21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

mengangkat derajat orangorang pada zamannya, telah dipersalahkan dan dibuang, tetapi yang<br />

di kemudian hari ternyata berhak mendapat kehormatan. Kristus sendiri telah dihukum<br />

sebagai penjahat oleh pengadilan yang tidak adil.<br />

Pada waktu Jerome menarik kembali pernyataannya, ia setuju dengan keputusan<br />

pengadilan yang menghukum mati Huss. Tetapi sekarang ia menyatakan pertobatannya, dan<br />

bersaksi mengenai ketidakbersalahan dan kesalehan orang yang mati syahid itu. “Saya<br />

mengenal dia sejak masa kanakkanaknya,” katanya. “Ia adalah orang yang paling baik, jujur<br />

dan saleh. Ia telah dihukum walaupun ia tidak bersalah . . . . Saya juga, saya sudah sedia untuk<br />

mati. Saya tidak akan mundur menghadapi siksaan yang telah dise-diakan bagiku oleh musuhmusuhku<br />

dan para saksi pafsu. Pada suatu hari kelak, mereka akan mempertanggungjawabkan<br />

semua perbuatan tipuan mereka di hadirat Allah Yang Mahaagung, yang tak seorang pun bisa<br />

me-nipu.”—Ibid, hlm. 151.<br />

Dalam penyesalan dirinya sendiri karena menyangkal kebenaran, Jerome selanjutnya<br />

berkata, “Dari semua dosa yang saya lakukan sejak masa mudaku, tidak ada yang lebih berat<br />

membebani pikiranku dan yang menyebabkanku begitu sangat menyesal, daripada apa yang<br />

kulakukan di tempat celaka ini, pada waktu aku menyetujui keputusan yang tidak adil yang<br />

dijatuhkan kepada Wycliffe, dan kepada syuhada saleh John Huss, tuanku dan sahabatku. Ya!<br />

Saya mengakuinya dari dalam hatiku, dan me-nyatakan dengan kengerian bahwa saya merasa<br />

malu dan takut pada waktu saya mempersalahkan ajaran-ajaran mereka oleh karena takut mati.<br />

Oleh sebab itu, saya memohon ... Allah Mahakuasa sudi mengampuni aku dari dosa-dosaku,<br />

terutama yang satu ini, yang paling mengerikan dari semua.” Sambil menunjuk kepada<br />

hakimhya, ia berkata dengan tegas, “Kamu telah mempersalahkan Wycliffe dan John Huss,<br />

bukan karena menggoncangkan doktrin gereja, tetapi hanya oleh karena mengutuk kejahatan<br />

yang dilakukan para imam—kesombongan dan keangkuhan mereka, dan semua kebusukan<br />

para pejabat tinggi gereja dan para imam. Hal-hal yang mereka sudah kuatkan, yang tidak<br />

dapat dibantah lagi, saya juga berpikir dan me-ngatakan demikian, seperti mereka.”<br />

Kata-katanya disela. Para pejabat tinggi gereja gemetar dalam kemarah-annya, dan<br />

berteriak, “Bukti-bukti apa lagi yang diperlukan? Kita telah melihat dengan mata kepala kita<br />

sendiri seorang bidat yang keras kepala!” Tanpa terpengaruh oleh keributan itu, Jerome<br />

menyerukan, “Apa? Apakah kamu menyangka saya takut mati? Kamu telah mengurung saya<br />

dipenjara bawah tanah yang mengerikan setahun penuh, yang lebih mengerikan dari kematian<br />

itu sendiri. Kamu telah memperlakukan saya lebih buruk dari orang-orang Turki, Yahudi atau<br />

orang kafir. Dan dagingku sebenarnya telah membusuk dan terlepas dari tulang-tulangku<br />

selagi saya masih hidup. Namun begitu, saya tidak mengeluh, karena ratap tangis akan<br />

menyakitkan hati dan jiwa. Tetapi saya tak dapat mengutarakan keherananku atas kebiadaban<br />

besar seperti itu terhadap seorang Kristen.”—Ibid, hlm 151-153.<br />

Sekali lagi topan amarah meledak, dan Jerome dilarikan ke penjara. Na-mun ada beberapa<br />

orang di dalam mahkamah yang sangat terkesan dengan kata-kata Jerome, dan yang ingin<br />

73

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!