21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Seorang wanita menaruh adonan kue ke dalam oven, menemukan adonan itu tetap mentah<br />

waktu dikeluarkan, walaupun oven itu sangat panas. Yang lain yang menyediakan adonan kue<br />

untuk dibakar pada pukul sembilan, tetapi memutuskan untuk menunda sampai hari Senin,<br />

menemukan besoknya bahwa roti itu telah jadi dibakar oleh kuasa ilahi. Seseorang yang<br />

membakar roti sesudah pukul sembilan hari Sabtu mendapat, pada waktu memecahkan roti<br />

itu besok paginya, darah mengucur dari dalam roti itu. Dengan kemustahilan dan ketakhyulan<br />

yang dibuat-buat seperti itu para pendukung hari Minggu berusaha membuat kesuciannya --<br />

Lihat Roger de Hoveden, "Annals," Vol. II, pp. 528-530 (bohn ed.).<br />

Di Skotlandia, sebagaimana juga di Inggeris, penghormatan yang lebih besar kepada hari<br />

Minggu diperoleh dengan menggabungkan kepadanya sebagian hari Sabat kuno. Tetapi<br />

waktu yang diperlukan untuk menyucikannya berbeda-beda. Suatu surat perintah dari raja<br />

Skotlandia mengatakan bahwa "hari Sabtu mulai dari pukul dua belas tengah hari harus<br />

dianggap suci," dan bahwa tak seorangpun mulai dari waktu itu sampai Senin pagi tidak boleh<br />

terlibat dalam sesuatu usaha duniawi. -- Morer, "Dialogues on the Lord's Day," pp. 290-291.<br />

Tetapi walaupun semua usaha dilakukan untuk menetapkan kesucian hari Minggu, para<br />

pengikut kepausan sendiri secara umum mengakui otoritas ilahi atas Sabat, dan bagaimana<br />

manusia menciptakan suatu lembaga yang menggantikannya. Pada abad ke enam belas konsili<br />

kepausan dengan jelas mengatakan, "Biarlah seluruh umat Kristen mengingat bahwa hari<br />

yang ketujuh disucikan oleh Allah, dan telah diterima dan dipelihara, bukan oleh orang<br />

Yahudisaja, tetapi telah semua yang lain-lain berpura-pura menyembah Allah, walaupun kita<br />

orang Kristen telah menyembah Sabat mereka kepada hari Tuhan." -- Idem, pp. 281-282.<br />

Mereka yang memalsukan hukum ilahi tidak bodoh mengenai sifat pekerjaan mereka. Dengan<br />

sengaja mereka menempatkan diri mereka di atas Allah.<br />

Suatu gambaran yang menonjol mengenai kebijakan Romawi terhadap mereka yang tidak<br />

setuju dengannya, diberikan di dalam penganiayaan berdarah dan lama orang-orang<br />

Waldenses, yang sebagian dari mereka adalah pemelihara Sabat. Yang lain-lain menderita<br />

dengan cara yang sama karena kesetiaan mereka kepada hukum yang keempat. Sejarah gerejagereja<br />

di Etiopia dan Abyssinia secara khusus sangat penting. Di tengah-tengah kesuraman<br />

Zaman Kegelapan, orang- orang Kristen di Afrika Tengah telah hilang dari pandangan dan<br />

dilupakan oleh dunia, dan untuk beberapa abad lamanya mereka menikmati kebebasan di<br />

dalam menjalankan kepercayaan mereka. Tetapi akhirnya Roma mengetahui keberadaan<br />

mereka, dan kaisar Abyssinia segera tertipu untuk mengakui paus sebagai wakil Kristus.<br />

Konsesi-konsesi lainpun menyusul. Dan surat perintahpun dikeluarkan untuk melarang<br />

pemeliharaan hari Sabat dengan ancaman hukuman yang paling berat. -- Lihat "Church<br />

History of Ethiopia," pp. 311,312. Tetapi kelaliman kepausan segera menjadi kuk yang sangat<br />

menyiksa, sehingga orang-orang Abyssinia memutuskan untuk melepaskannya dari leher<br />

mereka. Setelah perjuangan berat, para pengikut Roma diusir dari negara mereka, dan<br />

kepercayaan mereka yang mula-mula itu dikembalikan. Gereja-gereja bersukacita atas<br />

kebebasan mereka, dan mereka tidak pernah lupa pelajaran yang telah mereka pelajari<br />

412

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!