RH7yFQ
RH7yFQ
RH7yFQ
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
OASE<br />
Puisi Pelarian Wiji Thukul<br />
”karena bapakku orang berani”<br />
kalau nanti ibu didatangi polisi lagi<br />
menangislah sekuatmu<br />
biar tetangga kanan kiri datang<br />
dan mengira ada pencuri<br />
masuk rumah kita<br />
Bagi Thukul arti sebuah persahabatan sejati baru bisa dirasakan<br />
saat datang cobaan. Meski banyak orang merasakan penindasan<br />
sebagaimana yang dirasakannya, juga rakyat pada umumnya, namun<br />
dalam situasi yang menghimpit tak semua teman berani menemuinya.<br />
Thukul menulis sebuah puisi yang berjudul ”Pepatah Buron”.<br />
Pepatah Buron<br />
penindasan adalah guru paling jujur<br />
bagi yang mengalami<br />
lihatlah tindakan penguasa<br />
bukan retorika bukan pidatonya<br />
kawan sejati adalah kawan yang masih berani<br />
tertawa bersama<br />
walau dalam kepungan bahaya<br />
Situasi pelarian tak mengecilkan semangat juang Thukul.<br />
Sikapnya tetap teguh dan kritis pada kekuasaan. Pada beberapa<br />
kesempatan dia menulis kegeramannya pada penguasa. Berikut puisi<br />
yang ditulisnya.<br />
kekuasaan yang sewenang-wenang<br />
membuat rakyat selalu berjaga-jaga<br />
dan tak bisa tidur tenang<br />
sampai mereka sendiri lupa<br />
batas usianya tiba<br />
dan dalam diamnya<br />
rakyat ternyata bekerja<br />
menyiapkan liang kuburnya<br />
98