21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Pada tengah malamlah Allah menyatakan kuasa-Nya untuk kelepasan umat-Nya. Matahari<br />

tampak, bercahaya dalam keperkasaannya. Tanda-tanda dan mujizat-mujizat menyusul silih<br />

berganti dengan cepat. Orang-orang fasik melihat pemandangan itu dengan ketakutan dan<br />

keheranan, sementara orang-orang benar memandang kesukaan besar itu sebagai tanda<br />

kelepasan mereka. Segala sesuatu di alam ini kelihatannya berubah. Sungai-sungai berhenti<br />

mengalir. Awan-awan hitam tebal muncul dan saling berbenturan satu sama lain. Di tengahtengah<br />

langit yang sedang marah itu ada suatu ruang terbuka dengan kemuliaan yang tak<br />

tergambarkan, dari sana datang suara Allah bagaikan suara gemuruh air, yang berkata, "Sudah<br />

terlaksana!" (Wah. 16:17). Suara itu mengguncangkan langit dan bumi. Terjadilah gempa<br />

bumi yang dahsyat, "seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu<br />

hebatnya gempa bumi itu." (Wah. 16:17,18).<br />

Cakrawala tampak terbuka dan tertutup. Kemuliaan dari takhta Allah tampak memancar<br />

bagaikan kilat. Gunung-gunung bergoncang bagaikan alang-alang yang ditiup angin, dan<br />

batu-batu berserakan ke segala sudut. Ada suatu gemuruh bagaikan datangnya angin topan.<br />

Lautanpun bergelora dengan ganasnya. Terdengar jeritan angin ribut bagaikan suara iblis-iblis<br />

dalam misi penghancuran. Seluruh dunia bergelora bagaikan gelombang laut. Permukaannya<br />

terbelah-belah. Dasarnya tempaknya hancur. Barisan gunung-gunung tenggelam. Pulau-pulau<br />

yang berpenduduk lenyap. Pelabuhan- pelabuhan laut yang telah menjadi seperti Sodom<br />

dalam kejahatan, ditelan oleh laut yang mengamuk. Babilon yang besar itu telah menjadi<br />

peringatan di hadirat Allah, "untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur<br />

kegeraman murka-Nya." Hujan es batu yang besar, masing-masing beratnya "kira-kira seberat<br />

satu talenta" atau "seratus pon" melakukan penghancuran. (Wah. 16:19,21).<br />

Kota-kota megah kebanggan dunia diruntuhkan. Istana-istana para bangsawan, di mana<br />

orang-orang besar dunia telah memboroskan harta kekayaan mereka untuk memuliakan diri<br />

sendiri, hancur dan musnah di depan mata mereka. Tembok-tembok penjara rubuh berkepingkeping,<br />

dan umat Allah yang dipenjarakan oleh karena iman mereka dibebaskan . Kuburankuburan<br />

terbuka, dan "banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah,<br />

akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami<br />

kehinaan dan kengerian yang kekal." (Dan. 12:2). Semua yang telah mati di dalam iman<br />

kepada pekabaran malaikat yang ketiga, yang akan keluar dari kuburan dengan dimuliakan,<br />

akan mendengar perjanjian damai Allah dengan mereka yang telah memelihara hukum-Nya.<br />

"Juga yang telah menikam Dia," (Wah. 1:7), mereka yang mengejek dan mencemoohkan<br />

derita kematian Kristus, dan penentang paling keras kebenaran-Nya dan umat-Nya,<br />

dibangkitkan untuk memandang Dia dalam kemuliaan-Nya, dan memandang penghormatan<br />

yang diberikan kepada mereka yang setia dan menurut.<br />

Awan tebal masih menutupi langit, namun matahari kadang-kadang menembusinya,<br />

tampak bagaikan mata Yehovah yang penuh dendam. Kilat yang dahsyat memancar dari<br />

langit membungkus dunia ini dengan nyala api. Di atas gemuruhnya guntur dan suara-suara<br />

yang misterius dan mengerikan, diumumkanlah kebinasaan orang-orang fasik itu. Kata-kata<br />

457

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!