21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi." (Wah. 21:1). Api yang<br />

menghanguskan orang fasik itu membersihkan bumiini. Semua bekas kutuk telah dihapuskan.<br />

Tidak ada neraka yang menyala selamanya di hadapan umat yang ditebus itu sebagaiakibat<br />

yang mengerikan dari dosa.<br />

Satu-satunya peringatan yang masih tinggal ialah: Penebus kita akan terus menyandang<br />

bekas-bekas penyaliban-Nya. Hanya di kepala-Nya di rusuk-Nya, di tangan dan kaki-Nya saja<br />

terdapat bekas-bekas kekejaman yang disebabkan oleh dosa. Nabi berkata sambil memandang<br />

Kristus dalam kemuliaan-Nya, "Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi- Nya dan<br />

di situlah terselubung kekuatan-Nya." (Hab. 3:4). Rusuk yang tertikam, dari mana mengalir<br />

cairan berwarna merah yang memperdamaikan manusia kepada Allah -- itulah kemuliaan juru<br />

Selamat, di situlah "terselubung kekuatan- Nya." "Berkuasa untuk menyelamatkan," melalui<br />

korban penebusan, itulah sebabnya Ia sanggup untuk menjalankan keadilan ke atas mereka<br />

yang membenci kemurahan Allah. Dan tanda-tanda kehinaan-Nya adalah kehormatan-Nya<br />

yang tertinggi. Luka-luka Golgota akan menunjukkan pujian-Nya dan menyatakan kuasa-Nya<br />

selama-lamanya.<br />

"Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit putri Sion, kepadamu akan datang<br />

dan akan kembali pemerintahan yang dahulu." (mika 4:8). Waktunya sudah datang, yaitu yang<br />

telah dinanti-nantikan dengan kerinduan sejak pedang yang bernyala-nyala itu menghalangi<br />

pasangan manusia yang pertama itu dari Eden -- waktu untuk "penebusan yang menjadikan<br />

kita milik Allah." (Epes. 1:4). Dunia ini, yang pada mulanya diberikan kepada manusia untuk<br />

menjadi kerajaannya, yang telah diserahkannya ke tangan Setan, dan dalam waktu yang lama<br />

dikuasai oleh musuh yang kuat itu, telah dikembalikan kepada manusia oleh rencana<br />

keselamatan yang besar. Semua yang telah hilang oleh karena dosa telah dikembalikan.<br />

"Sebab beginilah firman Tuhan . . . yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang<br />

menegakkannya, -- dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya<br />

untuk didiami." (Yes. 45:18). Tujuan semula Allah menjadikan bumi digenapi pada waktu<br />

bumi dibuat menjadi tempat tinggal umat yang ditebus itu. "Orang-orang benar akan mewarisi<br />

negeri dan tinggal di sana senantiasa." (Maz. 37:29).<br />

Suatu ketakutan bahwa warisan yang akan datang itu kelihatannya terlalu materialistis<br />

telah menuntun banyak orang untuk memandang dari segi rohani semua kebenaran yang<br />

menuntun kita memandangnya sebagai tempat tinggal kita. Kritus meyakinkan murid-murid-<br />

Nya bahwa Ia pergi untuk menyediakan tempat bagimereka di rumah Bapa. Mereka yang<br />

menerima pengajaran firman Allah tidak akan bersikap masa bodoh sama sekali mengenai<br />

tempat tinggal surgawi. Namun, "apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah<br />

didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang<br />

disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Kor. 2:9). Bahasa manusia tidak<br />

cukup untuk menjelaskan upah orang benar. Hal itu akan diketahui oleh mereka yang<br />

memandangnya. Pikiran fana ini tidak dapat mengerti kemuliaan Firdaus Allah. Di dalam<br />

Alkitab, warisan orang-orang yang diselamatkan disebut suatu "tanah air." (Iber. 11:14-16).<br />

485

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!