21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Setan telah menggantikannya dengan manusia yang bersifat berdosa dan bersalah sebagai<br />

satu-satunya obyek penyembahan dan pemujaan, sebagai satu-satunya aturan penghakiman<br />

atau ukuran tabiat. Ini memang adalah kemajuan, bukan menuju ke atas, tetapi menuju ke<br />

bawah.<br />

Adalah hukum alamiah, baik intelektual maupun spiritual, bahwa oleh memandang kita<br />

berubah. Pikiran secara berangsur-angsur menyesuaikan diri kepada masalah-masalah yang<br />

memenuhi pikiran itu. Pikiran itu menjadi berbaur dengan apa yang telah biasa dikasihi dan<br />

dihormati. Manusia tidak akan pernah naik lebih tinggi dari standar kemurnian atau kebaikan<br />

atau kebenaran. Jikalau diri sendiri adalah tujuannya yang tertinggi, ia tidak akan pernah<br />

mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Sebaliknya, ia akan tenggelam semakin lama semakin<br />

dalam. Hanya kasih karunia Allah saja yang berkuasa meninggikan manusia. Jika diserahkan<br />

kepadanya, mau tidak mau ia pasti jatuh tenggelam.<br />

Kepada mereka yang memanjakan diri, pecinta kepelesiran, dan yang dikuasai oleh hawa<br />

nafsu, Spiritualisme memperkenalkan dirinya dengan penyamaran yang kurang halus<br />

dibandingkan dengan kepada mereka yang lebih lembut dan intelek. Dalam bentuknya yang<br />

lebih kasar, mereka mencari apa yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan mereka.<br />

Setan mempelajari setiap tanda-tanda kelemahan sifat alamiah manusia; ia mencatat dosadosa<br />

yang cenderung dilakukan oleh setiap orang, kemudian ia mempergunakan setiap<br />

kesempatan kecenderungan itu untuk melakukan kejahatan. Ia menggoda manusia untuk<br />

berbuat berlebihan apa yang sesuai dengan hukum, sehingga melemahkan tenaga fisik, mental<br />

dan moral, karena mereka tidak bertarak atau mengendalikan diri. Ia telah membinasakan dan<br />

sedang membinasakan ribuan orang melalui pemanjaan hawa nafsu, dengan demikian<br />

membuat seluruh sifat manusia menjadi kejam. Dan untuk melengkapi pekerjaannya, ia<br />

menyatakan melalui roh-roh, bahwa "pengetahuan yang benar menempatkan manusia di atas<br />

segala hukum;" bahwa "apa saja yang ada, adalah benar;" bahwa "Allah tidak menghukum;"<br />

dan bahwa "semua dosa yang telah dilakukan adalah tidak salah." Bilamana manusia<br />

dituntun untuk mempercayai bahwa keinginan adalah hukum yang tertinggi, bahwa<br />

kebebasan adalah surat izin, dan bahwa manusia bertanggungjawab hanya kepada dirinya<br />

sendiri saja, tidaklah heran kalau kejahatan dan kerusakan moral merajalela di mana-mana.<br />

Orang banyak dengan berhasrat menerima pengajaran yang membiarkan mereka menuruti<br />

dorongan- dorongan hati yang jahat. Tali kekang pengendalian diri dipasangkan di leher hawa<br />

nafsu, kuasa pikiran dan jiwa dipaksa tunduk kepada kecenderungan-kecenderungan hewani,<br />

dan Setan dengan gembira memasukkan ke dalam jaringnya beribu-ribu yang mengaku<br />

pengikut Kristus.<br />

Tetapi tidak seorangpun perlu tertipu oleh kata-kata dusta Spiritualisme itu. Allah telah<br />

memberikan terang cukup kepada dunia ini untuk menyanggupkan mereka mengenali jerat<br />

itu. Sebagaimana sudah ditunjukkan, teori yang membentuk dasar Spiritualisme bertentangan<br />

dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang paling jelas. Alkitab menyatakan bahwa orang<br />

yang mati tidak tahu apa-apa, bahwa pikiran-pikiran mereka telah binasa. Mereka tidak<br />

396

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!