaman 131-132.<br />

6. Op Cit, halaman 133.<br />

7. Op Cit, halaman 133-134.<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!