21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

untuk melihat Allah dalam suatu tabiat palsu. Bagi banyak orang, suatu berhala falsafah<br />

dijadikan menggantikan tempat Yehovah, sementara Allah yang hidup, sebagaimana Ia<br />

dinyatakan dalam firman-Nya didalam Kristus dan didalam pekerjaan penciptaan, hanya<br />

disembah sedikit orang. Ribuan orang mendewakan alam, sementara mereka menolak Allah<br />

alam itu. Meskipun dalam bentuk yang berbeda, penyembahan berhala terjadi dalam dunia<br />

Kristen dewasa ini sama seperti yang terjadi di antara bangsa Israel kuno pada zaman nabi<br />

Elia. Ilah banyak orang yang mengaku orang bijaksana, para ahli filsafat, penyair, politikus,<br />

wartawan, -- ilah para bangsawan, perguruan tinggi dan universitas, bahkan beberapa institusi<br />

teologia -- sedikit lebih baik dari Baal, dewa matahari Fenisia.<br />

Tidak ada kesalahan yang diterima oleh dunia Kristen yang menyerang otoritas Surga<br />

dengan lebih berani, tidak ada yang lebih langsung melawan akal pikiran, dan tidak ada yang<br />

lebih berakibat merusak, daripada doktrin modern, yang dengan pesatnya mendapat tempat<br />

berpijak, yang mengatakan bahwa hukum Allah tidak lagi berlaku bagimanusia. Setiap bangsa<br />

mempunyai hukum-hukum yang menuntut penghormatan atau penurutan. Tidak ada<br />

pemerintahan tanpa hukum. Dan dapatkah dibayangkan bahwa Pencipta langit dan bumi tidak<br />

mempunyai hukum untuk mengatur makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya?<br />

Seandainya menteri-menteri yang terkemuka mengatakan secara terbuka bahwa undangundang<br />

dan hukum yang mengatur negeri mereka dan yang melindungi hak-hak warga<br />

negaranya tidak merupakan suatu yang wajib dipatuhi -- karena undang-undang itu membatasi<br />

kebebasan rakyat, maka tidak perlu harus dituruti; berapa lamakah orang seperti itu dapat<br />

diterima berbicara di atas podium? Tetapi apakah lebih parah pelanggaran mengabaikan<br />

hukum-hukum negara dan bangsa daripada menginjak-injak perintah-perintah ilahi yang<br />

menjadi dasar semua pemerintahan?<br />

Adalah jauh lebih sesuai bagi bangsa-bangsa untuk menghapuskan undang-undangnya,<br />

dan mengizinkan rakyatnya berbuat sesuka hatinya daripada Penguasa alam semesata<br />

menghapuskan hukum-Nya, dan membiarkan dunia ini tanpa standar untuk mempersalahkan<br />

yang salah atau membenarkan yang menurut. Tahukah kita akibat darimeniadakan hukum<br />

Allah? Sudah dilakukan percobaan. Mengerika kejadian yang berlaku di Perancis pada waktu<br />

ateisme berkuasa. Waktu itu ditunjukkan kepada dunia bahwa menghilangkan batasanbatasan<br />

yang telah diberikan Allah berarti menerima pemerintahan yang paling kejam dan<br />

paling lalim. Bilamana standar atau ukuran kebenaran dikesampingkan, maka jalan terbuka<br />

bagi raja kejahatan untuk mendirikan kekuasaannya di dunia ini.<br />

Dimana saja perintah-perintah ilahi ditolak, maka dosa tidak lagi tampak sebagai dosa dan<br />

kebenaran tidak lagi diinginkan. Mereka yang menolak untuk tunduk kepada pemerintahan<br />

Allah, sama sekali tidak pantas untuk memerintah diri mereka sendiri. Melalui ajaran-ajaran<br />

mereka yang berbahaya, roh tidak mau patuh telah ditanamkan dalamhatianak- anak dan<br />

orang muda yang secara alami tidak suka pengendalian. Dan akibatnya terjadilah suatu<br />

keadaan masyarakat yang tidak mematuhi hukum dan yang tidak bermoral. Sementara<br />

mencemoohkan keyakinan mereka yang menuruti tuntutan Allah, orang banyak itu dengan<br />

417

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!