21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Tidak lama kemudian tampaklah di sebelah timur suatu awan hitam yang kecil kira-kira<br />

setengah kepalan tangan besarnya. Itulah awan yang mengelilingi Juru Selamat, yang tampak<br />

dari jauh seperti diselubungi oleh kegelapan. Umat Allah mengenal ini sebagai tanda Anak<br />

Manusia. Dalam keheningan yang khidmat mereka memandanginya sementara semakin<br />

mendekat ke bumi, menjadi semakin terang dan mulia, hingga menjadi awan putih besar, yang<br />

dasarnya adalah kemuliaan bagaikan api yang menyala-nyala, dan diatasnya ada pelangi<br />

perjanjian.<br />

Yesus mengendarainya bagaikan seorang penakluk. "Orang yang penuh kesengsaraan itu"<br />

sekarang tidak untuk meminum cawan yang pahit penderitaan dan yang memalukan; Ia datang,<br />

yang menang di Surga maupun di bumi, untuk menghakimi yang hidup dan yang mati. "Yang<br />

Setia dan Yang Benar," "Ia menghakimi dan berperang dengan adil." "Dan semua pasukan<br />

yang di Surga mengikuti Dia." (Wah. 19:11, 14). Dengan nynyian-nyanyian Surga, malaikatmalaikat<br />

kudus suatu kelompok besar yang tak terhitung banyaknya menyertai Dia dalam<br />

perjalanan-Nya. Langit seolah-olah dipenuhi oleh bentuk-bentuk yang bercahaya -- "berlaksalaksa<br />

dan beribu-ribu laksa banyaknya." Tak ada pena manusia yang dapat melukiskan<br />

pemandangan itu, tidak ada pikiran fana yang sanggup mengerti keindahan dan keagungan<br />

kemuliaannya. "Keagungan-Nya menutupisegala langit, dan bumipun penuh dengan pujian<br />

kepada-Nya. Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya." (Hab. 3:3,4). Sementara<br />

awan yang hidup itu datang semakin dekat, setiap mata memandang Raja kehidupan itu. Tak<br />

ada lagimahkota duri yang merusakkan kepala yang kudus itu, tetapi suatu perhiasan<br />

kemuliaan terletak di atas keningnya yang suci. Wajah-Nya memancarkan sinar terang yang<br />

menyilauklan melebihi sinar matahari di tengah hari. "Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya<br />

tertulis suatu nama, yaitu: Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan." (Wah. 19:16).<br />

Di hadapan hadirat-Nya muka sekalian orang menjadi pucat pasi;" ketakutan keputusasaan<br />

kekal menimpa para penolak belas kasihan Allah." "Hati menjadi tawar dan lutut goyah!"<br />

"Mengapakah setiap muka berubah menjadipucat?" (Nahum 2:10; Yer. 30:6). Orang benar<br />

berseru dengan gemetar, "Siapakah yang dapat bertahan?" Nyanyian malaikat berhenti, dan<br />

terjadilah saat hening yang luar biasa. Lalu terdengar suara Yesus berkata, "Cukuplah kasih<br />

karunia-Ku bagimu." Wajah orang-orang benar bercahaya dan sukacita memenuhi hati<br />

mereka. Dan malaikat-malaikat membunyikan lagu lebih keras dan kembali menyanyi,<br />

sementara mereka semakin dekat ke bumi ini.<br />

Raja segala raja turun di atas awan, dibungkus di dalam api yang bernyala-nyala. Segala<br />

langit digulung bagaikan gulungan kertas, bumi bergetar di hadirat-Nya, dan setiap gunung<br />

dan pulau berpindah dari tempatnya. "Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di<br />

hadapan-Nya api menjilat-jilat, di sekelilingnya bertiup badai yang dahsyat. Ia berseru kepada<br />

langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya." (Maz. 50:3,4). "Dan raja-raja di<br />

bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang<br />

berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celahcelah<br />

batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-<br />

460

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!