21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

pengikut Huss menggunakan taktik mundur di hadapan pasukan penyerang, sehingga musuh<br />

semakin jauh masuk ke negeri itu.<br />

Hal ini membuat penyerang mengira bahwa mereka telah memenangkan peperangan.<br />

Akhimya tentera Procopius bertahan dan berbaljk menghadapi musuh, maju menyerang<br />

mereka. Tentara musuh, menyadari kesalahannya, menunggu serangan di perkemahannya.<br />

Sementara suara pasukan yang mendekat terdengar, bahkan sebelum pasukan pengikut Huss<br />

terlihat, kembali kepanikan melanda pasukan kepausan. Para pangeran, para jenderal dan<br />

tentara biasa membuangkan senjata mereka, lalu lari ke segala penjuru. Sia-sia utusan<br />

kepausan, yang memimpin penyerangan itu, berusaha untuk mengumpulkan pasukannya yang<br />

sudah ketakutan dan kucarkacir tak teratur lagi itu. Walaupun ia berusaha keras, ia sendiri pun<br />

juga ikut hanyut dalam arus pelarian. Kekalahan itu sempuma. Dan sekali lagi barang-barang<br />

rampasan yang banyak jatuh ketangan pemenang.<br />

Demikianlah untuk kedua kalinya pasukan yang jumlahnya besar, yang dikirim oleh<br />

bangsa-bangsa kuat di Eropa, pasukan berani yang siap tempur, dan yang dilatih serta<br />

diperlengkapi untuk berperang, lari tanpa perlawanan dari hadapan para pembela bangsa yang<br />

kecil dan lemah. Di sinilah mani-festasi kuasa Ilahi. Para penyerang telah dipukul mundur<br />

dengan teror gaib. Ia yang mengalahkan tentara Firaun di Laut Merah, yang membuat lari<br />

tentara Midian dari hadapan Gideon dan pasukannya yang berjumlah tiga ratus orang itu, yang<br />

pada suatu malam melumpuhkan pasukan Assur yang angkuh, kembali merentangkan tangan-<br />

Nya melumpuhkan kekuatan penindas. “Di sanalah mereka di timpa kejutan yang besar,<br />

padahal tidak ada yang mengejutkan; sebab Allah menghamburkan tulang-tulang para<br />

pengepungmu; mereka akan dipermalukan, sebab Allah telah menolak mereka” (Mazmur<br />

53:5).<br />

Setelah putus asa tidak berhasil menguasai Bohemia dengan kekuatan senjata, para<br />

pemimpin kepausan akhirnya menggunakan saluran-saluran diplomasi. Mereka mengadakan<br />

kompromi. Sementara mereka mengatakan memberikan kemerdekaan hati nurani kepada<br />

Bohemia, tetapi sebenarnya mereka dikhianati untuk masuk ke dalam kekuasaan Romawi.<br />

Orangorang Bohemia mengajukan empat tuntutan sebagai syarat perdamaiannya dengan<br />

Roma: Kebebasan mengkhotbahkan Alkitab; hak seluruh jemaat atas roti dan anggur dalam<br />

perjamuan kudus dan penggunaan bahasa sendiri dalam perbaktian Ilahi; penarikan imamimam<br />

dari kuasa dan jabatan pemerintahan; dan dalam hal perkara kejahatan, juridiksi<br />

pengadilan sipil sama terhadap para pendeta dan orang awam. Penguasa kepausan akhimya<br />

“menyetujui menerima keempat tuntutan pengikut-pengikut Huss, akan tetapi hak untuk<br />

menjelas-kannya, yaitu menentukan makna yang sebenarnya, haruslah menjadi hak konsili—<br />

dengan perkataan lain, hak paus dan hak kaisar.”—Atas dasar ini dibuatlah suatu perjanjian.<br />

Dengan menyembunyikan tipu muslihatnya dan kecurangannya Roma memperoleh apa yang<br />

tidak bisa diperolehnya dengan peperangan, oleh karena, dengan memberikan interpretasinya<br />

atas tuntutan pengikut Huss itu, seperti juga atas Alkitab, ia dapat memutarbalikkan artinya<br />

sesuai dengan maksud dan kemauannya.<br />

76

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!