21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

mendorong pengikut-pengikut Allah kepada ketekunan, penurutan dan kegembiraan melalui<br />

itu. Dan para penerus mereka dewasa ini jarang menyebutkan itu. Demikianlah para rasul<br />

berkhotbah, dan demikianlah orang- orang Kristen yang mula-mula itu percaya. Demikianlah<br />

kita berkhotbah, dan demikianlah para pendengar kita percaya. Tidak ada doktrin di dalam<br />

Injil selain doktrin ini yang lebih banyak ditekankan; dan tidak ada doktrin dalam rangkaian<br />

khotbah-khotbah sekarang ini selain doktrin ini yang lebih diabaikan." -- Commentary on the<br />

New Testament, Vol. II, general comments on 1 Cor. 15, p. 3.<br />

Hal ini berlangsung terus sampai kebenaran agung mengenai kebangkitan itu hampirhampir<br />

seluruhnya menjadikabur, dan hilang dari pandangan dunia Kristen. Demikianlah<br />

seorang penulis agama terkemuka mengomentari kata-kata Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika<br />

4:13-18, katanya. "Untuk maksud-maksud penghiburan praktis, maka doktrin mengenai<br />

kekekalan orang-orang benar telah menggantikan doktrin yang meragukan mengenai<br />

kedatangan Tuhan yang kedua kali. Pada waktu kita meninggal, Tuhan datang kepada kita.<br />

Itulah yang kita tunggu dan yang kita harapkan. Orang matisudah masuk ke dalam kemuliaan.<br />

Mereka tidak menunggu sangkakala untuk penghakiman dan kebahagiaan."<br />

Tetapi pada waktu hampir meninggalkan murid-murid-Nya, Yesus tidak mengatakan<br />

kepada mereka bahwa mereka akan segera datang kepada-Nya. "Sebab Aku pergi ke situ<br />

untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah<br />

menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku."<br />

(Yoh. 14:2,3). Dan lebih jauh Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa "pada waktu<br />

penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun<br />

dari Surga dan mereka yang mati di dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita<br />

yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalamawan<br />

menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama<br />

dengan Tuhan." Dan ia menambahkan, "Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain<br />

dengan perkataan-perkataan ini." (1 Tes. 4:16-18).<br />

Betapa lebar perbedaan antara perkataan-perkataan penghiburan ini dengan kata-kata yang<br />

sebelumnya dikutip oleh pendeta universalis. Pendeta universalis menghibur para sahabatnya<br />

yang berduka dengan jaminan, bahwa betapapun yang mati itu telah berbuat dosa, pada waktu<br />

ia menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam hidup ini, ia akan diterima diantara para<br />

malaikat. Rasul Paulus mengarahkan perhatian saudara-saudaranya kepada kedatangan Tuhan<br />

yang akan terjadi itu, pada waktu rantai belenggu kuburan akan diputuskan, dan "yang mati<br />

dalam Krsitus" akan dibangkitkan kepada kehidupan yang kekal. Sebelum seseorang boleh<br />

memasuki tempat yang berbahagia itu, kasusnya harus diperiksa terlebih dahulu, dan tabiat<br />

serta perbuatan mereka harus diselidiki di hadirat Allah. Semuanya dihakimkan sesuai dengan<br />

apa yang tertulis di dalam kitab-kitab, dan akan diberi upah sesuai dengan perbuatan mereka.<br />

Penghakiman ini tidak dilakukan pada waktu seseorang meninggal. Perhatikanlah kata-kata<br />

Rasul Paulus ini: "Karena ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil<br />

akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan<br />

390

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!