21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

orang-orang Kristen telah di paksa untuk mengundurkan diri ke gunung-gunung dan ke<br />

daerah-daerah bersemak-semak. Namun terang yang tersembunyi untuk sementara, terus<br />

menyala. Di Skotlandia, seabad kemudian, terang itu menyinarkan terang yang menerangi<br />

negeri-negeri yang jauh. Dari Irlandia, muncullah Columba yang saleh dengan temantemannya,<br />

yang menghimpun orang-orang percaya di pulau terpencil, Iona. Mereka membuat<br />

pulau ini menjadi pusat usaha pekabaran Injil. Salah seorang dari evangelis dari pusat<br />

pekabaran Injil ini adalah pemelihara hari Sabat menurut Alkitab, dan dengan demikian<br />

kebenaran ini telah diperkenalkan kepada orang-orang. Sebuah sekolah telah didirikan di Iona,<br />

dari mana para misionaris dikirimkan, bukan saja ke Skotlandia dan Inggeris, tetapi juga ke<br />

Jerman, ke Swis dan bahkan ke Italia.<br />

Akan tetapi Roma telah memusatkan perhatiannya ke Britania dan memutuskan untuk<br />

menguasainya. Pada abad keenam, misionarisnya menobatkan orang-orang kafir Saxon.<br />

Orang-orang barbar Saxon kafir yang sombong ini menerima para misionaris Roma, dan<br />

mempengaruhi ribuan orang untuk memeluk kepercayaan Romawi itu. Sementara pekerjaan<br />

itu maju, para pemimpin kepausan bersama-sama dengan mereka yang telah ditobatkan<br />

menhadapi orang-orang Kristen primitif. Tampaklah perbedaan yang menyolok. Orang<br />

Kristen primitif adalah sederhana, rendah hati, berpegang pada Alkitab dalam tabiat,<br />

pengajaran dan sikap, sementara para pemimpin kepausan bersama orang-orang Saxon yang<br />

sombong ditandai dengan menganut ketakhyulan, kemegahan dan kecongkakan kepausan.<br />

Utusan Roma meminta agar gereja-gereja Kristen mengakui supremasi kekuasaan kepausan.<br />

Orang-orang Briton dengan rendah hati menjawab bahwa mereka ingin mengasihi semua<br />

orang, tetapi paus tidak berhak menguasai gereja, dan yang bisa mereka berikan kepadanya<br />

hanyalah sikap tunduk yang berlaku bagi setiap pengikut Kristus.<br />

Berkali-kali mereka mengusahakan agar orang-orang Kristen ini tunduk kepada<br />

kekuasaan Roma. Tetapi orang-orang Kristen yang rendah hati itu, yang heran melihat<br />

kesombongan yang diperlihatkan oleh para utusan paus, dengan tegas menjawab bahwa<br />

mereka tidak mengenal pemimpin lain selain Kristus. Sekarang nyatalah roh kepausan yang<br />

sebenarnya. Pemimpin-pemimpin Roma itu berkata, "Jikalau kamu tidak menerima saudarasaudara<br />

yang membawa perdamaian kepadamu, maka kamu akan menerima musuh yang<br />

membawa kepadamu peperangan. Jikalau kamu tidak mau bersatu dengan kami untuk<br />

menunjukkan jalan kehidupan kepada orang-orang Saxon, maka kamu akan menerima<br />

pukulan maut dari mereka." -- D'Aubigne, "History of the Reformation in the Sixteenth<br />

Century," b. 17, Ch. 2. Ini bukanlah gertak sambal. Peperangan, persekongkolan dan tipu<br />

muslihat telah dilakukan terhadap saksi-saksi iman Alkitab ini, sampai Gereja Britania<br />

dihancurkan atau dipaksa tunduk kepada kekuasaan paus.<br />

Di negeri-negeri di luar kekuasaan Roma, selama berabad-abad telah terdapat kelompokkelompok<br />

Kristen yang tetap hampir bebas seluruhnya dari kebejatan kepausan. Mereka<br />

dikelilingi oleh kekafiran, dan dengan berlalunya zaman telah dipengaruhi oleh kesalahankesalahan<br />

kekafiran tersebut. Tetapi mereka tetap menganggap Alkitab sebagai satu-satunya<br />

35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!