RH7yFQ
RH7yFQ
RH7yFQ
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
OASE<br />
Puisi Pelarian Wiji Thukul<br />
Di balik rasa percaya diri akan keamanan yang melingkupinya,<br />
Thukul sepertinya merasa kesepian. Ia juga merasa bahwa ia harus<br />
bergegas berpindah dan tak bisa berlama-lama di tempat<br />
”penampungan” saat itu. Meski ia merasa nyaman dengan kesunyian<br />
yang melingkupinya, ia lebih memilih menghindari penangkapan.<br />
Berikut puisi yang ditulisnya.<br />
nonstop 24 jam<br />
yang berkuasa di sini<br />
adalah cahaya<br />
saban pagi ia membuat garis-garis lurus<br />
di sekitar jendela<br />
gambar motif gorden tampak jelas<br />
coklat hitam dan putihnya<br />
lalu pada sore hari<br />
ia mengubah warna langit-langit<br />
sudut-sudut tembok<br />
bidang ubin dan susunan benda-benda<br />
yang ada di dalamnya<br />
dan bila malam tiba<br />
telapak kakiku diberinya mata<br />
demikian pula punggung tangan<br />
dan jari-jarinya<br />
saat aku terbaring<br />
serasa yang ada<br />
cuma desir angin<br />
detak jantung<br />
tulang-tulang<br />
dan hembusan nafasku saja<br />
tapi aku harus pergi<br />
dari kesunyian ini<br />
sebelum penguasa merenggut<br />
aku dan damai ini<br />
112