21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

disesatkan; sehingga mereka melihat Gereja Roma itu benar-benar sebagai pintu gerbang<br />

Surga. Hanya mereka yang telah berpijak dengan kokoh di atas dasar kebenaran, yang hatinya<br />

dibaharui oleh Roh Allah, yang dapat bertahan melawan pengaruhnya. Ribuan orang yang<br />

belum mengalamipengetahuan tentang Kristus akan dituntun menerima bentuk-bentuk<br />

kefasikan tanpa berdaya. Agama yang seperti inilah yang diinginkan oleh orang banyak.<br />

Pernyataan gereja mengenai hak mengampuni dosa, menuntun pengikut-pengikut<br />

Romanisme merasa bebas berbuat dosa; dan peraturan pengakuan, tanpa itu pengampunan<br />

tidak diberikan, juga cenderung memberi izin untuk melakukan kejahatan. Ia yang berlutut di<br />

depan orang yang sudah jatuh, dan membukakan pengakuan pikiran-pikiran yang<br />

tersembunyi dan imaginasi hati, merendahkan kemanusiaannya, dan merendahkan derajat<br />

setiap naluri agung jiwanya. Di dalam membukakan dosa-dosa hidupnya kepada seseorang<br />

imam, -- suatu kesalahan dan dosa fana, dan terlalu seringkali dikuasai anggur dan hawa nafsi<br />

-- standar tabiatnya direndahkan, dan akibatnya ia dicemarkan. Pemikirannya mengenai Allah<br />

direndahkan kepada keserupaan dengan manusia yang telah jatuh, karena imam bertindak<br />

selaku wakil Allah. Pengakuan dosa manusia kepada manusia yang merendahkan derajat ini<br />

adalah mata air rahasia darimana mengalir banyak kejahatn yang mencemarkan dunia ini, dan<br />

melayakkannya kepada kebinasaan terakhir. Namun bagi mereka yang mencintai pemanjaan<br />

diri, lebih menyenangkan mengakui kepada sesama manusia fana daripada membukakan jiwa<br />

kepada Allah. Adalah lebih enak kepada alamiah manusia membayar denda daripada<br />

meninggalkan dosa, adalah lebih mudah merendahkan diri dengan berpakaian karung dan<br />

daun jelatang serta rantai kehinaan daripada menyalibkan nafsu daging. Beratlah kuk yang<br />

rela dipikul oleh hati duniawi daripada menunduk kepada kuk Kristus.<br />

Ada persamaan yang menyolok antara Gereja Roma dengan Gereja Yahudi pada waktu<br />

kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu orang Yahudi secara diam-diam menginjakinjak<br />

setiap prinsip hukum Allah, secara lahiriah mereka dengan ketat mematuhi semua<br />

ajaran-ajarannya, membebani diri dengan ketetapan-ketetapan dan tradisi yang membuat<br />

penurutan itu menyakitkan dan menjadi beban. Sebagaimana orang-orang Yahudimengaku<br />

menghormatihukum, demikian juga pengikut-pengikut Romawi mengatakan menghormati<br />

Salib. Mereka meninggikan lambang penderitaan Kristus, sementara di dalam hidup mereka,<br />

mereka menyangkal Dia yang dilambangkannya.<br />

Para pengikut paus menempatkan salib-salib di atas gereja-gereja mereka, di atas altaraltar<br />

mereka dan pada jubah mereka. Di mana-mana terlihat tanda- tanda salib. Di mana saja<br />

secara luar salib itu dihormat dan ditinggikan. Tetapi ajaran-ajaran Kristus dikubur di bawah<br />

sejumlah tradisi yang tak ada arti, penafsiran palsu dan peraturan-peraturan yang keras. Katakata<br />

Juru Selamat mengenai orang-orang Yahudi yang fanatik, mengena dengan tepat kepada<br />

para pemimpin Gereja Katolik Roma: "Mereka mengikat beban-beban berat, lalu<br />

meletakkannya di atas bahu orang, tetapimereka sendiri tidak mau menyentuhnya." (Mat.<br />

23:4). Jiwa-jiwa yang berhati-hati terus menerus di teror ketakutan akan murka Allah,<br />

sementara banyak para pejabat-pejabat gereja hidup dalam kemewahan dan kesenangan hawa<br />

405

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!