10.01.2013 Views

RH7yFQ

RH7yFQ

RH7yFQ

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

OASE<br />

Puisi Pelarian Wiji Thukul<br />

banyak orang tengah menyambut suasana peringatan kemerdekaan.<br />

Namun Thukul mempertanyaan makna kemerdekaan yang<br />

sesungguhnya. Berikut puisi yang ditulisnya.<br />

sebuah bank<br />

memasang iklan<br />

ukuran setengah halaman koran, teriaknya:<br />

Dirgahayu Republik Indonesia 51 th<br />

dengan huruf kapital<br />

iklan itu juga memekik-mekik:<br />

MERDEKA MERDEKA MERDEKA<br />

sementara itu ratusan aktivis<br />

di daerah dan di ibukota ditangkapi<br />

sebuah iklan<br />

ukuran setengah halaman koran<br />

menggusur kenyataan yang sewenang-wenang<br />

yang seharusnya diberitakan<br />

MERDEKA MERDEKA MERDEKA<br />

siapa yang merdeka?<br />

Kebosanan selama berhari-hari bersembunyi dalam sunyi<br />

dengan membatasi gerak-gerik diri, membuat Thukul merasa bahwa<br />

meski dia berada di sebuah rumah, namun sesungguhnya dia ibarat<br />

berada di penjara. Sebuah hal yang kontras dengan suasana di luar<br />

rumah, di mana ada sejumlah orang tengah berlatih berbaris untuk<br />

upacara 17 Agustusan.<br />

di atas rumah ada burung<br />

ku tahu dari kicaunya<br />

di luar rumah ada orang<br />

kutangkap lagi dari cakap<br />

dan langkah kakinya<br />

110

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!