21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

nafsu. Penyembahan patung dan benda-benda keramat, doa-doa kepada orang-orang<br />

sucidengan pengagungan dan pemujaan paus, adalah alat-alat Setan untuk mengalihkan<br />

perhatian manusia dari Allah dan dari Anaknya. Untuk mencapai kehancuran mereka, ia<br />

berusaha mengalihkan perhatian mereka dari Dia, yang hanya melalui Dia saja mereka boleh<br />

mendapat keselamatan. Setan itu akan menuntun mereka kepada apa saja yang dapat<br />

menggantikan Dia yang sudah berkata, "Marilah kepada-Ku, semua yangb letih lesu dan<br />

berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." (Mat. 11:28).<br />

Adalah usaha tetap Setan untuk melukiskan salah tabiat Allah, sifat dosa, dan masalah<br />

sebenarnya yang dipersoalkan dalam pertikaian besar itu. Penipuannya mengurangi<br />

kewajiban menuruti hukum ilahi, dan memberikan izin bagi manusia untuk berbuat dosa. Pada<br />

waktu yang sama ia membuat mereka menyenangi konsepsiyang salah mengenai Allah,<br />

sehingga mereka menurutinya dengan rasa takut dan benci, gantinya karena kasih. Kekejaman<br />

yang menyatu dalam tabiatnya dikenakan kepada Pencipta; yang diwujudkan dalam sistem<br />

agama, dan dinyatakan di dalam cara perbaktian. Dengan demikian pikiran manusia dibutakan,<br />

dan Setan memastikan mereka sebagai agen-agennya untuk berperang melawan Allah.<br />

Dengan konsep-konsep yang salah mengenai sifat-sifat ilahi, bangsa-bangsa kafir telah<br />

dituntun untuk mempercayai pengorbanan-pengorbanan manusia yang perlu untuk<br />

memperoleh perkenan ilahi; dan kekjaman-kekejaman yang mengerikan telah dilakukan di<br />

bawah berbagai bentuk penyembahan berhala.<br />

Gereja Katolik Roma, yang mempersatukan bentuk-bentuk kekafiran dan Kekristenan,<br />

dan seperti kekafiran menyalahgambarkan tabiat Allah, telah menjalankan praktek-praktek<br />

yang tidak kurang kejamnya dan sangat menjijikkan. Pada zaman supremasi Roma, ada alatalat<br />

penyiksa untuk memaksa orang-orang setuju kepada doktrin-doktrinnya. Ada tiang<br />

tempat menganiaya mereka yang tidak mau mengakui tuntutannya. Ada pembunuhan masal<br />

dengan jumlah yang tidak akan pernah diketahui sampai kelak dinyatakan di penghakiman<br />

Tuhan. Para pejabat tinggi gereja mempelajari, di bawah pimpinan Setan tuan mereka, cara<br />

untuk menciptakan penyiksaan yang paling mengerikan, namun tidak sampai menghabisi<br />

nyawa korban. Dalam banyak kasus, proses yang sangat mengerikan itu diulangi sampaike<br />

batas kesanggupan manusia menahannya, sampai akhirnya alam menghentikan pergumulan<br />

itu alias mati, dan sipenderita menyambut sebagai suatu kelepasan yang menyenangkan.<br />

Demikianlah nasib lawan-lawan Roma. Bagi para pengikut-pengikutnya ia menyediakan<br />

disiplin dengan cambuk, dengan kelaparan, siksaan fisik dalam berbagai bentuk yang dapat<br />

dilakukan, dan yang menyakitkan hati. Untuk memperoleh perkenan Surga, orang yang<br />

bertobat melanggar hukum Allah oleh melanggar hukum alam. Mereka telah diajar untuk<br />

memutuskan ikata-ikatan yang telah dibuat-Nya untuk memberkati dan menggembirakan<br />

kehidupan duniawi manusia. Pekarangan gereja berisi berjuta-juta korban yang telah<br />

mengorbankan nyawanya dengan sia-sia dalamusahanya untuk menaklukkan kasih alamiah<br />

mereka, untuk menekan setiap pikiran dan perasaan simpati kepada sesama makhluk,<br />

sebagaimana hal itu merupakan pelanggaran kepada Allah. Jikalau kita ingin mengerti<br />

406

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!