21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Pewahyu meramalkan penghalauan Setan itu, dan akan dijadikannya dunia ini porak<br />

poranda dan gersang, dan ia menyatakan bahwa keadaan itu akan berlangsung selama seribu<br />

tahun lamanya. Setelah menyatakan pemandangan mengenai kedatangan Tuhan yang kedua<br />

kali dan kebinasaan orang-orang fasik, nubuatan itu meneruskan: "Lalu aku melihat seorang<br />

malaikat turun dari Surga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di<br />

tangannya; ia menangkap naga itu, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya<br />

seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut itu dan memeteraikannya<br />

di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu<br />

tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya." (Wah.<br />

20:1-3).<br />

Ungkapan "jurang maut" menyatakan dunia ini yang dalam keadaan kacau balau dan gelap<br />

dapat dibuktikan dari ayat- ayat lain. Mengenai keadaan dunia "pada mulanya," catatan<br />

Alkitab mengatakan bahwa bumi itu "belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi<br />

samudera raya." (Kej. 1:2. Kata yang di sini diterjemahkan "samudera raya" sama dengan<br />

yang ada di Wahyu 20:1-3 yang disebut "jurang maut" ). Nubuatan mengajarkan bahwa bumi<br />

ini akan dikembalikan kepada keadaan ini, paling sedikit sebagian. Dengan berharap kepada<br />

hari Allah yang besar itu, nabi Yeremia menyatakan, "Aku melihat kepada bumi, ternyata<br />

campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya. Aku melihat kepada<br />

gunung-gunung ternyata goncang; dan seluruh bukitpun goyah. Aku melihat, ternyata tidak<br />

ada manusia dan semua burung di udara sudah lari terbang. Aku melihat, ternyata tanah subur<br />

sudah menjadi padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan Tuhan, di hadapan<br />

mukanya yang bernyala-nyala!" (Yer. 4:23-27).<br />

Inilah yang menjadi tempat tinggal Setan dengan malaikat-malaikat jahat seribu tahun<br />

lamanya. Kegiatannya terbatas kepada dunia ini, ia tidak boleh berhubungan dengan duniadunia<br />

lain, tidak boleh menggoda dan menyusahkan mereka yang tidak pernah jatuh. Dalam<br />

pengertian inilah ia dikatakan dirantai: tidak ada lagi orang yang masih tinggal hidup, kepada<br />

siapa ia dapat menjalankan kekuasaannya. Ia sama sekali terputus dari pekerjaan penipuan<br />

dan pembinasaan yang selama berabad-abad telah menjadi kesukaannya.<br />

Nabi Yesaya, sementara memandang kepada waktu Setan digulingkan, berseru, "Wah,<br />

engaku sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan<br />

dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam<br />

hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintangbintang<br />

Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara." "Aku<br />

hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!<br />

Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di<br />

liang kubur. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati<br />

engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat<br />

kerajaan- kerajaan bergoncang, yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan<br />

473

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!