21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

kehendak-Mu O Bapa yang kudus, yang di dalam surga.”—Ibid, b. 3, psl. 6. Meskipun Luther<br />

telah digerakkan oleh Roh Allah untuk memulai peker-jaannya, ia tidak mengerjakannya<br />

tanpa pertentangan hebat. Celaan-celaan musuh-musuhnya, penyelewengan tujuan-tujuannya,<br />

dan pencerminan ketidakadilan dan bahaya atas tabiat dan motifnya, dilancarkan kepadanya<br />

seperti banjir yang sedang melanda, dan semuanya bukan tanpa pengaruh la merasa percaya<br />

diri bahwa para pemimpin masyarakat baik dalam gereja maupun di sekolah-sekolah akan<br />

dengan senang bersatu dengan dia dalam usaha-usaha pembaruan. Kata-kata dorongan dari<br />

mereka yang berada pada kedudukan yang tinggi, telah mengilhaminya dengan sukacita dan<br />

pengharapan. Ia telah mengantisipasi bahwa hari yang lebih cerah akan terbit di dalam gereja.<br />

Tetapi kata-kata dorongan telah berubah menjadi celaan dan kutukan. Banyak pejabatpejabat<br />

tinggi, baik gereja maupun negara telah diyakinkan oleh kebenaran tesisnya itu; tetapi<br />

mereka segera melihat bahwa penerimaan kebenaran ini akan melibatkan perubahan besar.<br />

Memberi penerangan kepada rakyat dan mengadakan pembaharuan pada masyarakat jelasjelas<br />

merendahkan kekuasaan Roma, menghentikan arus kekayaan mengalir ke<br />

perbendaharaan Roma, dan dengan demikian mengurangi perbuatan yang melampaui batas,<br />

dan kemewahan para pemimpin kepausan. Lebih jauh, mengajar orang berpikir dan bertindak<br />

sebagai makhluk yang bertanggung jawab, memandang kepada Kristus satusatunya jalan<br />

keselamatan, akan meruntuhkan takhta paus, yang akhirnya menghancurkan kekuasaannya.<br />

Atas alasan-alasan ini mereka menolak pengetahuan yang ditawarkan kepada mereka oleh<br />

Allah, dan mempersiapkan diri mereka melawan Kristus dan kebenaran oleh perlawanan<br />

terhadap orang yang telah dikirimnya menerangi mereka.<br />

Luther gemetar pada waktu dia memandang dirinya—seorang yang melawan orang yang<br />

paling berkuasa di dunia. Kadang-kadang ia raguragu apakah ia benar-benar dipimpin oleh<br />

Allah untuk melawan otoritas gereja. “Siapakah saya,” ia menulis, “sehingga menentang<br />

keagungan paus, yang dihadapannya ... raja-raja dunia ini dan seluruh dunia gemetar? . . Tak<br />

seorang pun yang tahu betapa hatiku menderita selama dua tahun pertama ini, dan ke dalam<br />

kemurungan dan keputusasaan aku tenggelam.” —Ibid, b. 3, psl. 6. Tetapi ia tidak dibiarkan<br />

tawar hati. Bilamana dukungan manusia gagal, ia hanya melihat kepada Allah saja, dan<br />

mengetahui bahwa ia dapat bersandar dengan aman pada tangan Yang Mahakuasa itu.<br />

Luther menulis kepada seorang sahabat Pembaruan, “Kita tidak dapat mengerti Alkitab<br />

itu baik oleh mempelajarinya atau oleh kepintaran. Tugas pertamamu ialah memulai dengan<br />

berdoa. Mintalah agar Tuhan memberi-kan kepadamu, oleh kemurahan-Nya yang besar,<br />

pengertian yang benar tentang firman-Nya. Tidak ada penafsir firman Allah yang lain selain<br />

Pe-ngarang firman itu sendiri, sebagaimana Ia sendiri katakan, ‘Mereka Semua akan diajar<br />

oleh Allah.’ Janganlah mengharapkan sesuatu dari usahamu sendiri, dari pengertianmu sendiri.<br />

Percayalah kepada Tuhan saja dan ke-pada pengaruh Roh-Nya. Percayalah kepada perkataan<br />

ini dari seorang yang sudah berpengalaman “—Ibid, b. 3, psl. 7. Inilah satu pelajaran yang sa<br />

ngat penting bagi mereka yang merasa dipanggil oleh Allah untuk menya-jikan satu-satunya<br />

kebenaran itu kepada orang lain pada masa ini. Kebe-naran itu akan membangkitkan rasa<br />

87

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!