21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Satu lagi tiang gantungan pembakaran akan didirikan di kota Constance. Darah saksi yang<br />

lain harus menyaksikan kebenaran itu. Jerome, yang mengucapkan selamat jalan kepada Huss<br />

waktu ia pergi untuk menghadiri konsili, telah mendorong semangat dan menguatkan<br />

pendirian Huss. Jerome menyatakan akan datang menolongnya jika Huss harus menghadapi<br />

bahaya. Setelah mendengar penahanan Pembaru itu, murid yang setia ini segera menyiapkan<br />

diri memenuhi janjinya. Tanpa surat jaminan keamanan ia berangkat ke Constance dengan<br />

seorang teman. Setelah tiba di Constance ia merasa pasti bahwa ia hanya membuka dirinya<br />

kepada bahaya tanpa adanya kemungkinan bisa berbuat sesuatu untuk melepaskan Huss. la<br />

melarikan diri dari kota itu, tetapi tertangkap dalam perjalanan pulang. la dibawa kembali ke<br />

Constance dengan dirantai dan dengan pengawalan sepasukan tentara. Pada penampilan<br />

pertama di konsili, dalam usahanya menjawab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepadanya,<br />

telah disambut dengan teriakan, “Bakar dia! bakar dia!”—Bonnechose, Jld. I, hlm. 234. La<br />

dijebloskankan kedalam penjara bawah tanah, dirantai dalam posisi yang menyebabkannya<br />

sangat menderita, dan diberi makan roti dan air saja. Setelah beberapa bulan kekejaman yang<br />

dilakukan kepada Jerome, ia men- derita penyakit yang mengancam nyawanya. Musuhmusuhnya<br />

takut lau-kaiau ia melarikan diri, memperlakukannya tidak sekejam sebelumnya,<br />

meskipun ia tetap meringkuk dalam penjara selama setahun.<br />

Kematian Huss tidak berakibat seperti yang diharapkan oleh pengikutpengikut kepausan.<br />

Pelanggaran terhadap surat jaminan keamanan telah membangkitkan badai kemarahan. Dan<br />

sebagai cara yang lebih am an, konsili memutuskan untuk memaksa Jerome, kalau mungkin,<br />

untuk menarik mundur pernyataannya, sebagai ganti membakarnya. Ia dibawa menghadap<br />

mahkamah, dan memberikan pilihan untuk menarik kembali pemyataannya, atau mati di tiang<br />

gantungan pembakaran. Kematian pada permulaan penahanannya adalah merupakan belas<br />

kasihan jika dibandingkan dengan penderitaan hebat yang telah dialaminya. Tetapi sekarang,<br />

setelah dilemahkan oleh penyakit, oleh kekakuan penjaranya, dan siksaan kecemasan dan<br />

ketegangan, dipisahkan dari teman-temannya, dan terpukul oleh kematian Huss, maka<br />

keteguhan hati Jerome pun luluhlah sudah. Dan ia setuju untuk menyerah kepada konsili. Ia<br />

berjanji kepada dirinya untuk mematuhi imam Katolik, dan menerima tindakan konsili dalam<br />

melarang ajaran-ajaran Wycliffe dan Huss, namun kecuali “kecuali kebenaran kudus,” yang<br />

mereka telah ajarkan.—Bonnechose, Jld. II, hlm. 141.<br />

Dengan cara ini Jerome berusaha untuk mendiamkan suara hati nuraninya dan melepaskan<br />

diri dari kebinasannya. Akan tetapi di dalam keterasingannya di penjara bawah tanah ia<br />

melihat lebih jelas apa yang telah dilakukannya. Ia memikirkan keberanian dan kesetiaan<br />

Huss, bertolak belakang dengan penyangkalannya akan kebenaran itu. Ia memikirkan<br />

Tuhannya yang kepada-Nya ia telah beijanji untuk melayani, dan demi kepentingannya<br />

sendiri bersedia menanggung kematian di kayu salib. Sebelum menarik kembali<br />

pernyataannya ia memperoleh penghiburan atas semua penderitaannya, dan kepastian<br />

memperoleh kasih Allah. Tetapi sekarang, penyesalan yang dalam dan keragu-raguan<br />

menyiksa jiwanya. Ia tahu bahwa masih banyak penarikan pernyataan yang harus<br />

71

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!